2.4.2 Sifat Kimia Minyak Dan Lemak A. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisa, minyak atau lemak akan dirubah menjadi asam – asam lemak bebas dan
gliserol. Reaksi hidrilosa yang dapat mengakibatkan kerusakan minyak atau lemak terjadi karena terdapatnya sejumlah air dalam minyak atau lemak tersebut. Reaksi ini akan mengakibatkan
ketengikan hidrolisa yang menghasilkan flavor dan bau tengik pada minyak.
B. Oksidasi
Proses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak atau lemak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada minyak dan
lemak. Oksidasi biasanya dimulai dengan pembentukan peroksida dan hodroperoksida. Tingkat selanjutnya adalah terurainya asam
– asam lemak disertai dengan konversi hidroperoksida menjadi aldehid dan keton serta asam- asam lemak bebas.
C. Hidrogenase
Proses hidrogenase sebagai suatu proses industri bertujuan untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada minyak atau lemak. Reaksi hidrogenasi ini dilakukan dengan
menggunakan hydrogen murni dan ditambahkan serbuk nikel sebagai katalisator. Setelah prose hidrogenasi selesai, minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan cara penyaringan.
Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhannya. D. Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk mengubah asam – asam lemak dari trigliserida dalam bentuk
ester. Reakse esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interesterifikasi atau pertukaran ester yang didasrkan pada prinsip transesterifikasi friedel
– craft. Dengan
menggunakan prinsip reaksi ini, hidrokarbon rantai pendek dalam asam kaproat yang menyebabkan bau tidak enak, dapat ditukar dengan rantai panjang yang bersifat tidak menguap.
2.4.3 Perusak Minyak Dan Lemak
A. Ketengikan
Ketengikan rancidity diartikan merupakan kerusakan atau perubahan bau dan flavor dalam lemak atau bahan pangan berlemak. Kemungkinan keruskan atau ketengikan dalam lemak, dapat
disebabkan oleh 4 faktor yaitu: 1.
Absorbs bau oleh lemak 2.
Aksi oleh enzim dalam jaringan bahan yang mengandung lemak 3.
Aksi mikroba 4.
Oksidasi oleh oksigen udara atau kombinasi dari dua atau lebih dari penyebab kerusakan tersebut Ketaren,1986.
BAB 3 METODOLOGI
3.1 Alat Dan Bahan yang Digunakan 3.1.1
Alat Yang Digunakan
1. Neraca Analitik
Sartorius 2.
Buret Digital
Titritte
3. Erlenmeyer
Pyrex
4.
Pipet Tetes
5.
Talam
6.
Botol Sampel
7.
Hot Plate
8.
Oven
9. Beaker glass
Pyrex
10. Kertas saring
11. GF porselin
12. Botol aquadest
13. Vacuum
3.1.2 Bahan Yang Digunakan
1. CPO Crude Palm Oil
2. KOH 0,1043 N
3. Alkohol
4. Indikator Phenolpthalein
5. n- hexane