Dalam perhitungan tersebut digunakan rumus sebagai berikut : PDRB = C + I + G + X
− M Dimana C = Pengeluaran konsumsi rumah tangga
I = Pembentukan modal tetap G = Pengeluaran konsumsi pemerintah
X = Nilai Ekspor M = Nilai Impor
4. Metode Alokasi Allocation Method Metode alokasi yaitu mengalokasikan angka-angka secara terpusat dengan
memakai indikator-indikator yang sekiranya dapat menunjukkan peranan cabang yang berada didaerah itu terhadap kantor pusatnya. Indikator itu dapat
berupa volume kerja, jumlah karyawan, jumlah penduduk dan lain-lain. Metode alokasi ini merupakan metode pendekatan tidak langsung. Sedang
perhitungan sebelumnya adalah metode langsung.Anonim,2006:15-18
2.12 PLN Sebagai Salah Satu Penyelenggara Jasa Sambungan Listrik
Pemerintah memberikan hak monopoli kepada PLN untuk menyelengarakan jasa yang melayani kebutuhan sambungan listrik dengan
sebaik-baiknya.
Menurut Boediono 1997:126 monopoli adalah suatu keadaan
dimana didalam pasar hanya ada satu penjual saja sehingga tidak ada pihak lain
yang menyainginya. Suatu perusahaan monopoli timbul karena beberapa sebab yaitu:
a. Pengusaha bahan mentah strategis
Kalau X adalah input utama produk Y, maka penguasaan sumber-sumber X akan menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y dengan jalan
menolak penjualan X kepada perusahaan lain. b. Hak paten
Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang atau produksi tertentu.
c. Terbatasnya pasar Karena pasaran untuk suatu barang adalah terbatas mungkin hanya
memberikan ”ruang lingkup” untuk suatu perusahaan saja. Akibatnya kalau ada perusahaan yang berminat masuk kedalam pasar, maka akan mengalami
kesulitan menjual barangnya. d. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
Ciri dari monopoli adalah bahwa dalam pasar hanya terdapat satu atau seorang produsen, dan terdapat atau rintangan untuk perusahaan baru yang
akan masuk kedalam industri atau pasar barang tersebut. Oleh karena itu, maka perusahaan atau produsen dalam pasar monopoli menjadi produsen
tunggal dan mempengaruhi harga barang yang dijualnya dengan cara mengubah—ubah jumlah barang yang dihasilkannya
Suparmoko,1990:135 .
Namun PLN tidak melakukan hal seperti diatas, mengingat PLN termasuk dalam ”cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak” yang mempunyai misi meningkatkan
kesejahteraan rakyat secara maksimal. Rintuh,1994:73
Banyak kalangan yang berpendapat bahwa dengan adanya hak monopoli tidak merangsang peningkatan palayanan yang lebih baik akan
menemui hambatan. Mereka berpendapat bahwa dengan tidak adanya persaingan menimbulkan keengganan pada monopolis untuk melakukan
perubahan, sebab tanpa adanya persaingan monopoli tidak perlu gelisah akan kehilangan pasar.
Menurut pendapat Rosyidi 1998:369. Bahwa di pasar monopoli
seorang monopolis memang tidak perlu bersaing, bukan karena tidak mampu bersaing, melainkan tidak mempunyai pesaing sama sekali.
Namun perlu diingat bahwa dengan pemberian hak monopoli oleh pemerintah, maka PLN dapat mencapai tingkat produksi yang tinggi sehingga
dapat mencapai skala ekonomis yang maksimal atas pemasaran jasa sambungan listrik dalam jumlah yang sangat besar. Keadaan tersebut membawa keuntungan
berupa tingkat pendapatan tinggi dan penghematan biaya, dengan demikian akhirnya kepentingan masyarakat akan mendapat perhatian yang maksimal. Dan
dengan hak monopoli PLN mempunyai keharusan dalam mengembangkan teknologi dan motivasi guna mendorong kemajuan usahanya.
2.12.1 Landasan Hukum
Di dalam pasal 33 UUD 1945 diberikan perusahaan tentang pola perekonomian di Indonesia yaitu bahwa untuk mencapai kemakmuran
masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial, maka diberikan landasan sebagai berikut:
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. b. Cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat orang banyak
dikuasai oleh negara. c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan diperlukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Anonim,2002:25
Dalam pasal UUD 1945 tersebut diatas sebenarnya masih ada suatu kesempatan yang diberikan kepada dunia usaha memperoleh hak pemilikan
cabang produksi swasta. Dengan catatan bahwa kegiatan itu tidak menghasilkan barang atau jasa yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak.
