korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat
pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji
multikolinieritas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 21. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance VIF
Kesimpulan
Motivasi 0,709
1,410 Tidak terjadi multikolinieritas
Disiplin Kerja 0,709
1,410 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2016 Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai
toleransi diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terkait variabel
motivasi, disiplin kerja dan kinerja pegawai. Analisis regresi berganda dipilih untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini.
Berikut ini adalah hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21.00 for Windows dapat dilihat pada tabel
22.
Tabel 22. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Motivasi, Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Variabel Kineja Karyawan
Model 1 β
Model 2 β
Model 3 β
Model 4 β
Jenis kelamin -,175
,000 -,136
-,046 Usia
,155 ,106
,075 ,069
Pendidikan -,044
-,005 -,041
-,019 Lama bekerja
-,068 ,088
,018 ,084
Motivasi 0,567
0,326 Disiplin kerja
0,575 0,413 R
,053 0,317 0,372 0,434
∆R ,053
0,265 0,320 0,382 Sumber: Data primer dioalah tahun 2016
p0,001; p0.01; p0.05
a. Uji Hipotesis I Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah motivasi memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. ASH Cabang Madiun. Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan program SPSS
21.00 for Windows dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 22. Berdasarkan tabel 22, dapat diketahui bahwa motivasi berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan sebesar =0,567 p0,001;β p=0,000. Kontribusi motivasi untuk menjelaskan kinerja karyawan
sebesar ∆R
2
0,265. Maka hipotesis pertama dapat diterima. b. Uji Hipotesis II
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. ASH Cabang
Madiun. Berdasarkan tabel 22, diketahui bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja kayawan sebesar =0,575
p0,001;β p=0,000. Kontribusi disiplin kerja untuk menjelaskan kinerja karyawan sebesar
∆R 0,320. Maka hipotesis kedua dapat diterima.
c. Uji Hipotesis III Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah motivasi dan
disiplin kerja secara bersam-sama memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. ASH Cabang Madiun. Berdasarkan tabel 22,
diketahui bahwa motivasi dengan β=0,326 p0,01; p=0,004 berpengaruh positif dan disiplin kerja dengan β=0,413 p0,001;
p=0,000 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kontribusi motivasi dan disiplin kerja untuk menjelaskan kinerja karyawan sebesar
∆R 0,382. Maka hipotesis ketiga dapat diterima.
Tabel 23. Hasil Pengujian Hipotesis