Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja Penentuan Level Tingkat Implementasi Program K3 Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment

masih dalam taraf sedang dan jika nilainya kurang dari 60 maka dikategorikan merah yang berarti dalam taraf bahaya.

3.3.4. Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja

Pengumpulan data kecelakan kerja, pada tahap ini berupa data sekunder yang berupa data kecelakaan kerja yang terjadi di unit kerja yang diamati. Tabel yang digunakan untuk mengetahui data kecelakaan kerja adalah sebagai berikut : Tabel 3.3. Data Kecelakaan Kerja No. Tanggal Kejadian Uraian Tenrang terjadinya Kecelakaan Kerja Keterangan Luka Cedera Hari Kerja Hilang Penentuan kategori kecelakaan kerja, dilakukan dengan mengacu pada tinjauan pustaka, yaitu dikategorikan hijau jika terjadi kecelakaan ringan, kuning jika terjadi kecelakaan sedang dan merah jika terjadi kecelakaan fatal. Tabel 3.4. Kategori Kecelakaan Kerja No. Tanggal Kejadian Uraian tentang terjadinya Kecelakaan Keterangan Kategori Kecelakaan Kerja LukaCedera Hari Kerja Hilang

3.3.5. Penentuan Level Tingkat Implementasi Program K3

Penentuan level tingkat implementasi program, dilakukan dengan memetakan hasil perhitungan implementasi program dan kategori kecelakaan kerja kedalam suatu tabel. Ada 6 level tingkat implementasi program, yaitu:  Level 1 aman dan nyaman  Level 2 cukup aman  Level 3 hati-hati  Level 4 rawan  Level 5 berbahaya  Level 6 sangat berbahaya

3.3.6. Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment

Pada tahap ini dilakukan pengkategorian terhadap hazard yang timbul di unit kerja yang diamati. Langkah awal dalam tahap ini adalah pemahaman mengenai aliran proses produksi yang terjadi di unit kerja tersebut, kemudian pengidentifikasian hazard dengan menggunakan pendekatan Risk Assesment. Output yang dihasilkan dari tahap ini berupa kategori dari hazard yang mungkin timbul di unit kerja tersebut. Tabel 3.5. Kategori Urutan Hazard berdasar Risk Assessment Jenis Bahaya Sumber Bahaya Resiko Yang Mungkin Terjadi Risk Level Dalam hal ini RAC adalah : 1. “Imminent danger” : Bahaya yang mengancam 2. “Serious” : Bahaya serius 3. “Moderate” : Bahaya Sedang 4. “Minor” : Bahaya Kecil 5. “negligible” : Tidak perlu diperhatikan.

3.3.7. Tindakan Pencegahan dan Pengendalian

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN RESIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SUPERMARKET DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP) MELALUI Manajemen Resiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Supermarket Dengan Metode Hazard And Operability Study (Hazop) Melalui Perangkingan S

2 12 14

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA.

8 27 87

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI PT. SIANTAR TOP, SIDOARJO.

6 16 103

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI PT. SIANTAR TOP, SIDOARJO.

1 4 103

IDENTIFIKASI KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN ANALISIS PENYEBAB TINGKAT KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI PT. TUNGGAL DJAJA INDAH WARU – SIDOARJO.

7 22 82

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO.

24 162 91

Evaluasi Kekuatan Perkerasan Sisi Udara (Runway, Taxiway, Apron) Bandara Juanda dengan Metode Perbandingan ACN-PCN

1 2 6

IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD DAN OPERABILITY ( HAZOP ) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APRON DAN TAXIWAY BANDARA JUANDA SURABAYA (Studi Kasus: PT.Adhi Karya (Persero) Tbk.)

0 1 14

IDENTIFIKASI KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN ANALISIS PENYEBAB TINGKAT KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI PT. TUNGGAL DJAJA INDAH WARU – SIDOARJO

0 0 19

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA

0 1 18