c. Minat
Selain menyukai pelajarannya, ternyata VN menyatakan bahwa ia mulai tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan medis. VN menjadi
tertarik untuk menonton drama atau mencari informasi mengenai kedokteran. Muncul ketertarikan entah dari mana, namun VN tidak tertarik
untuk mempelajarinya. VN berpendapat, jika ia sudah menyukai atau tertarik pada sesuatu, maka ia akan mengejar ketertarikannya tersebut.
―…..aku nonton-nonton drama kan, nontonnya yang
doctor stranger
,
emergency couple
, lihat di istagram yang bedah-bedahan. Tapi ga tau, aku suka. Aku emang
suka liat itu. Cuma aku ga tertarik belajar haha.‖
Line 109-112
―Caranya suka sama sesuatu tu gimana? Ya kan ga tau, tiap orang kan beda-beda to. Kayak ketertarikan
masing-masing gitu ya. Kejar aja apa yang kamu
sukain.‖
Line 269-270
d. Motivasi Intrinsik
Faktor internal lainnya yang mempengaruhi para partisipan dalam mencapai prestasi mereka adalah motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik
adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk melakukan perilaku belajar yang berguna untuk mencapai prestasinya.
Berikut ini dorongan dari dalam diri para partisipan yang mempengaruhi prestasi mereka adalah adanya keinginannya untuk
menambah pengetahuan. Hal tersebut terlihat dari keinginan DT yang akan terus mencari soal lain saat ia gagal mengerjakan suatu soal. Menurutnya,
usaha tersebut dapat memperkaya pengetahuannya. Semakin banyak DT PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencari soal, DT pun menjadi terbiasa mengerjakan berbagai soal. Hal tersebut akan membantunya menguasai soal-soal yang ia hadapi.
―Misalnya kalo gagal dalam soal gitu, ga bisa, trus nyari soal laen gitu, memperkaya diri sendiri gitu lho. Makin
banyak, makin sering, makin biasa dan makin bisa kan, kayak gitu.
‖
Line 95-98
Dorongan dari dalam diri DT untuk mencapai prestasi juga bisa dipengaruhi oleh berbagai keadaan. Hal tersebut tercermin ketika DT
mengerjakan soal yang sulit, ia merasa bahwa ia tetap harus mengerjakan soal tersebut, karena soal yang sulit dapat membantu DT untuk selalu
berlatih. DT berpendapat bahwa tujuan diberikannya tugas adalah agar siswa dapat mengerjakan tugas secara mandiri, melatih ketepatan waktu
dan melatih kemampuannya. DT menyukai tugas menantang karena tugas menantang dapat melatih dirinya sendiri dan mengukur kemampuan yang
DT miliki. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa DT berusaha berlatih karena dilatarbelakangi oleh motif untuk menambah pengetahuan dan
adanya kebutuhan untuk melatih dan mengukur skillnya. ―Tugas yang banyak.. untuk mata pelajaran sulit.. tetep
harus dikerjain mbak. Gimana pun itu tu latian buat kita kan. Tujuannya dikasih kan buat kita bisa ngerjain
sendiri, trus bisa selesei itu kan, selain kita nglatih tepat waktu itu lho mbak, terus bisa ngelatih kemampuan kita
sendiri kan
.‖
Line 30-34
―...... Karena kalo menantang tu kita juga nglatih diri sendiri tu lho kak, kita bisa mengukur kemampuan kita
sampe mana dan seberapa.‖
Line 55-57
Dorongan dari dalam diri DT juga bisa dipengaruhi oleh rasa ingin tahu terhadap materi pelajarannya. DT selalu penasaran dengan soal-soal
yang ia kerjakan. Jika masalah di soal-soal tersebut belum tuntas diselesaikan, maka DT akan terus mengerjakan soal tersebut sampai
tuntas. Sehingga saat DT bisa mengerjakan soal tersebut, ia merasakan sensasi dan kepuasan. DT merasa bahagia dan bangga pada diri sendiri
karena bisa keluar dari soal yang sulit. ―Kalo ngerasa ini kok gini sih? Ini kok bisa gini?
Penasaran tu lho. Nanti kalo udah selesei tu mbak, kayak ada sensasi, kayak kepuasan batin, enggak, pokoknya
kayak seneng aja tu lho, ya ampun ternyata aku bisa
ngelesein.‖
Line 59-62
―Aku itu orangnya penasaran, kalo masalah ini belum selesai ya, ngutek ngutek disitu‖
Line 193-194
Selain itu, DT termotivasi untuk berprestasi karena adanya keinginan untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari sekarang, dari segi
pendidikan. ―impian aku.. Kualitas hidupnya, lebih baik dari
sekarang. Kualitas lebih baik dari sekarang itu nggak Cuma dari segi pendidikan....‘‘
Line 157
e. Motivasi Ekstrinsik