Tugas POLRI Wewenang POLRI Hak POLRI

41

2.1.10. Tugas POLRI

Lahir, tumbuh dan berkembangnya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia, Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai operasi militer bersama-sama satuan angkatan bersenjata yang lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap. Menurut Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1997 Tentang Kepolisian Negara, tugas POLRI adalah : 1. Selaku alat negara penegak hukum memelihara serta meningkatkan tertib hukum; 2. Melaksanakan tugas kepolisian selaku pengayom dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat bagi tegaknya ketentuan peraturan perundang-undangan; 3. Bersama-sama dengan segenap komponen kekuatan pertahanan keamanan negara lainnya membina ketentraman masyarakat dalam wilayah negara guna mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat; 4. Membimbing masyarakat bagi terciptanya kondisi yang menunjang terselenggaranya usaha dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c; 5. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 42

2.1.11. Wewenang POLRI

Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia menjalankan tugas dan wewenangnya di seluruh wilayah negara Republik Indonesia, khususnya di daerah hukum pejabat yang bersangkutan ditugaskan sesuai dengan peraturan-peraturan perundang-undangan pasal 17 UU KNRI No.2 tahun 2002

2.1.12. Hak POLRI

Pada UU KNRI Pasal 26 No.2 tahun 2002 disebutka dengan jelas hak-hak POLRI : 1. Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia memperoleh gaji dan hak-hak lainnya yang adil dan layak. 2. Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia diberi pangkat yang mencerminkan peran, fungsi dan kemampuan, serta sebagai keabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam penugasannya. Lafal sumpah atau janji sebagaimana di atur dalam pasal 22 adalah sebagai berikut “bahwa saya, akan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan kedinasan di Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dipercayakan kepada saya dengan penuh tanggung jawab. Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah dan martabat anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan” 43

2.2. Kerangka Berpikir

Fungsi utama keluarga yaitu sosialisasi menempatkan keluarga sebagai banteng utama penjaga kepribadian anak. Keluarga menjadi simbol utama untuk mengajarkan nilai dan norma pada anak. Dalam hal ini peran orang tua sebagai pihak utama dalam keluarga sangat penting untuk melindungi anak dari perilaku atau lingkungan yang negatif. Remaja adalah individu yang berada dalam proses berkembang atau menjadi becoming, yaitu berkembang kea rah kematangan atau kemandirian, remaja sering menghadapi tekanan seperti frustasi dan penderitaan, konflik dan kritik penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta dan perasaan teralineasi tersisihkan dari kehidupan social budaya. Oleh karena itu, remaja memerlukan bimbingan dari orang tuanya untuk memberikan pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya. Saat ini maraknya kenakalan remaja akibat dari pengaruh perubahan globalisasi seperti teknologi juga pengaruh dari lingkungan dengan teman sebayanya yang salah. Anak-anak Polisi yang menginjak usia remaja perlu suatu komunikasi yang efektif dari orang tuanya, mengingat orang tua yang merupakan Polisi yang dijadikan figur panutan dalam masyarakat. Hilangnya keteladanan dari orang tua yang dirasakan anak memberikan peluang bagi anak-anak untuk mencari figur yang lain sebagai tumpuan harapan untuk berbagai perasaan dalam suka dan duka. Di luar rumah, anak mencari teman yang dianggapnya dapat menemani dirinya, perasaannya dan keinginannya. Kegoncangan jiwa anak ini tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak nakal untuk

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Skinhead (studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Orang TUa Dengan Anak Sebagai Komunitas Skinhead Dalam Berinteraksi Di Kota Bandung)

0 33 98

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Pengemis).

0 1 99

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Pengemis).

0 2 95

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak Autis di Surabaya ).

0 1 76

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA KANDUNG TERHADAP ANAK REMAJA YANG MENGALAMI DEPRESI ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Remaja Yang Mengalami Depresi ).

0 0 14

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEROKOK AKTIF DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Surabaya).

13 35 84

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu dengan Anak Indigo ).

16 62 99

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEROKOK AKTIF DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Surabaya)

0 0 21

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (STUDY DESKRIPTIF KUALITATIF POLA KOMUNIKASI ORANG TUA YANG BERPROFESI SEBAGAI POLITISI DENGAN ANAK USIA REMAJA)

0 0 21

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak Autis di Surabaya )

0 0 15