B. Latar Belakang
Pada latar belakang ini, peneliti akan mengungkapkan latar belakang para partisipan  dengan  ayahnya,  peristiwa  partisipan  tidak  memperoleh  pengasuhan
ayahnya, dan pengaruh ketidakhadiran ayah di akademik para partisipan.
1. Latar Belakang AD
AD  tidak  terlalu  dekat  dengan  ayahnya  karena  terakhir  kali  AD  bertemu ayahnya saat AD masih berumur 2 tahun. AD tidak terlalu ingat apa yang terjadi
saat itu. Tetapi yang AD ingat adalah pada saat itu keluarga AD tinggal di Jakarta. AD  masih  tinggal  dengan  kakaknya.  Ayah  AD  datang  dari  bandara  dan  AD
menjemput  ayahnya.  Setelah  itu,  keluarga  AD  pulang  ke  rumah.  Keesokan harinya,  AD  bangun  tidur  dan  menanyakan  keberadaan  ayahnya  pada  ibunya.
Ternyata ayahnya pergi. Ayah AD tidak pernah menghubungi ibu dan AD selama beberapa  tahun.  AD  tidak  tahu  alasan  ayahnya  pergi  dari  dirinya  dan  ibunya.
Namun,  akhirnya  sekarang  AD  sudah  mendapatkan  kontak  ayahnya  dan  ibu  AD menjalin  kontak  lagi  dengan  ayahnya.  AD  jarang  menjalin  komunikasi  dengan
ayahnya  setelah  mendapatkan  kontak  ayahnya.  AD  mengatakan  bahwa  dirinya sudah  terbiasa  dari  kecil  untuk  tidak  berhubungan  dengan  ayahnya.  Sehingga  ia
merasa biasa saja jika tidak pernah bertemu ayahnya. Selama  ini,  AD  merasa  biasa  saja  hidup  tanpa  ayahnya  di  rumah.  Hal
tersebut terjadi karena AD tidak pernah bertemu dengan ayahnya dan sudah lupa dengan  wajah  ayahnya.  Seandainya  ayah  AD  pulang  saat  ini  juga,  mungkin  AD
akan merindukan ayahnya. Namun, ayah AD tidak pernah pulang ke rumah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Latar Belakang VN
Ayah VN meninggal  pada saat  VN masih  kelas  lima SD karena penyakit komplikasi yang disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi obat.
VN  dekat  dengan  ayahnya  sewaktu  ayahnya  masih  hidup.  Pada  saat  itu, keluarga  VN  masih  tinggal  di  Kalasan.  VN  sering  keliling  kompleks
menggunakan motor bersama ayahnya. Ayahnya sering mengajak VN mengikuti kegiatan
outbond
bersama.  VN  dan  ayahnya  pun  sering  menonton  film  kartun ataupun  acara  televisi  yang  berbau  petualangan.  Ayah  VN  dulunya  bekerja  di
Erlangga, sehingga ayah VN selalu membawakan banyak buku untuk VN. Bahkan dalam  waktu  seminggu,  ayahnya  bisa  memberikan  buku  lebih  dari  sekali.  Tidak
hanya  memberikan  buku  pelajaran,  ayah  VN  juga  memberikan  buku  cerita, agama, ataupun buku gambar. VN merasa terbantu untuk belajar dan tidak merasa
bosan untuk belajar. Dulu VN sangat gemar membaca karena pemberian ayahnya tersebut.  Tetapi  sekarang  VN  tidak  terlalu  suka  membaca.  Selain  itu,  VN  juga
mengatakan  bahwa  ayahnya  selalu  memantau  nilai  dan  rangking  VN.  Ayah  VN selalu menanyakan apa yang sulit dari pelajaran VN. Sehingga VN selalu bertanya
dan  minta  tolong  pada  ayahnya.  Pada  suatu  saat  VN  pernah  diajarin  ayahnya tentang pelajaran matematika. VN sangat mempercayai ayahnya. Namun, ternyata
keesokkan  harinya  VN  malah  mendapat  nilai  nol.  VN  menganggap  hal  tersebut lucu  karena  VN  benar-benar  yakin  bahwa  ia  akan  memperoleh  nilai  100.
Menurutnya, mungkin ayahnya sudah lupa mengerjakan pelajaran matematika. Sewaktu  VN  masih  kecil,  orangtua  VN  bekerja  semua  dan  VN  dirawat
oleh pembantu di rumah. Setiap malam sepulang kerja, ibu VN selalu menyiapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
waktu untuk VN. Terkadang VN bertanya pada ibunya mengenai PRnya. Tetapi, ibunya  juga  tidak  terlalu  mengerti  mengenai  mata  pelajaran  anaknya.  VN  pun
menjadi berusaha untuk belajar sendiri. Kemudian, adik VN lahir. Ayah VN sibuk bekerja  dan  ibunya  menjadi  sibuk  mengurus  adiknya.  Sehingga  VN  menjadi
terbiasa  untuk  belajar  sendiri  dari  kelas  4  SD.  Tetapi,  jika  benar-benar  bingung, VN  tetap  bertanya  pada  orangtuanya.  Setelah  ayahnya  meninggal,  VN  berusaha
belajar secara mandiri.
3. Latar Belakang DT