24 44
c. Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan diri Pengembangan diri dilaksnakan diluar jam pembelajaran dan dibina
oleh pendidik dari dalam maupun dari luar MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede yang mempunyai kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan kepala madrasah dengan jadwal yang teprogram. d. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada madrasah dan orang tua dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar maksimal 40 jam pelajaran per minggu, untuk kelas VII, VIII, IX. Satu jam pelajaran 40 menit,
sebagaimana rincian berikut : a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun ajaran, dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede menambah 2 jam
pelajaran untuk memberikan program bimbingan secara klasikal oleh guru BK. b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
berstruktur adalah 50 dari kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan, dimana pemanfaatan alokasi waktu harus memperhitungkan
dan mempertimbangkan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Jadi penugasan atau PR harus diperhitungkan waktu pengerjaannya yaitu ½ Kali
jam pelajaran di sekolah.
Contoh : PKn, jumlah per minggu adalah 2 jam pelajaran, berarti beban tugas di rumah adalah ½ dari 80 menit = 40 menit
c. Alokasi waktu untuk praktek adalah 2 jam pelajaran praktik di luar kelas setara dengan 1 jam tatap muka di kelas. Hal ini sesuai dengan yang tercantum
pada struktur kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede . Berikut adalah rincian waktu yang diperlukan dalam satu tahun ajaran
20142015 :
25 44 Kelas
Satu jam pembelajaran
tatap mukamenit
Jumlah jam pembelajaran
minggu Minggu
efektif tahun ajaran
Waktu pembelajaran
jam tahun
VII 40
48 32 s.d 36
1280 - 1440
5. Kriteria Ketuntasan Minimal
Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya
dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik intake dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mencapai ketuntasan ideal.
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 B-. Pencapaian minimal
untuk kompetensi sikap adalah B. Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi
tersebut dituntaskan
melalui pembelajaran
remedial sebelummelanjutkan pada kompetensi berikutnya. Untuk mata pelajaran yang
belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.
Mata Pelajaran KKM
Kelompok A 1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits b. Fikih
c. Akidah Akhlak d. Sejarah Kebudayaan Islam
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab 5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Bahasa Inggris Kelompok B
1. Seni Budaya
26 44 Mata Pelajaran
KKM 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
3. Prakarya 4. Bahasa Sunda
5. PLH
6. Penilaian dan Kriteria Kenaikan KelasKelulusan a. Evaluasi