1 44 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.504. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2010,
penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa dengan berbagai keragaman. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain geografis,
potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman
tersebut selanjutnya melahirkan pula tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan
mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap daerah. Terkait
dengan pembangunan
pendidikan, masing-masing
daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai
jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik di masa kini
dan masa mendatang. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Dengan diberlakukannya
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
pada
Pasal 77A ayat 1 menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan.
dan pasal 77
ayat 2 menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 digunakan sebagai
2 44
acuan dalam Pengembangan Struktur Kuri
kulum pada tingkat nasional,
acuan dalam Pengembangan mu
atan lokal pada tingkat daerah dan
pedoman dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dari amanat undang-undang dan peraturan
pemeri
ntah tersebut ditegaskan bahwa k
urikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk melakukan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan dengan kondisi dan ciri khas potensi yang ada
di daerah serta peserta didik dan k
urikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada tingkat satuan pendidikan
Memperhatikan kondisi riil MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede yang berada di lingkungan penduduk pedesaan, maka pengembangan kurikulum juga harus
disesuaikan dengan kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede tahun pelajaran
2014-2015 mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede; 2. beban belajar bagi peserta didik pada MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede yang
didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2013-2014, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah,
terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013.
4. Kalender pendidikan MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2014-2015.
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede menjadi acuan bagi satuan pendidikan
dalam melaksanakan
pendidikan dan
pembelajaran dengan
mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil MTs Al-Hamdaniyah
Bojonggede dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.
B. Landasan