3. Bagaimana pendapatmu ketika kamu mendapatkan tugas yang banyak
untuk mata pelajaran yang sulit? pendekatan belajar 4.
Apa yang kamu lakukan pada tugas tersebut? Caranya? pendekatan belajar
5. Cara atau kebiasaan belajarmu seperti apa? Mengapa? pendekatan belajar
6. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya saat kamu sudah berhasil?
pendekatan belajar
Pertanyaan penutup:
Apakah masih ada yang ingin diceritakan?
2. Dokumentasi
Selain itu, metode pengambilan data lain pada penelitian ini adalah peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen para partisipan. Dokumen ini berupa
dokumen privat, seperti catatan akademik rapor para partisipan Creswell, 2014. Dokumen tersebut menyajikan data berbobot dan sebagai bukti tertulis
yang menunjukkan bahwa para partisipan memiliki prestasi akademik.
E. Metode Perekaman Data
Peneliti menggunakan protokol wawancara dan merekam jawaban- jawaban selama wawancara dilakukan untuk pengumpulan data. Peneliti merekam
informasi dari partisipan dengan menggunakan catatan-tangan dan dengan
audiotape
Creswell, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain itu, untuk perekaman data di dokumen, dapat dicatat sesuai dengan keinginan peneliti. Peneliti dapat menganalisis dan mendokumentasikan catatan
resmi atau arsip-arsip partisipan Creswell, 2014. Sehingga, peneliti memutuskan untuk mencatat nilai rata-rata para partisipan yang dibandingkan dengan nilai rata-
rata kelas. Hal tersebut sebagai gambaran prestasi akademik para partisipan di lingkungan kelasnya.
F. Analisis dan Interpretasi Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif AIK, yaitu metode untuk menganalisis pesan-pesan komunikasi baik yang bersifat
tertulis, lisan, atau visual. AIK mengupas komunikasi dengan media bahasa secara mendalam dengan tujuan mengklasifikasikan sebuah teks yang berjumlah besar ke
dalam sejumlah kecil kategori yang mengungkapkan makna yang serupa. Tujuan akhir AIK adalah mendapatkan pengetahuan dan pemahaman berupa konsep-
konsep atau kategori-kategori tentang fenomena yang sedang diteliti Hsieh Shannon, 2005; Elo Kyngas, 2008 dalam Supratiknya, 2015.
Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis isi pendekatan deduktif, yang bertujuan untuk memvalidasi atau menguji ulang sebuah kerangka
teoretis atau sebuah teori Supratiknya, 2015. Teori dipakai untuk membantu untuk menentukan skema awal pengkodean atau skema awal hubungan antar
kode. Pada langkah awal, peneliti membaca keseluruhan transkrip wawancara dan menandai setiap bagian dari teks yang merepresentasikan proses atribusi.
Kemudian langsung menentukan kode dari semua bagian dari teks yang sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditandai dengan menggunakan kode-kode yang sudah ada, yakni mana yang menunjukkan faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.
Namun, jika ada bagian dari teks tidak cocok dimasukkan ke dalam salah satu dari kode-kode yang sudah ada, maka diberi kode baru atau kode tambahan Hsieh
Shannon 2005, dalam Supratiknya, 2015. Beberapa kriteria yang digunakan untuk koding:
1. Definisi faktor internal: kondisi dari dalam diri siswa yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran dalam meraih prestasi. Dalam penelitian ini, faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa
dibagi menjadi 5 macam, yaitu: 1 Kemampuan, yakni siswa yang lebih mudah menangkap dan memahami pelajarannya. 2 Sikap, yang mencakup
reaksi positif atau negatif pada guru atau pelajaran tertentu. 3 Bakat, yakni kemampuan potensial yang dimiliki siswa untuk mencapai keberhasilannya di
masa depan tanpa banyak tergantung pada usaha latihan. 4 Minat, yakni kecenderungan dan keinginan yang tinggi pada sesuatu. 5 Motivasi intrinsic
dan motivasi ekstrinsik, merupakan keadaan internal yang mendorong siswa untuk melakukan sesuatu.
2. Definisi faktor eksternal: kondisi lingkungan di sekitar siswa yang
mempengaruhi belajar siswa untuk memperoleh keberhasilan. Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial. a.
