BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan pertanian harus dilakukan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan dimensi yang lebih luas dan dilakukan
secara holistik, antara lain mencakup : aspek sosial, ekonomi, politik, kelembagaan maupun ekologi. Praktek-praktek pengelolaan pertanian yang
mengeksploitasi sumberdaya secara berlebihan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia telah berdampak terjadinya Levelling off, dimana produksi tidak
setara dengan besarnya input yang digunakan dan telah berdampak negatif terhadap kesuburan lahan tanah menjadi tandus dan rentan terhadap serangan
hama penyakit. Untuk memulihkan kesuburan tanah, meningkatkan produktifitas dan melestarikan lingkungan, maka kegiatan pengembangan pertanian organik
akan semakin dikembangkan dan diperluas Departemen pertanian,2008. Menurut Sutanto 2000, pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang
mengandalkan bahan-bahan alami tanpa bahan-bahan kimia sintesis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk pertanian bahan pangan
yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta tidak merusak lingkungan. Pertanian organik sebagai bagian dari pertanian yang akrab
lingkungan perlu segera dimasyarakatkan sejalan makin banyaknya dampak negatif terhadap lingkungan yang terjadi akibat dari penerapan teknologi
intensifikasi yang mengandalkan bahan kimia pertanian.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan pertanian organik dapat meningkatkan kesejahteraan petani, karena pengembangan pertanian organik dapat memaksimalkan pemakaian bahan-
bahan yang ada disekitar petani dan menekan biaya usahatani. Pengembangan pertanian organik sangat disesuaikan dengan kondisi alam yang ramah lingkungan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2007. Untuk mewujudkan pengembangan pertanian organik ini, maka diperlukannya
peran penyuluh dalam pengembangan pertanian organik, karena dengan adanya penyuluh pertanian organik maka pengetahuan petani tentang pertanian organik
itu sendiri akan semakin bertambah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan dapat juga meningkatkan pendapatan petani sehingga akhirnya
diharapkan kesejahteraan petani akan terwujud. Penyuluhan merupakan salah satu kegiatan diantara beberapa kegiatan pertanian
yang mutlak harus ada jika kita benar-benar menghendaki adanya peningkatan produksi dari para petani kita. Dengan adanya perkataan “demi tercapainya
peningkatan produksi di bidang pertanian dibutuhkan unsur-unsur atau kegiatan pengaturan, pelayanan, dan penyuluhan, yang mana satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan.” Dengan penyuluhan yang berhasil diterapkan kepada para petani, akan berarti para petani mau dan mampu untuk selalu menggunakkan
teknologi yang menguntungkan dalam budidaya tanaman termasuk mengatasi masalah-masalah yang timbul hama dan penyakit tanaman, konservasi tanah dan
air dll Kartasapoetra,1997.
Universitas Sumatera Utara
Arti penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai
kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya.
Adapun fungsi penyuluhan pertama, memberikan jalan kepada para petani untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan dalam usahatani, kedua menjembatani gap
antara praktek yang harus atau biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang yang menjadi kebutuhan para
petani tersebut, ketiga sebagai penyampai, pengusaha dan penyesuai program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakn oleh para petani, keempat
pemberian pendidikan dan bimbingan yang berkelanjutan, yang artinya penyuluhan tidak akan berhenti karena yang dikehendakinya adalah keadaan
pertanian yang berkembang, lebih baik dan lebih maju sesuai dengan perkembangan zaman Kartasapoetra,1997.
Stroberi merupakan tanaman buah yang hanya dapat tumbuh baik di daerah pegunungan yang berhawa sejuk. Bentuk buah segar jarang dijumpai di pasaran di
daerah dataran rendah yang jauh dari pegunungan kecuali di tempat-tempat tertentu seperti: pasar swalayan, hotel-hotel, dan restoran-restoran bertaraf
internasional maupun di pesawat udara Soemadi,1997. Menurut Aswita 2007, petani stroberi harus menghasilkan produksi yang lebih
tinggi sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar setelah dikurangkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani selama proses
Universitas Sumatera Utara
produksi. Pengusahaan tanaman stroberi ini petani harus benar-benar mengusahakan teknologi budidaya stroberi dalam usaha taninya.
Tabel 1. Produktivitas Stroberi di Sumatera Utara Tahun
Luas Lahan Ha
Produksi ton
Produktivitas haton
2009 31
543 17,52
2010 29
317 10,93
2011 18
256 14,22
Sumber: BPS SUMUT 2011 Daerah Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memproduksi stroberi
dengan jumlah produksi yang dapat kita lihat pada tabel 1.Produktivitas stroberi tertinggi pada tahun 2009 dengan produktivitas 17,52 tonha. Daerah di Sumatera
Utara yang cocok diusahakan tanaman stroberi adalah di daerah Tanah Karo. Pembudidayaan stroberi di daerah karo salah satunya ada di desa Tongkoh
Kecamatan Daulat Rakyat. Di daerah ini merupakan salah satu daerah yang telah mengusahakan pertanian organik khususnya komoditi stroberi. Di balik
keberhasilan pertanian organik stroberi di desa Tongkoh terdapat peranan aktif kelompok tani, gapoktan, dan peranan besar penyuluh yang berbeda dari desa lain.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti peranan penyuluh pertanian dalam penerapan sistem pertanian organik di daerah tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah