Direktur Perusahaan 1. Pengertian direktur perusahaan

30 yang tepat dalam menjalankan perusahaan, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian yang dialami perusahaan. 29 Setiap perusahaan pasti memiliki orang yang akan mengelola atau menjalankan usaha tersebut. Salah satu yg diberi kuasa untuk mengelola perusahaan adalah pemimpin perusahaan. Pemimpin perusahaan bedrif leider, manager adalah orang yang diberi kuasa oleh pengusaha untuk menjalankan perusahaan atas nama pengusaha. Pemimpin perusahaan berfungsi sebagai wakil pengusaha dan berkuasa dalam segala hal yang berkenaan dengan pengelolaan perusahaan yang dipimpinnya. Pemimpin perusahaan bertanggung jawab penuh atas kemajuan dan kemunduran perusahaan pada perusahaan berbentuk dewan pimpinan yang disebut Direksi yang di ketuai oleh seorang Direktur Utama. 30 2.3.2.Kewenangan Direktur Di Perusahaan Secara umum di Indonesia pengaturan terhadap direktur terdapat di dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas di jabarkan mengenai Tugas, Wewenang, dan Tanggung jawab direktur perusahaan. 31 Beberapa tugas dan wewenang direktur di perusahaan : a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan. 29 Memphis, 2014, pengertian direktur, Serial Online, URL: http;www.wikipedia.org, diakses tanggal 25 Agustus 2015 30 Zainal Asikin, 2014, Hukum Dagang, Jakarta, Rajawali Pers, h. 10 31 https:id.wikipedia.orgwiki, Direktur, Diakses tanggal 18 September 2015 31 b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan. c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan. d. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif e. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi. f. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah konsensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan g. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar h. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas i. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting. j. Menetapkan peraturan perusahaan, Merencanakan, menetapkan sistem operasional bank, Menetapkan strategi pencapaian visi dan misi Bank, Menetapkan strategi pencapaian tingkat kesehatan bank yang sehat dan 32 wajar, Menetapkan kebijakan tentang ketentuan-ketentuan pelaksanaan operasional bank dengan pembagian tugas yang jelas. 32

1.4. Pengertian Pekerja

Istilah buruh sangat populer di dunia perburuhanketenagakerjaan, selain istilah tersebut sudah dipergunakan sejak lama bahkan mulai dari zaman penjajahan Belanda, karena peraturan perundang-undangan yang lama sebelum Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menggunakan istilah Buruh. Pada Zaman penjajahan belanda yang dimaksudkan dengan buruhpekerja adalah pekerja kasar seperti kuli, tukang, mandor yang melakukan pekerjaan kasar yang disebut juga dengan “Bule Collar”. Sedangkan buruhpekerja yang melakukan pekerjaan di kantor pemerintah maupun swasta disebut sebagai “KariawanPegawai” White Collar. Pembedaan yang membawa konsekuensi pada perbedaan perlakuan dan hak-hak tersebut oleh pemerintah Belanda tidak terlepas dari upaya memecah belah orang-orang pribumi. Setelah merdeka tidak terdapat perbedaan antara buruh halus dan buruh kasar tersebut, semua semua orang yang bekerja disektor swasta baik pada orang maupun badan hukum disebut buruh. Hal tersebut di jelaskan dalam pasal 1 ayat 1 a Undang-Undang No. 22 Tahun 1957 Tentang 32 https:id.wikipedia.orgwiki, Direktur, Diakses tanggal 18 September 2015 33 Penyelesaian Perselisihan Perburuhan bahwa “Barang siapa yang bekerja pada majikan dengan menerima upah”. 33 Pada dasarnya, buruh, Pekerja, Tenaga Kerja maupun karyawan adalah sama. namun dalam kultur Indonesia, Buruh berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. sedangkan pekerja, Tenaga kerja dan Karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja. Akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata tersebut sama mempunyai arti satu yaitu Pekerja. hal ini terutama merujuk pada Undang-undang Ketenagakerjaan, yang berlaku umum untuk seluruh pekerja maupun pengusaha di Indonesia. 34 Yang dimaksud dengan pekerja yaitu para tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan, dimana para pekerja itu harus tunduk kepada perintah dan peraturan kerja yang di tetapkan oleh pengusaha majikan yang bertanggung jawab atas tanggung jawab perusahaannya, dan tenaga kerja itu akan mendapatkan upah dan atau jaminan hidup lainnya yang sewajarnya, Pengertian tentang pekerja juga dapat di lihat di dalam Undang-undang kerja, Undang-undang perlindungan dan Keselamatan Kerja, serta beberapa Undang-undang lainnya dan peraturan-peraturan yang berlaku berkaitan dengan Undang-undang tersebut, dimana buruh atau pekerja diartikan sebagai “tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, yang tunduk dan ada di 33 Lalu Husni, 2012, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta, Rajawali Pers, h. 43 34 https:id.wikipedia.orgwiki, Buruh, Diakses tanggal 28 Agustus 2015