produksi. Pengusahaan tanaman stroberi ini petani harus benar-benar mengusahakan teknologi budidaya stroberi dalam usaha taninya.
Tabel 1. Produktivitas Stroberi di Sumatera Utara Tahun
Luas Lahan Ha
Produksi ton
Produktivitas haton
2009 31
543 17,52
2010 29
317 10,93
2011 18
256 14,22
Sumber: BPS SUMUT 2011 Daerah Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memproduksi stroberi
dengan jumlah produksi yang dapat kita lihat pada tabel 1.Produktivitas stroberi tertinggi pada tahun 2009 dengan produktivitas 17,52 tonha. Daerah di Sumatera
Utara yang cocok diusahakan tanaman stroberi adalah di daerah Tanah Karo. Pembudidayaan stroberi di daerah karo salah satunya ada di desa Tongkoh
Kecamatan Daulat Rakyat. Di daerah ini merupakan salah satu daerah yang telah mengusahakan pertanian organik khususnya komoditi stroberi. Di balik
keberhasilan pertanian organik stroberi di desa Tongkoh terdapat peranan aktif kelompok tani, gapoktan, dan peranan besar penyuluh yang berbeda dari desa lain.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti peranan penyuluh pertanian dalam penerapan sistem pertanian organik di daerah tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana perbedaaan produksi stroberi antara petani yang rajin mengikuti penyuluhan dengan yang tidak rajin mengikuti penyuluhan di daerah
penelitian? 2. Bagaimana pengaruh frekuensi ikut penyuluhan, modal dan lama berusahtani
terhadap peningkatan produksi usaha tani stroberi?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis perbedaaan produksi stroberi antara petani yang rajin
mengikuti penyuluhan dengan yang tidak rajin mengikuti penyuluhan di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis pengaruh frekuensi ikut penyuluhan, modal dan lama berusahatani terhadap peningkatan produksi stroberi di daerah penelitian.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi bagi petani mengenai penyuluhan.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang membutuhkan. 3. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pemerintahpengambil
keputusan dalam membuat kebijakan, terutama yang berkaitan dengan peranan penyuluh pertanian dalam penerapan sistem pertanian organik
komoditi stroberi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Peranan Penyuluh Pertanian
Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat
sehingga dapat membuat keputusan yang benar. Menurut Van Den Ban dan Hawkins,1999 kegiatan tersebut dilakukan oleh seseorang yang disebut penyuluh
pertanian. Hal ini sesuai pernyataan Kartasapoetra 1994 yang menyatakan penyuluh pertanian merupakan agen bagi perubahan perilaku petani, yaitu
mendorong petani mengubah perilakunya menjadi petani dengan kemampuan yang lebih baik dan mampu mengambil keputusan sendiri, yang selanjutnya akan
memperoleh kehidupan yang lebih baik. Melalui peranan penyuluh petani diharapkan menyadari akan kebutuhannya, melakukan peningkatan kemampuan
diri, dan dapat berperan di masyarakat dengan lebih baik. Penyuluhan pertanian merupakan sarana kebijaksanaan yang dapat digunakan
pemerintah untuk mendorong pembangunan pertanian. Di lain pihak, petani mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolak saran yang diberikan agen
penyuluhan pertanian. Dengan demikian penyuluhan hanya dapat mencapai sasarannya jika perubahan yang diinginkan sesuai dengan kepentingan petaniVan
Den Ban dan Hawkins,1999.
6
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama kebijakan pembangunan pertanian adalah meningkatkan produksi pangan dalam jumlah yang sama dengan permintaan akan bahan pangan yang
semakin meningkat dengan harga bersaing di pasar dunia. Pembangunan seperti ini harus berkelanjutan dan sering kali harus dilakukan dengan cara yang berbeda
dari cara yang terdahulu. Oleh karena itu, organisasi penyuluhan pertanian yang efektif sngat penting di dalam situasi tersebut terutama di Negara yang sedang
berkembang Khoirunnisa,2010. Van Den Ban dan Hawkins 1999 menyatakan bahwa konsep dasar penyuluhan
pertanian adalah suatu bentuk pengaruh sosial yang disadari. Komunikasi yang disengaja melalui informasi adalah untuk membantu petani membentuk pendapat
yang sehat dan membuat keputusan yang benar serta mengubah perilaku petani menjadi lebih baik. Peranan merupaka aspek yang dinamis dari kedudukan
status seseorang yang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan yang menunjukkan dia menjalankan perannya, hak dan kewajiban
harus saling berkaitan yang dijalankan seseorang sesuai dengan ketentuan peranan yang seharusnya dilakukan dan sesuai dengan harapan peranan yang dilakukan
Departemen Pertanian, 2009. Peranan agen penyuluhan pertanian adalah membantu petani membentuk
pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan memberikan informasi yang mereka perlukan.pendapat petani
dan keputusannya berdasarkan kepada citra mereka tentang kenyataan hidup dan dugaan mereka terhadap konsekuensi tindakannya. Karenanya, penyuluh
Universitas Sumatera Utara
pertanian bertugas membantu petani untuk menghadapi kenyataan ini. Bantuan yang dibutuhkan melalui penyuluh yaitu:
1. Sebagai peneliti: mencari masukan terkait dengan ilmu dan teknologi sehingga dapat mengarahkan dan membimbing petani mengubah kegiatan
usaha taninya dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi. 2. Sebagai pendidik: meningkatkan pengetahuan untuk memberikan
informasi kepada petani, penyuluh harus menimbulkan semangat dan kegairahan kerja para petani agar dapat mengelola usaha taninya secara
efektif, efisien, dan ekonomis. 3. Sebagai penyuluh: menimbulkan sikap keterbukaan bukan paksaan,
penyuluh berperan serta dalam meningkatkan tingkat kesejahtraan hidup para petani beserta keluarganya.
