43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Setting Penelitian
Lokasi atau setting penelitian ini berada di Jl. Seberang Masjid, RT.6 No.4, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota
Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin sendiri merupakan Ibukota dari Provinsi Kalimantan Selatan serta kota terbesar dan terpadat di pulau
Kalimantan. Kota ini juga termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan kota terpadat di luar pulau Jawa. Banjarmasin yang dijuluki Kota Seribu Sungai ini
memiliki wilayah seluas 72 km² yang wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang terdiri dari sekitar 25 buah pulau kecil delta yang dipisahkan oleh sungai-
sungai. Kota Banjarmasin beriklim tropis dimana angin moson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera Hindia yang menimbulkan musim hujan,
sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin kering yang berakibat adanya musim kemarau Arkani, 2014: 2-4
Kota Banjarmasin meiliki populasi tertinggi di antara kota-kota lain di Kalimantan Selatan yaitu 625.481 jiwa dan juga merupakan daerah dengan tingkat
kepadatan tertinggi yang mencapai 8.607,14 jiwakm². Mayoritas penduduk kota Banjarmasin berasal dari etnis Banjar 79,12. Etnis Banjar yang mendiami
Kota Banjarmasin merupakan kelompok Banjar Kuala, namun di Kota Banjarmasin juga banyak terdapat orang Banjar Pahuluan yang berasal dari Banua
Anam serta orang Banjar dari daerah-daerah lain di Kalimantan Selatan. Etnis berikutnya yang cukup mudah ditemui di kota Banjarmasin yaitu etnis jawa
10,72 dan Madura 2,42. Orang Jawa di Banjarmasin tersebar di hampir semua kawasan dan umumnya telah membaur dengan orang Banjar, sedangkan
orang Madura lebih mengelompok dengan mendiami beberapa kantong pemukiman Madura di Banjarmasin. Selain itu terdapat pula etnis Tionghoa,
Arab, Dayak, Bugis, Sunda dan lain-lain Arkani, 2014: 6.
Gambar 1: Gapura Kampung Sasirangan Banjarmasin
Sumber: Dokumentasi Noor Kholis, 10 Desember 2015 Menurut Ilyasa, yang merupakan salah budayawan dari Banjarmasin yang
di wawancarai pada tanggal 18 Agustus 2016, ada dua daerah di Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi sentral pembuatan kain sasirangan yaitu,
Banjarmasin dan Martapura, namun menurut beliau daerah penghasil kain sasirangan yang paling terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan adalah kota