52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Penelitian pola komunikasi orang tua dengan anak dalam keluarga Polisi dengan anak remaja yang berusia 11 – 24 tahun yang berlatar belakang anak
polisi. Bentuk-bentuk pola komunikasi antara orang tua dengan anak memberikan pengaruh terhadap nilai agama, norma, kesusilaan dan kesopanan terhadap remaja
dalam keluarga polisi. Peneliti mengambil 8 orang informan yaitu 4 orang tua dan 4 kroscek para remaja yang mampu menjadi informan atau responden serta
mampu memberikan semua data yang di butuhkan. Secara keseluruhan wawancara berlangsung secara lancar di mana
sebagian besar informan sangat terbuka dalam memberikan informasi dan mengungkapkan secara mendalam berbagai masalah dalam berinteraksi dengan
anak remaja.
Informan 1
Bapak “A” 54 Tahun merupakan seorang polisi dan Istrinya bernama Ibu “S” 50 Tahun sebagai Ibu Rumah Tangga. Mempunyai dua putra yaitu Wijaya
28 Tahun sudah menikah dan Heru Setiawan 17 Tahun duduk si bangku SMU di Surabaya. Pada waktu peneliti melakukan interview sudah terlihat jelas bahwa
bapak “A” memiliki watak keras dan di tambah setiap mengajukan pertanyaan, Bapak Agus selalu menjawab dengan tegas. Dalam pendapat ”A”, dalam keluarga
53
besar kami, jadi tentara sudah jadi turun temurun, saya punya dua anak laki-laki dari kecil saya didik mereka dengan keras, apalagi Heru nanti setelah lulus SMU
di harus jadi Polisi.
Informan 2
Bapak “D” 54 Tahun merupakan seorang polisi dan Istrinya Ibu “H” 48 Tahun sebagai ibu rumah tangga, ketiga anaknya bernama Putra 15 Tahun
duduk di bangku kelas 1 SMU di Surabaya, Ayu 13 Tahun duduk si bangku kelas 2 SLTP di Surabaya, Nabila 5 Tahun. Pada waktu penelitian melakukan
interview, Putra dan Ayu sedang pulang ke Klaten dan Wawancara dilakukan di rumah Bapak “D” di Klaten. Dalam Keluarga ini, Bapak “D” mempunyai jadwal
yang sangat padat begitu juga dengan Ibu “H” sehingga Putra dan Ayu merasa kesepian dan memilih tinggal bersama budhe di Surabaya. Menurut pendapat
Bapak “D”, saya sibuk bekerja tapi itu semua demi anak-anak sebagai gantinya apapun yang anak-anak mau pasti akan saya turutin.
Informan 3
Bapak “B” 52 Tahun lulusan sarjana Hukum, beliau seorang polisi yang menjabat sebagai sekretaris lembaga dan Istrinya Ibu “A” 46 Tahun sebagai ibu
rumah tangga dan anak pertamanya Tito 27 Tahun sudah bekerja, anak keduanya Hito 22 Tahun sudah lulus kuliah. Dalam keluarga ini komunikasi sangat
penting. Dalam pendapat Bapak “B” komunikasi itu sangat penting dan utama bagi keluarga, walaupun berjauhan, tapi saya tetap berusaha mendekatkan diri
dengan anak-anak.
54
Informan 4
Bapak “S” 54 Tahun seorang polisi dan Istrinya Ibu “N” 50 Tahun seorang ibu rumah tangga dan aktif di keanggotaan Bhayangkari. Memiliki anak
tunggal bernama Wisnu 21 Tahun tidak kuliah dan kerja part time. Setiap 1 bulan sekali Bapak “S” dan Ibu “N” pulang ke Surabaya menjenguk Wisnu.
Pertama kali peneliti memasuki rumah, sudah tampak kekakuan dalam keluarga Bapak “S”, terlihat jelas ketika seluruh keluarga santai menonton TV di Rung
tamu, Wisnu malah menonton TV di kamar.
Kroscek 1
Heru Setiawan 17 Tahun duduk di SMUN di Surabaya. Heru merasa tidak nyaman jika ayahnya pulang ke rumah, karena Heru tidak bisa bebas keluar
rumah. Ayahnya hanya menyuruh Heru untuk belajar karena akan menghadapi UNAS, tetapi Heru merasa bosan jika belajar terus Heru ingin berkumpul dengan
teman-teman, belum lagi Heru paling malas kalau ayahnya egois, ayahnya menyuruh Heru setelah lulus SMU nanti daftar di akademi Kepolisian adahal
Heru ingin sekali menjadi musisi dan kuliah. Heru ingin sekali Ayahnya bisa berubah tidak egois.
Kroscek 2
Putra Nugraha 15 Tahun duduk di bangku kelas 1 SMU di Surabaya. Sejak SMP kelas 2 Putra sudah tidak tinggal bersama orang tua melainkan
bersama saudara di Surabaya. Putra mengatakan alasan tinggal di Surabaya karena Putra merasa bosan dan sulit beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga Putra
tidak punya teman dan kesepian. Ayah, ibunya kurang begitu mengontrol kegiatan
55
Putra dan selalu percaya apa yang di katakan Putra. Selama di Surabaya hidup Putra serba berkecukupan dan mewah untuk anak seumuran putra sudah memiliki
mobil pribadi. Menurut Putra, apapun yang aku mau pasti Papa langsung belikan.
Kroscek 3
Ayu Agnes Fransischa 13 Tahun duduk di bangku kelas 2 SLTPN di Surabaya. Sejak kelas 2 SMP ayu sudah minta pindah ke Surabaya, karena merasa
kesepian ikut orang tua. Tiap hari orang tua selalu pulang malam, sejak kakaknya pindah ke Surabaya ayu hanya di temani pembantu. Ayu juga tidak bisa curhat
karena orang tua selalu sibuk. Ayu ingin sekali pergi liburan dengan orang tua tetapi orang tua jarang bisa menemani. Tidak berbeda dengan kakaknya, ayu pun
sangat di manja oleh kedua orang tanya.
Kroscek 4
Hito 22 Tahun merupakan Sarjana Hukum Lulusan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Saat ini Hito masih menganggur dan sedang mencari
pekerjaan. Kelauarga Hito selalu berkomunikasi, karena menurut orang tua Hito komunikasi lebih penting dari apapun. Karena orang tuanya menanamkan sikap
keterbukaan, sehingga Hito selalu menceritakan semua permasalahannya, walaupun Hito seorang laki-laki tetapi Hito tidak pernah malu untuk cerita ke
orang tua.
Kroscek 5
Wisnu Pradhana 21 Tahun tidak kuliah dan hanya bekerja part time, sejak umur 13 tahun, Wisnu di asuh oleh Neneknya karena orang tua Wisnu sering
pindah-pindah dinas. Ayahnya memberikan kebebasan penuh kepada Wisnu untuk
56
melakukan segala ha, tetapi wisnu menginginkan orang tuanya lebih memperhatikannya.
4.2. Analisa Data