Purwoko 2003:1 yang berjudul ”Analisis peran subsidi bagi industri dan Abdurahman 2003:1 yang berjudul ”Dampak kenaikan tarif dasar listrik

diuji secara parsial menunjukkan t hitung X1 = 1,119, X2 = 3,002 dan X3 = - 2,598 dengan t tabel sebesar 2,365 sehingga terdapat dua variabel bebas yang berpengaruh secara parsial terhadap permintaan sambungan listrik rumah tangga Y yaitu jumlah rumah tangga X1 tidak berpengaruh terhadap permintaan sambungan listrik sektor rumah tangga Y, karena jumlah rumah tangga meningkat belum tentu mempunyai rumah baru atau dia masih ikut orang tua mereka tidak perlu untuk minta sambungan listrik baru. Adapun jurnal yang dapat dijadikan sebagian bahan masukan serta pengkajian selain penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yaitu :

a. Purwoko 2003:1 yang berjudul ”Analisis peran subsidi bagi industri dan

masyarakat pengguna listrik.” Penelitian ini menganalisa bahwa subsidi listrik memang masih diperlukan, namun arah penggunaan harus lebih diperjelas. Jenis subsidi yang diterapkan di Indonesia berupa purchase power agreement PPA antara PLN dengan IPP dan subsidi untuk pelanggan kelompok tertentu. Berdasarkan penelitian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1 Subsidi listrik masih diperlukan guna memfasilitasi serta mengantisipasi peningkatan kebutuhan dimasa datang dengan memperluas jaringan listrik yang menjangkau seluruh masyarakat. 2 Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dengan subsidi silang yang mana saat ini dibebankan pada pemerintah dapat dialihkan pada masyarakat berpenghasilan tinggi. 3 Mengantisipasi peningkatan kebutuhan energi dimasa datang, investor swasta perlu dilibatkan dalam produksi energi lisrik yang lebih besar. 4 Untuk memperluas jaringan listrik guna menjangkau daerah terpencil, pemerintah perlu memberi subsidi kepada PT. PLN Persero. 5 Agar subsidi silang antar pelanggan dapat terjadi, maka tarif listrik yang ada saat ini perlu dinaikkan secara bertahap yang akan menyebabkan beban pemerintah berupa subsidi dapat dikurangi secara bertahap.

b. Abdurahman 2003:1 yang berjudul ”Dampak kenaikan tarif dasar listrik

terhadap konsumsi listrik dan pendapatan masyarakat.” Penelitian ini menganalisa bahwa efek kenaikan tarif dasar listrik terhadap kemakmuran adalah relatif kecil. Kenaikan tarif dasar listrik sebesar 30 akan menyebabkan penurunan kemakmuran penurunan terhadap surplus konsumen sebesar 0.3 dari belanja bulanan rumah tangga. Kalangan rumah tangga yang paling miskin tidaklah mempunyai kemampuan untuk menikmati listrik: suatu rumah tangga haruslah cukup makmur untuk dapat membayar biaya penyambungan sebesar Rp 200.000 pada tahap awal. Metode analisis yang digunakan adalah metode descriptive analisys dan metode analisis dampak menggunakan data SAM social accounting matrix. Berdasarkan penelitian ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Tingkat pendapatan berkorelasi positif dengan konsumsi listrik baik dari sisi nilai pengeluaran maupun tingkat konsumsi listrik per Kwh-nya. 2. Kenaikan tarif dasar listrik ternyata membawa dampak yang negatif terhadap pendapatan riil masyarakat. 3. Secara sektoral, dampak kenaikan harga listrik menyebabkan permintaan terhadap sektor industri makanan akan berkurang sebesar 3.15, sektor pertanian tanaman pangan 1.44, dan sektor pedagangan 1.07. 4. Pada akhirnya, kenaikan tarif dasar listrik akan mengurangi pendapatan institusi. Sehubungan dengan hasil penelitian diatas maka disarankan: 1. Pemerintah dalam setiap mengambil kebijakan menaikkan tarif dasar listrik hendaknya dibarengi dengan usaha untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. 2. Dalam mengambil kebijakan kenaikan tarif dasar listrik hendaknya pemerintah mempertimbangkan dampaknya yang paling kecil baik terhadap kegiatan ekonomi maupun lapisan masyarakat konsumsi PLN. Berdasarkan pada penelitian terdahulu diatas dapat dilihat perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang, terletak pada variabel bebas, tahun penelitian, dan juga terdapat perbedaan pada objek penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda.

2.2 Landasan Teori