Manfaat teoritis Manfaat praktis

11

1.6 Landasan teoritis

Tanggung jawab pengusaha terhadap keselamatan kerja adalah memberikan perlindungan, pemeliharaan dan pengembangan terhadap kesejahteraan tenaga kerja, baik semasa hubungan kerja maupun setelah berakhirnya hubungan kerja. Upaya perlindungan dimaksud dalam suatu program jaminan sosial tenaga kerja. Dalam penjelasan kesehatan kerja, bahwa tenaga kerja yang mendapat kerugian, perawatan dan rehabilitasi. Dalam hal seorang tenaga kerja meninggal dunia akibat kecelakaan danatau penyakit akibat pekerjaan, ahli waris dari keluarga pekerja berhak mendapat ganti kerugian. Dalam usaha untuk memberikan perlindungan dan kesehatan kepada tenaga kerja, perjanjian kerja merupakan hal terpenting di dalamnya yang dibuat antara pihak pengusaha dengan pekerja di dalam suatu perusahaan agar terciptanya kesepakatan antara pihak pekerja dengan pengusaha. Perjanjian kerja merupakan bagian dari perjanjian pada umumnya di kenal dengan istilah perikatan yang di atur di dalam buku III Kitab Undang- Undang hukum perdata KUH Perdata, dari perjanjian kerja di kenal istila kontrak kerja yang pada dasarnya antara perjanjian kerja dengan kontrak kerja memiliki makna dan tujuan yang sama yaitu : Sebagai suatu kesepakatan kerja yang di buat oleh pihak perusahaan dengan pekerjanya, yang memiliki tujuan untuk mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak secara timbal balik yang membawa akibat hukum di dalamnya. 2 12 Subekti, memberikan pengertian tentang perjanjian kerja yaitu : Perjanjian antara seorang buruh dengan seorang majikan, perjanjian mana ditandai oleh ciri-ciri, adanya suatu upah atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas dierstverhanding, yaitu suatu hubungan berdasarkan mana pihak yang satu majikan berhak memberikan perintah-perintah yang harus ditaati oleh pihak yang lain. 3 Hubungan kerja adalah hubungan perdata yang didasarkan pada kesepakatan antara pekerja dengan pemberi pekerjaan atau pengusaha. Karena itu bukti bahwa seseorang bekerja pada orang lain atau pada sebuah perusahaanlembaga adalah adanya perjanjian kerja yang berisi tentang hak hak dan kewajiban masing-masing baik sebagai pengusaha maupun sebagai pekerja. Ada 2 dua bentuk perjanjian kerja, yaitu : 1. Perjanjian kerja secara lisan Perjanjian kerja umumnya secara tertulis, tetapi masih ada juga perjanjian kerja yang disampaikan secara lisan. Pasal 52 Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UUKK membolehkan perjanjian kerja dilakukan secara lisan, dengan syarat pengusaha wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerja, yang berisi : a. Nama dan alamat pekerja b. Tanggal mulai bekerja 2 Tabrani dan Ariefanto Geofani,2008, Hukum Perburuhan Indonesia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, h. 229 3 Subekti.R, 1977, Aneka Perjanjian, Alumni Bandung, Bandung, h. 63