Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2 Semakin maju dan pesatnya perkembangan ekonomi di Provinsi Bali terutama disektor bisnis, industri memerlukan pekerja yang banyak. Ini adalah suatu hal yang positif dimana banyak masyarakat para pencari kerja yang mencari pekerjaan dapat mengambil peluang kerja ini. Tetapi adanya ketimpangan kepentingan dimana pencari kerja lebih banyak dibandingkan dengan lowongan kerja yang ada, menimbulkan kesewenang-wenangan para direktur perusahaan untuk merekrut para pekerja. Sebab itu penekanan- penekanan dilakukan oleh pengusaha hanya untuk mendapatkan keuntungan, sehingga bagi pekerja dalam bekerja mereka tidak memiliki bargaining posision yang baik. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu kesejahteraan pekerja perusahaan, modaluang, peralatan dan bahan baku, merupakan faktor produksi yang dipergunakan dan dikendalikan oleh faktor produksi tenaga kerjapekerja. Faktor produksi pekerja tidak sama dengan faktor produksi lainnya, karena pekerja merupakan organ yang hidup, aktif dan dinamis yang akan mengolah, mengatur serta sebagai penggerak usaha. Dengan faktor tersebut pekerja memegang peranan sangat penting dalam menentukan tujuan perusahaan tempat ia bekerja. Mengingat pentingnya faktor pekerja dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka sudah sewajarnya pengusaha memperhatikan kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan pekerja. Dalam kaitannya memberikan keselamatan dan kesehatan para pekerja seyogyanya pengusaha melakukan pendekatan-pendekatan atau menanyakan 3 secara langsung kepada pekerja atau teknisi bagaimana kondisi peralatan dan syarat-syarat pemakaian perlatan yang baik, agar dengan demikian dapat dilakukan pencegahan pemborosan dalam pengadaan alat peralatan atau sarana bagi pelaksanaan keselamatan kerja tersebut, pihak pekerja wajib menggunakan alat peralatan atau perlengkapan bagi pencegahan bahaya yang di sediakan perusahaan atau wajib memelihara alat-peralatan atau perlengkapan pencegahan bahaya tersebut. Dalam Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Tersirat makna bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk bekerja dan mendapatkan penghidupan yang layak baginya serta untuk dapat bekerja dengan baik demi penghidupannya, para pekerja seharusnya dalam kondisi yang sehat dan tentu saja terjamin keselamatannya. 1 Dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan keselamatan serta kesehatan pekerja, setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan pekerjaannya. Pada dasarnya kurangnya keselamatan dan kesehatan kerja bukan saja ditimbulkan dari peralatan kerja atau beban kerja alat produksi, namun juga di timbulkan dari perlakuan dari pihak pengusaha terhadap pengrajin, seperti adanya kesemena-menaan yang tidak berprikemanusiaan. Hal ini merupakan penyebab meningkatnya frekuensi kecelakaan kerja dan berkurangnya kesehatan pekerja. 1 Departemen Tenaga Kerja Kantor Wilayah Provinsi Bali, 2001, Materi Undang- Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, hl. 6 4 Selain masalah tersebut yang sering di hadapi oleh para pekerja yaitu pemberian kesejahteraan seperti upah yang di bawah standar, terkadang terjadi PHK sepihak, pelunasan gaji yang terlambat di bayar oleh pengusaha, dan hak-hak mereka yang dikurangi oleh pelaku usaha, hal hal seperti itu sering di alami oleh para pekerja yang tidak sebanding dengan resiko yang dihadapi oleh pekerja yang sangat membutuhkan perlindungan kerja dari pengusaha tempat dimana ia bekerja. Selain hal tersebut, masih banyak lagi gambaran secara umum tentang pekerja, pekerja yang bekerja dengan tanggung jawab yang besar dan pekerja yang memiliki kewajiban lebih yang kesepakatannya sering di langgar oleh pengusaha. Penghasilan yang diperoleh para pekerja tersebut tidak sebanding dengan resiko yang harus mereka tanggung, begitu memprihatinkan kondisi para pekerja dikarenakan pekerja sering mengalami kecelakaan kerja tetapi tidak diperhatikan oleh pengusaha dikarenakan pengusaha hanya menanggung biaya sesuai dengan rasa iba. Tetapi peranan yang mereka