Penentuan Risk Level Metode-metode Statistik yang Dipakai

c External event Segala sesuatu diluar unit yang dapat berdampak pada pengoprasian unit yang mengakibatkan pengeluaran material berbahaya atau mudah terbakar.

3. Consequence

Pengaruh yang akan timbul akibat efek dari penyimpangan atau dapat juga berasal dari penyebab sendiri.

4. Recommendation

Sebuah tindakan perbaikan dibutuhkan ketika adanya kemungkinan pengaruh negative yang bias terjadi.

2.6. Penentuan Risk Level

Sumber-sumber resiko yang telah teridentifikasi akan menjadi dasar penentuan risk level, dimana risk level didapat perkalian antara severity tingkat keparahan dengan Probability kemungkinan Risk Level ini. Penentuan risk level ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap potensi resiko yang tertuang dalam worksheet HAZOP yang kemudian dikelompokkan dalam Identifikasi Penilaian Dampak Kegiatan IPDK. Berikut tabel risk level yng dijadikan acuan penelitian untuk memberikan penilaian tentang resiko pada tabel HAZOP dan identifikasi penilaian dampak kegiatan yang terjadi di perusahaan. Tabel 2.5 : Tabel RAC Risk Assesment Codes Probability A B C D Severit y I 1 1 2 3 II 1 2 3 4 III 2 3 4 5 IV 3 4 5 5 Keteranagn Tabel RAC: Severity : I. Kematian atau ketidakmampuan total yang permanen, kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan lebih dari Rp. 10.000.000,- II. Ketidakmampuan parsial yang permanen, ketidakmampuan total sementara yang lebih dari 3 bulan, kerugain sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan Rp. 5.000.000,- atau lebih, tetapi kurang dari Rp. 10.000.000,- III. Kecelakaan dengan hilangnya hari kerja, kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan Rp. 500.000,- atau lebih tetapi kurang dari Rp. 5.000.000,- IV. Pertolongan pertama atau perawatan medis sederhana P3K, kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan kurang dari Rp. 500.000,- atau pelanggaran terhadap persyaratan dalam waktu standar. Probability: A. Mungkin terjadi dengan waktu singkat B. Kemungkinan besar probability akan terjadi C. Kemungkinan kecil probability akan terjadi D. Mungkin tidak terjadi. Definisi dalam RAC: 1. “Imminent danger” : Bahaya yang mengancam 2. “Serious” : Bahaya serius 3. “Moderate” : Bahaya Sedang 4. “Minor” : Bahaya Kecil 5. “negligible” : Tidak perlu diperhatikan.

2.7. Metode-metode Statistik yang Dipakai

Agar data-data yang dikumpulkan dapat memberi informasi yang tepat dan berguna dalam analisa dan pengambialan keputusan lebih lanjut sehingga data- data tersebut perlu diolah. Untuk itu dibutuhkan tools yang tepat untuk membantu dalam penyelesaiannya. Dalam pengambilan sampel penelitian harus hati-hati dan memenuhi aturan dalam pemilihan sampel. apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20 - 25 atau lebih tergantung pada :  Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.  Sempitnya luas wilayah pengamatan dari setiap subjek, hal ini menyangkut banyaknya sedikit data.  Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya besar, maka sampelnya lebih besar, hasilnya akan lebih besar. Metode-metode statistik yang dibutuhkan dalam pengolahan data antara lain :

1. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur test dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas dihitung dengan rumus korelasi produk momen : r =               2 1 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N           dimana : x = skor tiap-tiap variabel y = skor tiap responden N = jumlah responden r xy = Korelasi Product Moment  X = Sigma jumlah X sor butir  2 X = Sigma jumlah X kuadrat  Y = Sigma jumlah Y  2 Y = Sigma jumlah Y kuadrat  XY = Sigma jumlah perkalian antara X dan Y Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan cara teknik belah dua dari Spearman Brown. Spearman Brown : Dimana : r tot = Koefesien reliabilitas seluruh item r b = angka korelasi produk moment belahan pertama dan belahan kedua. r tot = b b r r  1 2

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT. Adhi Karya PerseroTbk. Proses pengambilan data dilakukan pada bulan Februari 2010 sampai tercukupinya semua data dengan penelitian langsung, data dari perusahaan dan hasil wawancara dengan beberapa karyawan.

3.2. Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel penelitian di lakakukan untuk menentukan variabel- variabel yang di ukur dalam penelitian ini, variabel bisa di artikan sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan. Adapun variabel bebas yaitu program K3 dan jenis bahaya dan variabel terikat yaitu tingkat kecelakaan kerja. Variabel- variabel ini selanjutnya akan di gunakan dalam pembuatan kuisioner yang diisi oleh responden. Tabel 3.1 Kode dan variabel – variabel yang digunakan dalam kuisioner No Kode variabel Kuisioner Program K3 1. A Penggunaan APD Alat Pelindung Diri A1 Peralatan keselamatan kerja sudah terpenuhi dan dalam kondisi baik A2 APD telah tersedia untuk setiap jenis pekerjaan yang berbahaya dan sesuai standar A3 Semua peralatan APD telah digunakan dengan benar A4 Pekerja mentaati penggunaan APD dilokasi kerja A5 Petugas K3 selalu mengontrol distribusi dan penggunaan APD 2. B Kesadaran dan Kualitas Pekerja B1 Kedisiplinan dalam penggunaan alat pengaman B2 Ketaatan terhadap prosedur kerja B3 Pengalaman kerja yang memadai B4 Ketertiban dalam mengikuti pelatihan kerja

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN RESIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SUPERMARKET DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP) MELALUI Manajemen Resiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Supermarket Dengan Metode Hazard And Operability Study (Hazop) Melalui Perangkingan S

2 12 14

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA.

8 27 87

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI PT. SIANTAR TOP, SIDOARJO.

6 16 103

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI PT. SIANTAR TOP, SIDOARJO.

1 4 103

IDENTIFIKASI KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN ANALISIS PENYEBAB TINGKAT KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI PT. TUNGGAL DJAJA INDAH WARU – SIDOARJO.

7 22 82

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO.

24 162 91

Evaluasi Kekuatan Perkerasan Sisi Udara (Runway, Taxiway, Apron) Bandara Juanda dengan Metode Perbandingan ACN-PCN

1 2 6

IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD DAN OPERABILITY ( HAZOP ) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APRON DAN TAXIWAY BANDARA JUANDA SURABAYA (Studi Kasus: PT.Adhi Karya (Persero) Tbk.)

0 1 14

IDENTIFIKASI KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN ANALISIS PENYEBAB TINGKAT KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI PT. TUNGGAL DJAJA INDAH WARU – SIDOARJO

0 0 19

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA

0 1 18