siswa senangkagum dengan gurunya, maka siswa akan lebih mudah mendengarkan dan menangkap pelajaran Sobur, 2003.
3
Kemudian, Teman dan Masyarakat juga mempengaruhi faktor lingkungan
sosial siswa. Faktor teman bergaul dan aktivitas dalam masyarakat juga dapat mempengaruhi kegiatan belajar. Aktivitas di luar sekolah bisa membantu
perkembangan anak. Namun, jika anak tidak bisa membagi waktu aktivitas masyarakatnya dengan belajarnya, maka kegiatan belajar pun menjadi
terganggu Sobur, 2003. 4
Selanjutnya, faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah Letak Rumah tempat tinggal keluarga siswa. Rumah yang sempit dan berantakan,
perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki fasilitas umum cenderung mengganggu proses belajar siswa untuk meraih prestasinya Syah,
2008. 5
Faktor lingkungan nonsosial lainnya adalah Waktu Belajar yang siswa
lakukan. Seorang siswa cenderung memilih waktu yang ia senangi untuk belajar. Ia bisa belajar di sore hari, pagi, atau saat malam hari.
c. Faktor Pendekatan Belajar, juga merupakan salah satu faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar siswa dalam mencapai prestasi akademik. Pendekatan belajar
approach to learning
dipahami sebagai strategi, cara, atau metode yang digunakan siswa untuk menentukan tingkat efisiensi dan keberhasilan belajarnya
Syah, 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut hasil penelitian Biggs dalam Syah, 2008, pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan ke dalam 3 bentuk dasar, yaitu pendekatan
surface
, pendekatan
deep
, dan pendekatan
achieving
. Biggs menyimpulkan bahwa ketiga bentuk dasar tersebut digunakan untuk melihat motif siswa dalam belajar, tidak
hanya sikapnya terhadap pengetahuan. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga bentuk dasar pendekatan belajar secara lebih dalam:
1
Pendekatan
Surface
permukaan, yakni pendekatan belajar pada siswa yang memiliki motif terdorong untuk belajar karena dorongan ekstrinsik untuk
menghindari kegagalantakut tidak lulus. Oleh karena itu, karakteristik siswa tersebut adalah memiliki kecenderungan tidak bekerja keras, gaya belajarnya
santai, asal hafal, dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam. Strategi belajarnya adalah ia memusatkan pada rincian materi dan hanya
mereproduksi materinya secara persis. 2
Pendekatan
Deep
mendalam, yakni pendekatan belajar pada siswa yang
memiliki motif intrinsik. Ia mempelajari materinya karena ia tertarik dan merasa
membutuhkannya. Sehingga,
ia berusaha
memuaskan keingintahuannya terhadap isi materi. Oleh karena itu, gaya belajarnya
cenderung serius dan ia memahami materi secara mendalam, serta memikirkan cara untuk mengaplikasikannnya. Strategi belajar pada siswa ini
adalah memaksimalkan pemahaman dengan berpikir, banyak membaca, dan berdiskusi. Bagi siswa ini, lulus dengan baik adalah hal yang penting, namun
hal yang lebih penting lagi adalah memiliki pengetahuan yang banyak dan bermanfaat bagi kehidupannya.
3
Pendekatan
Achieving
pencapaian prestasi tinggi, yakni pendekatan belajar pada siswa yang dilandasi oleh motif ekstrinsik, yang memiliki ciri khusus
yaitu sering disebut sebagai
ego-enchancement,
yaitu ambisi pribadi yang besar untuk meningkatkan prestasinya agar dapat diakui dengan cara meraih
indeks prestasi setinggi-tingginya. Siswa ini memiliki karakteristik ingin bersaing untuk meraih prestasi tertinggi. Berkompetisi untuk meraih nilai
tertinggi merupakan hal yang penting baginya, sehingga ia sangat disiplin, rapi, sistematis, dan memiliki rencana untuk maju ke depan. Strategi
belajarnya adalah memiliki keterampilan belajar, yakni memiliki usaha belajar dan mampu mengoptimalkan pengaturan waktu dengan efisien.
Tabel 2.1 Pendekatan Belajar Bentuk Pendekatan
Belajar Motif
Strategi
Pendekatan
Surface
Motif ekstrinsik, dengan ciri untuk menghindari kegagalan
Memusatkan pada
rincian-rincian materi
dan semata-mata
mereproduksi secara
persis. Pendekatan
Deep
Motif intrinsik, memiliki ciri berusaha
memuaskan keingintahuan
dan mengembangkan
kemampuan Memaksimalkan
pemahaman dengan
berpikir, banyak
membaca dan berdiskusi. Pendekatan
Achieving Ego-enchancement
, bersaing untuk
mencapai nilai
tertinggi Mengoptimalkan
pengaturan waktu,
memiliki jadwal, usaha belajar
Dikutip : Syah 2008 Selain faktor-faktor internal dan eksternal yang sudah dijelaskan di atas,
faktor pendekatan belajar juga berpengaruh pada taraf keberhasilan proses belajar siswa. Misalnya, seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar
deep
, memiliki kemungkinan besar berpeluang untuk meraih prestasi akademik yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar
surface
, karena siswa yang menggunakan pendekatan belajar
deep
cenderung lebih serius dan memaksimalkan pemahamannya terhadap materi
yang dipelajari, dibandingkan siswa yang menggunakan pendekatan belajar
surface
Syah, 2008. Khusus pada pendekatan belajar
deep
dan
achieving
, kedua pendekatan belajar ini paling efektif dilakukan ketika siswa secara sadar menyadari proses
pembelajarannya dan ia berusaha merencanakan pembelajarannya untuk mengontrol belajarnya. Ketika siswa penasaran, ia akan berusaha untuk mencari
tahu dan memahami semampunya. Ketika siswa ingin meraih hasil yang baik, ia akan mengorganisasikan seluruh kegiatan belajarnya, dengan membuat jadwal,
mengerjakan tugas dengan tepat waktu, dll Biggs, 1987. Sehingga, Biggs 1987 menjelaskan bahwa gabungan pendekatan belajar
deep
dan
achieving
mendorong performansi yang baik saat ujian, konsep diri akademik yang baik, dan perasaan
puas. Secara keseluruhan, Syah 2008 menyebutkan bahwa faktor internal,
eksternal, dan pendekatan belajar cenderung saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Hal tersebut tercermin ketika seorang siswa yang cenderung
menghafal materi atau bermotif ekstrinsik faktor eksternal, biasanya cenderung memilih pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, jika
seorang siswa yang memiliki inteligensi yang tinggi faktor internal dan memperoleh dukungan positif dari orangtuanya faktor eksternal, maka ia akan
memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sehingga, ketika seorang siswa terdorong untuk belajar karena dipengaruhi faktor- faktor di atas, maka memunculkan tipe-tipe siswa yang memiliki prestasi tinggi
high-achievers
, siswa yang memiliki prestasi rendah
under-achievers
atau gagal sama sekali.
Tabel 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Internal Eksternal
Pendekatan
1. Inteligensi
2. Sikap
3. Minat
4. Bakat
5. Motivasi
1. Lingkungan Sosial:
Keluarga Guru
Masyarakat Teman
2. Lingkungan Nonsosial:
Rumah Waktu
Achieving-Deep Bigg, 1987
Deep Surface
Diadaptasi dari Syah 2008
3. Karakteristik Siswa yang Berprestasi