Faktor Eksternal, juga mempengaruhi prestasi akademik seorang siswa.

sesuatu dan belajar merupakan proses yang muncul dari dalam diri individu Sobur, 2003. Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah keadaan yang berasal dari dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan perilaku belajar. Motivasi intrinsik tercermin pada perasaan menyenangi materi dan kebutuhan pada materi tersebut, misalnya materi tersebut membantu siswa untuk mempelajari hal-hal di masa depannya kelak Syah, 2008. Sedangkan, motivasi ekstrinsik itu sendiri adalah keadaan yang datang dari luar diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan perilaku belajar. Motivasi ekstrinsik tercermin pada pujian, hadiah, tata tertib sekolah, orang tua, guru, dan lain-lain Syah, 2008.

b. Faktor Eksternal, juga mempengaruhi prestasi akademik seorang siswa.

Faktor eksternal merupakan kondisi lingkungan di sekitar siswa yang mempengaruhi belajar siswa untuk memperoleh keberhasilan. Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Faktor lingkungan sosial terdiri dari keluarga, guru, teman, dan masyarakat yang dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Sedangkan faktor lingkungan nonsosial merupakan faktor-faktor fisik seperti keadaan dan letak rumah dan waktu belajar yang mempengaruhi proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar siswa Syah, 2008. Berikut ini penjelasan faktor lingkungan sosial dan nonsosial secara lengkap: 1 Keluarga. Keluarga merupakan pihak di luar diri siswa yang paling mempengaruhi aspek akademik siswa dari usia belia. Kondisi dan suasana keluarga mempengaruhi pandangan anak dalam mencapai pembelajarannya. Salah satunya adalah kondisi ekonomi keluarga. Keluarga yang memiliki kondisi ekonomi kurang baik, berkemungkinan membuat suasana rumah menjadi suram sehingga semangat belajar menjadi turun. Namun, adanya kemungkinan keadaan ekonomi yang rendah justru membuat anak menjadi terdorong untuk berhasil. Selain itu, hubungan emosional antara orang tua dan anak dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar. Jika keadaan rumah selalu penuh dengan pertengkaran, maka anak akan kesulitan belajar. Jika orangtua cenderung tidak peduli pada anaknya, maka akan menimbulkan reaksi frustasi. Begitu pula jika orangtua terlalu keras pada anaknya, maka hubungan dengan anaknya akan semakin menjauh, sehingga proses belajar menjadi terhambat. 2 Di sisi lain, faktor eksternal juga dipengaruhi oleh adanya Guru. Faktor lingkungan sekolah seperti guru mempengaruhi semangat siswa dalam belajar. Jika guru memperlihatkan sikap simpatik dan menunjukkan sikap teladan, seperti rajin membaca dan berdiskusi, maka hal tersebut akan mendorong siswanya untuk belajar Sobur, 2003; Syah, 2008. Faktor hubungan murid dengan gurunya pun juga berpengaruh pada semangat belajar siswa. Jika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa senangkagum dengan gurunya, maka siswa akan lebih mudah mendengarkan dan menangkap pelajaran Sobur, 2003. 3 Kemudian, Teman dan Masyarakat juga mempengaruhi faktor lingkungan sosial siswa. Faktor teman bergaul dan aktivitas dalam masyarakat juga dapat mempengaruhi kegiatan belajar. Aktivitas di luar sekolah bisa membantu perkembangan anak. Namun, jika anak tidak bisa membagi waktu aktivitas masyarakatnya dengan belajarnya, maka kegiatan belajar pun menjadi terganggu Sobur, 2003. 4 Selanjutnya, faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah Letak Rumah tempat tinggal keluarga siswa. Rumah yang sempit dan berantakan, perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki fasilitas umum cenderung mengganggu proses belajar siswa untuk meraih prestasinya Syah, 2008. 5 Faktor lingkungan nonsosial lainnya adalah Waktu Belajar yang siswa lakukan. Seorang siswa cenderung memilih waktu yang ia senangi untuk belajar. Ia bisa belajar di sore hari, pagi, atau saat malam hari.

c. Faktor Pendekatan Belajar, juga merupakan salah satu faktor-faktor