Faktor lingkungan sosial terdiri dari 1 Keluarga, yakni peranan anggota keluarga dalam belajar siswa, cara mendidik anaknya, dan
kondisisuasana di dalam keluarga, seperti kondisi ekonomi dan hubungan emosional. 2 Guru, yakni guru yang mempengaruhi
semangat siswanya dengan memperlihatkan sikap simpatik dan menunjukkan sikap teladan 3 Teman dan masyarakat, yakni teman
bergaul dan
aktivitas dalam
masyarakat yang
membantu perkembangan belajar siswa.
b. Faktor lingkungan nonsosial terdiri dari 1 Letak rumah, yaitu
gambaran kondisi
rumah dan
perkampungan siswa
yang mempengaruhi proses belajar siswa. 2 Waktu belajar, yakni
gambaran waktu yang biasanya siswa lakukan dan senangi untuk belajar.
3. Definisi pendekatan belajar: strategi, cara, atau metode yang digunakan siswa
untuk menentukan tingkat efisiensi dan keberhasilan belajarnya. Dalam penelitian ini, pendekatan belajar dikelompokkan ke dalam 3 bentuk dasar,
yaitu 1 Pendekatan
surface
, siswa memiliki kecenderungan untuk tidak bekerja keras, gaya belajarnya santai, asal hafal, dan tidak mementingkan
pemahaman yang mendalam. 2 Pendekatan
deep
, siswa cenderung serius, memahami materi secara mendalam, memaksimalkan pemahaman dengan
berpikir, banyak membaca, dan berdiskusi. 3 Pendekatan
achieving
, siswa memiliki ambisi pribadi dengan cara bersaing untuk meraih prestasi tertinggi.
Selain itu, siswa tersebut cenderung sangat disiplin, rapi, sistematis, memiliki rencana untuk maju ke depan, dan memiliki keterampilan belajar, yakni
memiliki usaha belajar dan mampu mengoptimalkan pengaturan waktu dengan efisien.
Tabel 3.3 Kategori Koding Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswi
Fatherless
Internal Eksternal
Pendekatan
Faktor internal:
Kondisi dari dalam diri yang dapat
mempengaruhi kualitas
pembelajaran
siswi
fatherless dalam
meraih prestasi. Contoh : ‗saya ingin
menambah pengetahuan‘
motivasi intrinsik
Lingkungan Sosial:
Kondisi orang-orang sekitar yang mempengaruhi belajar
siswi
fatherless
untuk memperoleh keberhasilan
Contoh : ‗ibu selalu membayar seluruh biaya
sekolah saya karena ayah saya sudah lama meninggal
dunia‘ keluarga
Lingkungan Nonsosial:
Kondisi situasi sekitar yang mempengaruhi belajar
siswi
fatherless
dalam memperoleh keberhasilan
Contoh : ‗saya selalu belajar di dini hari agar
lebih konsentrasi gambaran waktu
Pendekatan
Surface
Dilandasi motif ekstrinsik
surface motive
, untuk menghindari kegagalantakut
tidak lulus. Sehingga, cenderung tidak bekerja
keras, gaya belajarnya santai, dan menghafal.
Contoh: ‗saat belajar untuk ujian, saya lebih suka
menghafalkan isi materi
tersebut‘
Pendekatan
Deep
Dilandasi motif intrinsic
deep motive
, mempelajari materi karena memiliki
ketertarikan dan merasa membutuhkan. Sehingga,
berusaha untuk memuaskan keingintahuan terhadap isi
materi. Strategi: memaksimalkan
pemahaman dengan berpikir, banyak membaca, dan
berdiskusi.
Contoh: ‗saya sangat penasaran dengan soal-soal
mata pelajaran ini, sehingga saya berusaha untuk
memecahkan soal tersebut
sampai tuntas‘ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendekatan
Achieving
Dilandasi oleh motif ekstrinsik
achieving motive
, memiliki karakteristik ingin bersaing
untuk meraih prestasi tertinggi.
Strategi : sangat disiplin, rapi, sistematis, dan
memiliki rencana untuk maju ke depan. Memiliki
usaha belajar dan mampu mengoptimalkan
pengaturan waktu.
Contoh: ‗saya memiliki kebiasaan belajar setiap hari
walaupun tidak ada ujian dan saya berusaha untuk
mengorganisasi jadwal
belajar saya‘
G. Validitas dan Reliabilitas Penelitian