Uji Instrumen METODE PENELITIAN

motivasi, 6 pertanyaan tentang disiplin kerja, dan 5 pertanyaan tentang kinerja karyawan. Kisi-kisi Instrumen ini bertujuan agar penelitian lebih sistematis sehingga mudah dikontrol dan dikoreksi. Kisi-kisi dari instrumen tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Indikator Item Kinerja Karyawan 1. Kualitas 1 Becker Klimoski, 1989 2. Kuantitas 2 3. Sikap 3 4. Kerjasama 4 5. Komunikasi 5 Motivasi 1. Arah Perilaku 1,2 George dan Jones, 2005 2. Tingkat Usaha 3,4 3. Tingkat Kegigihan 5,6 Disiplin Kerja 1. Kehadiran 1,2 Rivai dan Basri, 2005 2. Ketaatan pada Peraturan 3,4 3. Ketaatan pada Standar Kerja 5,6

G. Uji Instrumen

Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel dari kuesioner maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas kuesioner terhadap butir-butir pernyataan sehingga dapat diketahui kelayakan pertanyaan untuk dilakukan pengumpulan data. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Confirmatory Faktor Analysis CFA. Confirmatory Faktor Analysis CFA adalah analisis faktor untuk menguji unidimensionalitas atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel Ghozali, 2011. Dengan demikian tujuan CFA adalah untuk mengidentifikasi apakah indikator merupakan konstruk dari variabel penelitian yang ada atau dengan kata lain indikator-indikator tersebut merupakan kesatuan atau unidimensionalitas. Analisis CFA akan mengelompokkan masing-masing indikator kedalam beberapa faktor. Hasil Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy KMO MSA dan uji validitas dengan Confirmatory Factor Analysis CFA ditunjukkan pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5. KMO and Bartletts Test Tahap 1 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,877 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 2253,346 Df 136 Sig. 0,000 Sumber: Data primer dioalah tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai Kaiser Meyer- Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO MSA lebih besar dari 0,50 yaitu sebesar 0,877 ini menunjukkan bahwa data yang ada layak untuk dilakukan faktor analisis, sedangkan pada hasil uji Bartletts Test of Sphericity diperoleh nilai signifikansi 0,000, yang artinya bahwa antar variabel terjadi korelasi signifikansi 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria. Dari uji CFA yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Hasil Uji CFA Tahap 1 Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 K1 ,699 K2 ,941 K3 ,922 K4 ,588 K5 ,942 M1 ,916 M2 ,935 M3 ,910 M4 ,918 M5 ,917 M6 ,772 D1 ,652 D2 ,904 D3 ,905 D4 ,889 D5 ,880 D6 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 5 iterations. Sumber: Data primer dioalah tahun 2016 Pada tabel 6 menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada masing-masing variabel mengelompok menjadi satu, dengan nilai loading factor di atas dan di bawah 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan satu kesatuan alat ukur yang mengukur satu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya diprediksi. Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa tidak semua item pertanyaan dinyatakan valid di atas 0,5. Item disiplin kerja 6 dinyatakan gugur karena memiliki nilai loading faktor di bawah 0,50. Maka harus ada beberapa item pertanyaan yang di eliminasi. Selanjutnya berdasarkan hasil uji CFA pertama dengan adanya beberapa item yang dinyatakan gugur, maka item-item tersebut dihapuskan dan tidak dipakai dalam penelitian selanjutnya. Jumlah item yang dinyatakan gugur yaitu sebanyak 1 butir dari 17 butir item keseluruhan sehingga pertanyaan yang digunakan sebanyak 16 butir item. Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan item-item yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian ini. Tabel 7. KMO and Bartletts Test Tahap 2 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,880 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 2248,694 Df 120 Sig. 0,000 Sumber: Data primer dioalah tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai Kaiser-Meyer Olkin Measure of Sampling Adequancy KMO MSA adalah 0,880 angka ini naik setelah dikurangi nilai yang gugur, ini berarti data menjadi lebih baik dan lebih valid lagi. Nilai 0,880 lebih besar dari 0,50; ini menunjukkan bahwa data layak untuk dianalisis, sedangkan pada hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity diperoleh nilai signifikansi 0,000, artinya antar variabel terjadi korelasi signifikansi 0,05, dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria. Tabel 8. Hasil Uji CFA Tahap 2 Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 K1 ,683 K2 ,935 K3 ,918 K4 ,574 K5 ,937 M1 ,907 M2 ,928 M3 ,901 M4 ,909 M5 ,911 M6 ,763 D1 ,680 D2 ,930 D3 ,929 D4 ,911 D5 ,908 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 4 iterations. Sumber: Data primer dioalah tahun 2016 Untuk tahap selanjutnya dilakukan uji validitas convergent validity dan divergent validity. a. Convergent Validity Convergent validity diukur berdasarkan nilai Average Variance Extracted AVE. Convergent validity digunakan untuk mengetahui atau menguji apakah satu konstruk dan konstruk yang lain adalah sama. Tabel 9. Mean, Standard Deviation SD, AVE, Cronbach`s value and Correlations Mean Std. Deviation AVE 1 2 3 Kinerja karyawan 3,7402 ,74964 0,678 0,938 Motivasi 3,6858 ,73726 0,830 0,542 0,974 Disiplin kerja 4,2276 ,80126 0,769 0,589 0,539 0,967 Sumber: Data primer diolah tahun 2016 Nilai Cronbach` s Alpha pada angka bercetak tebal. b. Divergent validity Divergent validity diukur berdasarkan nilai korelasi dan discriminant validity. Divergent validity digunakan untuk menguji apakah antar konstruk signifikan berbeda. Nilai korelasi ditunjukkan pada tabel 9 kurang dari 0,85 menunjukkan bahwa variabel tersebut terbukti berbeda. Pada tabel 10 nilai discriminant validity kurang dari 0,85 hal ini menunjukkan bahwa antar variabel memang berbeda. Nilai discriminant validity ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 10. Average Variance Extracted, square correlation and Discriminant Validity Mean Std. Deviation AVE 1 2 3 Kinerja karyawan 3,7402 ,74964 0,678 0,678 0,294 0,347 Motivasi 3,6858 ,73726 0,830 0,678 0,830 0,291 Disiplin kerja 4,2276 ,80126 0,769 0,737 0,675 0,769 Sumber: Data primer diolah tahun 2016 Nilai AVE ditunjukkan pada nilai yang dicetak tebal, Discriminant validity ditunjukkan pada sisi kiri nilai AVE 2. Uji Reabilitas Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui keandalan dari alat yang diukur. Suatu kuesioner dikatan reliabel atau handal jika jawab seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2011. Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach’s. Koefisien ini merupakan koefisien reabilitas yang paling sering digunakan karena menggambarkan variasi dari item, baik untuk format benar atau salah atau bukan, seperti pada skala Likert. Dengan metode Alpha Cronbach, koefisien yang diukur akan beragam antara 0 hingga 1. Nilai alpha cronbach yang mendekati 1 menandakan reliabilitas dengan konsistensi tinggi. Cortina dalam Fatah, 2015 membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria alpha sebagai berikut: 1 0,80 – 1,00 = Reliabilitas Baik 2 0,60 – 0,79 = Reliabilitas Diterima 3 0, 60 = Reliabilitas Buruk Tabel 11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpha Cronbach Keterangan Kinerja Karyawan 0.938 Reliabilitas Baik Motivasi 0.974 Reliabilitas Baik Disiplin Kerja 0.967 Reliabilitas Baik Sumber : Data Primer diolah tahun 2016

H. Teknik Analisis Data