2.12.2 Kerangka Pikir
Gambar 2. Kerangka pikir faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan sambungan listrik sektor industri di Jawa Timur
Jumlah Pelanggan Industri
X1
Tarif Listrik Industri
X2
PDRB X3
Kemakmuran Atau
Kesejahteraan Permintaan
Konsumsi
Kapasitas Layanan Sambungan Listrik
Jumlah Produksi Listrik
X4
Jumlah Konsumsi Tenaga
Listrik Industri
Y
Sumber : peneliti Dari tahun ke tahun perkembangan permintaan tenaga listrik untuk
sektor industri cenderung mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang atau jasa yaitu :
1. Harga barang itu sendiri Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang
terutama dipengaruhi oleh tingkat harga. Dalam hukum permintaan
dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya yaitu makin rendah harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu
barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.Sukirno, 2005:76
2. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting
dalam menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang atau jasa. Yang apabila pendapatan masyarakat naik maka permintaan akan barang
atau jasa akan meningkat sedangkan apabila pendapatan masyarakat turun maka permintaan akan barang atau jasa masyarakat akan
berkurang.Sudarman, 1998:89 Pertumbuhan output agrerat di suatu
provinsi membuat pendapatan agrerat di suatu provinsi tersebut meningkat. Yang selanjutnya membuat permintaan di pasar lokal meningkat. Sebagai
respons terhadap peningkatan permintaan tersebut, volume produksi lokal meningkat, dengan asumsi bahwa kapasitas produksi tidak terbatas dan
elastisitas pendapatan dari permintaan barang tidak berubah.Tambunan, 2003:180
3. Jumlah penduduk atau jumlah industri Pertambahan penduduk atau industri tidak dengan sendirinya
menyebabkan pertambahan permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan
demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli dalam masyarakat. Pertambahan daya beli ini akan menambah
permintaan. Sukirno, 2005:82.
4. Jumlah produksi Permintaan terhadap faktor produksi merupakan permintaan
terkait, perubahan dalam permintaan terhadap sesuatu barang yang menyebabkan perubahan dalam jumlah produksi. Akan menimbulkan
perubahan dalam permintaan ke atas faktor produksi tersebut. Kenaikan permintaan sesuatu barang mendorong pengusaha untuk menaikkan
produksi, dan kenaikan produksi memerlukan lebih banyak faktor produksi. Sebaliknya, apabila permintaan sesuatu barang berkurang, pengusaha
terpaksa mengurangkan produksi dan permintaan faktor produksi.Sukirno, 2005:341
Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat penting dalam proses produksi berbagai perusahaan.
Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan
efisiensi, kenaikan harga faktor-faktor produksi akan menaikan biaya produksi. Di beberapa perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh
faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka mengalami kerugian. Ini dapat menimbulkan
penutupan usaha tersebut dan jumlah penawaran barang menjadi berkurang
jumlah produktivitas menurun dan begitu pula sebaliknya. Sukirno, 2005:88
2.12.3 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang belum tentu dapat diterima dan masih perlu diuji kebenarannya. Dari uraian latar belakang dan
perumusan masalah, serta tujuan penelitian didukung oleh teori-teori pada bab terdahulu yang digunakan untuk menjawab permasalahan di muka, maka
dapat dirumuskan status hipotesis sebagai berikut: 1.
Diduga jumlah industri, tarif listrik penjualan, jumlah produksi listrik dan Produk Domestik Regional Bruto listrik berpengaruh terhadap permintaan
sambungan listrik untuk sector industri di Jawa Timur. 2.
Diduga jumlah pelanggan industri adalah variabel yang paling berpengaruhdominan terhadap jumlah permintaan sambungan listrik
sektor industri di Jawa Timur.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara mengklasifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam analisa ini ada 2 dua macam yaitu :
a. Variabel Terikat Dependent Sebagai variabel terikat adalah konsumsi tenaga listrik yaitu penggunaan tenaga
listrik untuk memenuhi kebutuhan industri pada periode tertentu dinyatakan dalam Kwh.
b. Variabel Bebas Independent Sebagai variabel bebas yaitu :
1. Jumlah pelanggan X1 Jumlah pelanggan adalah banyaknya industri yang memanfaatkan jasa sambungan
listrik yang dikelola oleh PT. PLN Persero yang dinyatakan dalam unit. 2. Tarif penjualan X2
Tarif penjualan yang dimaksud adalah mengukur tentang perkembangan tarif listrik per Kwh selama kurun waktu yang dinyatakan dalam rupiah.