Bantuan Ini memberi mereka pengalaman, karena dari tindakan mereka kemudian dipperoleh konsekuensi sesuai yang diharapkan. Dengan seringnya mencapai
konsekuensi yang diharapkan, petani menjadi lebih baik penyesuain dirinya di dalam kehidupan.
Menurut Van Den Ban dan Hawkins 1999 peranan utama penyuluhan lebih dipandang sebagai proses membantu petani dengan cara menambah pilihan untuk
mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka, dan menolong petani mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing-
masing pilihan tersebut. Belum optimalnya peranan penyuluh pertanian dapat disebabkan oleh rendahnya
tingkat partisipasi petani terhadap penyuluhan pertanian sebagai akibat rendahnya
Universitas Sumatera Utara
mutu pelayanan penyuluhan pertanian. Selain itu lemah dan tidak sistematisnya system pendanaan sehingga menjadi salah satu penyebab rendahnya kinerja
penyuluh pertanian dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Selain itu rendahnya pendapatan penyuluh pertanian menyebabkan kinerja yang rendah sehingga
cendrung penyuluh pertanian mencari profesi lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnyaDepartemen Pertanian, 2009.
2.2.Landasan Teori
Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana sesorang mengusahakan dan mengkordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya
sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usaha tani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani
menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor- faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut
memberikan pendapatan yang semaksimal mungkinSuratiyah, 2009. Karena ilmu usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani
memperoleh dan memadukan sumberdaya lahan, tenaga kerja, modal, waktu, pengelolaan yang terbatas untuk mencapai tujuannya, maka disiplin induknya
ialah ilmu ekonomi. Teori yang sangat relevan dengan usaha tani ialah teori ekonomi. Penelitian usahatani dianggap mempunyai sifat multidisiplin karena
harus memperhatikan informasi, prinsip dan teori dari ilmu yang sangat erat kaitannya, seperti soiologi, psikologi maupun berbagai ilmu tanaman dan
hewanSoekartawi, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Menurut sugiarto 2002 produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasanya dinyatakan dalam
fungsi produksi. Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaiana sejumlah input dengan menggunakkan teknologi
tertentu. Secara matematika fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Q=FK,L,X,E
Dimana: Q
=Output K,L,X,E
=Input kapital, tenaga kerja, bahan baku, keahlian keusahawanan Menurut Suratiyah 2009 pendapatan kotor atau penerimaan ialah seluruh
pendapatan yang diperoleh dari usaha tani selama satu periode diperhitungkan dari hasil penjualan atau penaksiran kembali yang diukur dalam satuan rupiah
Rp. Pendapatan kotor atau penerimaan dapat dihitung dengan menggunakkan rumus sebagai berikut:
TR=YxPy Dimana:TR
=Pendapatan kotorpenerimaan Y
=Jumlah produksi kg Py
=Harga Produksi Rp.kg Menurut Rahardja dan Mandala 2006 Biaya produksi merupakan seluruh biaya
yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatan produksi. Biaya total sama dengan biaya tetap yang ditambah dengan biaya variable. Biaya tetap fixed cost
merupakan biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produksi, contohnya biaya barang modal, gaji pegawai, bunga pinjaman, bahkan pada saat
Universitas Sumatera Utara
perusahaan tidak berproduksi Q=0, biaya tetap harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama. Biaya variable variable cost adalah biaya yang besarnya tergantung
pada tingkat produksi, contohnya upah buruh, biaya bahan baku. Rumus untuk menghitung total biaya adalah:
TC=FC+VC Dimana:TC=biaya total jangka pendek
FC=biaya tetap jangka pendek VC=biaya variable jangka pendek
Menurut Rahardja dan Mandala 2006 biaya rata-rata adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit output. Besarnya biaya rata-rata adalah
biaya total dibagi jumlah output, maka besarnya biaya rata-rata average cost sama dengan biaya tetap rata-rata average fixed cost ditambah dengan biaya
variable rata-rata average variable cost. AC=AFC+AVC
Dimana:AC =biaya rata-rata
AFC =biaya tetap rata-rata AVC =biaya variable rata-rata
Menurut Ahmad 2006 pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dengan semua biaya yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan
usaha tani. Pendapatan suatu usaha tani dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Pd=TR-TC
Universitas Sumatera Utara
Dimana:pd =Pendapatan bersih usaha tani
TR =Total penerimaan
TC =Total biaya
2.3 Usahatani Stroberi