melakukakn kegiatan belajar mengajar akan baik. Semakin baik penguasaan kompetensi pedagogik guru maka akan semakin tinggi pula kinerja guru.
1.6.2 Hubungan kompetensi pedagogik dengan kinerja guru SMK Negeri
se-Kota Salatiga
Dari hasil uji statistik yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 dapat diketahui
bahwa koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik dan kinerja guru sebesar 0.6912 pada signifikan 0,000. Hal ini mengandung arti bahwa ada hubungan
positif signifikan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru. Hasil uji juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang tinggi antara kompetensi pedagogik
guru dengan kinerja mengajar guru. Tingginya kompetensi pedagogik guru ditentukan oleh guru mampu mengelola pembelajaran mulai dari merencakanan
program belajar mengajar sampai dengan menilai hasil pembelajaran dengan baik. Kompetensi pedagogik memiliki hubungan yang tinggi terhadap kinerja
guru di SMK Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, SMK Negeri 3 Salatiga. Hasil analisa ini sama dengan di lapangan bahwa guru telah melaksanakan
kompetensi pedagogik dengan baik, mulai dari merancang dan merencanakan program pembelajaran, mengembangkan program pembelajaran, menilai proses
dan hasil pembelajaran. Guru selalu melakukan persiapan sebelum melakukan kegiatan belajar sehingga guru mampu menguasai materi dan mampu
menyampaikan materi secara baik. Dari hasil pengamatan di lapangan pula untuk mengembangkan kompetensi pedagogik guru, sebagian guru melakukan
penelitian dan mengikuti seminar-seminar pendidikan untuk mengembangkan kompetensi pedagogiknya.
Berdasarkan deskripsi data, rata-rata guru memiliki skor kompetensi pedagogik pada kategori sedang. Hal ini berarti sebagian guru telah mampu
menguasai kompetensi pedagogik guru, sehingga sebagian guru harus mampu untuk mengembangkan kompetensi pedagogik yang dimilikinya. Jika kompetensi
pedagogik guru tinggi maka sejalan dengan Undang Undang No. 14 Tahun 2005 bahwa guru harus mampu menguasai empat kompetensi pedagogik guru salah
satunya kompetensi pedagogik agar dapat dikatakan sebagai guru profesioanal.
1.6.3 Hubungan motivasi kerja guru dengan kinerja guru SMK Negeri se-