berikan dalam pertumbuhan perekonomian kota pada umumnya belum sepadan dengan perlindungan hukumnya, hak-hak mereka dikurangi pihak pengusaha. Adanya ketimpangan antara hak dan kewajiban dari para pekerja dengan pengusaha, bahkan didalam kehidupan bermasyarakat sering melihat dan mendengar tentang perampasan terhadap hak-hak dari para pekerja oleh para pengusaha, baik dalam bentuk kurangnya pemberian upah atau bahkan seringkali terlambat di bayarkan oleh pengusaha,mereka bekerja dengan resiko tinggi tanpa adanya jaminan dihari tuanya, terjadi PHK sepihak tanpa 5 sebab yg tidak diketahui pekerja dan bentuk-bentuk pengurangan hak-hak lainnya tetapi para pekerja tetap melaksanakan tugasnya dengan giat dan tidak memperdulikan hak-hak mereka yang di kurangi oleh para pegusaha, mereka melakukan pekerjaan tersebut bagaikan sapi perahan saja. Dari dulu sampai sekarang telah dikembangkan beberapa metode yang dipergunakan untuk memberikan perlindungan kepada pekerja dari ketelantaran bahkan undang-undang pun sudah mengatur, tetapi semua belum bisa berfungsi secara efektif dan efisien untuk melindungi hak-hak para pekerja, pengusaha seperti tidak memperdulikan metode-metode yang sudah dibuat tentang bagaimana tanggung jawab menjadi seorang pengusaha yang baik dan bagaimana cara mempekerjakan para tenaga kerja agar mendapatkan perlindungan dari ketelantaran. Sudah begitu banyak masalah yang dihadapi para pekerja didalam menjalankan pekerjaannya. Terutama pekerja yang bekerja sebagai pengerajin di perusahaan yang menjalankan perusahaannya dibidang seni ukir yang lebih rentan akan resiko yang mengancam keselamatan, dan kesehatan para pengerajin. Dari permasalahan di atas peneliti lebih menekankan kepada permasalahan yang di hadapi pekerja yang bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi barang-barang seni yang di dalam menjalankan pekerjaannya banyak resiko-resiko tidak terduga yang akan dialami pekerja di perusahaan tersebut. Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keselamatan, kesehatan, kesejahteraan tenaga 6 kerja dan bentuk perjanjian kerja yang di buat antara pekerja dengan direktur perusahaan. Dalam kaitannya dengan kenyataan-kenyataan yang ada di masyarakat yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Pekerja Dalam Hal Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada CV. Sinar Kawi Di Tampaksiring Gianyar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah tanggung jawab direktur perusahaan dalam hal terjadinya kecelakaan kerja pada CV. Sinar Kawi di Tampaksiring Gianyar ? 2. Bagaimanakah pelaksanaan tanggung jawab direktur perusahaan terhadap pekerja dalam hal terjadinya kecelakaan kerja pada CV. Sinar Kawi di Tampaksiring Gianyar ?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Di dalam suatu karya ilmiah sangat mungkin terjadi adanya perluasan dari materi yang di bahas. Karena itu, perlu di tentukan secara tegas batasan materi yang akan di uraikan dalam tulisan ini. Hal ini perlu di lakukan untuk mencegah agar materi atau isi uraian ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ingin di bahas, sehingga masalahnya dapat 7 diuraikan secara sistematis. Ruang lingkup masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini sebatas pada tanggung jawab direktur perusahaan dalam memberikan perlindungan kerja kepada tenaga kerja apabila mengalami kecelakaan kerja pada saat menjalankan pekerjaannya serta bentuk perjanjian yang di buat antara pekerja dan pengusaha.

1.4 Orisinalitas Penelitian

Penulis telah membandingkan penelitian-penelitian sebelumnya yang juga membahas tentang ketenagakerjaan. Banyak penulis tertarik mengambil tema Hukum Ketenagakerjaan dalam penelitian dan penulis karya ilmiah. Adapun penelitian yang mirip dengan penelitian ini adalah : NOMOR PENELITI JUDUL RUMUSAN MASALAH 1. I Made Sucipta NIM.0016051125 Kajian Yuridis Terhadap Keselamatan Dan Keehatan Kerja Di UD. Putra Uyung Jaya Denpasar 1 Bagaimana tanggung jawab pengusaha terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di Ud.Putra Uyung Jaya Denpasar? 2 Upaya-upaya apakah yang dilakukan