kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Menurut Suma’mur 1981 keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Seringkali konsep keselamatan dan kesehatan bisa dipisahkan menjadi 2
hal yang berbeda menurut definisi tersebut. Namun terkadang beberapa situasi bisa menjadi merupakan persoalan keselamatan dan sekaligus kesehatan. Usaha
mencegah dan mengatasi kecelakaan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari usaha memelihara kesehatan para karyawan karena usaha-usaha tersebut saling
berkaitan. Kondisi kesehatan fisik maupun mental seseorang dapat berakibat pada terjadinya kecelakaan, walaupun si karyawan sudah menggunakan berbagai alat
pelindung sekalipun, oleh karena itu lingkungan fisik yang jelek tidak hanya berakibat pada keselamatan karyawan, tetapi tanpa disadari mempengaruhi fisik
dan mentalnya.
2.3. Teknik Indentifikasi Bahaya.
Teknik identifikasi bahaya merupakan alat untuk mengidentifikasi berbagai kelemahan potensi resiko yang terdapat dalam proses desain atau
operasi suatu system unit plan yang dapat menimbulkan berbagai konsekuensi yang tidak diinginkan terjadi misal : personal injuries, environmental impacts
atau catastrophic equipment damage , dan menentukan rekomendasi atau tindakan yang dapat dilakukan untuk eliminasi berbagai resiko permasalahan
yang mengganggu jalannya proses tersebut atau mengurangi konsekuensi- konsekuensi yang dapat ditimbulkan secara sistematis, terstruktur dan baku.
Macam-macam teknik identifikasi bahaya yang direkomendasikan oleh OSHA dapat dipergunakan untuk berbagai plant atau sistem yang ada disuatu
perusahaan adalah:
1. Safety Review
– penjelasan secara kualitatif berbagai potensi permasalahan yang berkaitan dengan keselamatan.
2. Checklist
– daftar berbagai hal pokok yang tertulis untuk memeriksa keadaan suatu system.
3. Relative Ranking -
strategi untuk membandingkan berbagai sistem untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Pre Limiary Hazards Analysis
– metode yang sangat umum untuk fokus pada sistem.
5. What – If Checklist
– kombinasi brainstorming dan daftar detail tertulis berbagai hal pokok.
6. Hazard And Operability Analysis
– metode yang sisitematis untuk identifikasi Hazard And Operability.
7. Failure modes and Effect Analysis
– tabulasi berbagai jenis kerusakan kegagalan suatu alat.
8. Fault Tree Analysis
– pendekatan secara dedukatif dari suatu kejadian untuk mengetahui penyebab utamanya.
9. Event Tree Analysis
– pendekatan secara induktif dari suatu kejadian pemicu sampai seluruh kejadian akhir yang di timbulkan.
10. Cause Consequence Analysis
– kombinasi metode FTA dan ETA.
11. Human Reliability Analysis
– evaluasi secara sistemantis seluruh factor yang berkaitan dan mempengaruhi personil manusia.
Kesimpulan dan hasil yang dip roses dari pelaksanaan PHA di gunakan sebagai dasar untuk merencanakan tindakan tindakan korektif untuk mengatasi
berbagai kelemahan yang telah diidentifikasi. Metode apapun yang dipilih untuk pelaksanaan identifikasi bahaya, biasanya di lakukan oleh team ahli, memerlukan
banyak waktu dan tenaga serta aktivitas yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus sehingga biaya menjadi mahal, pokok-pokok permasalahan yang
di analisa padasaat pelaksanaan teknik identifikasi bahaya meliputi banyak hal, antara lain adalah:
1. Macam-macam resiko yang terdapat dalam proses. 2. Berbagai insiden yang telah terjadi dalam peristiwa yang hampir
menimbulkan insiden.
3. Berbagai pengendalian secara teknik dan administrative.
4. Macam-macam konsekuensi yang dapat timbul akibat kegagalan system pengendalian tersebut.
5. Tata letak alatdan fasilitas pendukung yang lain. 6. Factor –faktor manusia.
7. Evaluasi efek- efek yang mungkin di terima oleh karyawan, masyarakat luas dan lingkungan hidupsecara kualitatif.
Di samping hal - hal di atas , setiap kelompok yang melaksanakan teknik identifikasi bahaya harus terdiri dari anggota yang mempunyai pengalaman dan
pengetahuan teknik serta pengoperasian proses, setidaknya satu orang karyawan
yang menguasai secara khusus proses system yang akan di analisa dan seorang anggota yang mempunyai pengetahuan dengan metode PHA yang di gunakan
2.4. Metode dan Prinsip HAZOP.