dan menjadi garis pembatas dengan motif-motif yang lain. Biasanya bayam raja juga menjadi hiasaan pinggiran motif-motif yang lain, sehingga bayam raja
banyak digunakan pada kain sasirangan masa kini.
Gambar 50: Desain Motif Bayam Raja
Sumber: Didesain kembali oleh Noor Kholis, Januari 2016
Gambar 51: Kain Sasirangan Motif Bayam Raja
Sumber: Dokumentasi dan Diedit Noor Kholis, 10 Desember 2015
5. Motif Kulat Karikit
Kulat karikit adalah jenis tanaman cendawan yang hidup menempel pada batang pohon atau hidup pada kondisi yang lembab, kulat karikit adalah istilah
bahasa banjar yang disebut juga sebagai jamur yang menempel pada pohon dan susah dihilangkan. Jamur merupakan jenis tanaman yang biasanya hidup di
tempat yang lembab dan biasa kita temukan di batang pohon yang masih hidup ataupun yang sudah mati. Jamur merupakan tanaman yang mempunyai berbentuk
sederhana dan sangat unik, ini dikarenakan jamur tidak mempunyai klorofil untuk mengolah makanannya sendiri, cara bertahan hidup jamur sangat sederhana, yaitu
dengan cara menyerap zat organik dari lingkungan sekitarnya dengan menggunakan hifa yang berbentuk benang-benang kecil.
Gambar 52: Jamur Kulat Karikit
Sumber: Dokumentasi Noor Kholis, 22 Desember 2015
Dapat dilihat pada Gambar 53 merupakan salah satu desain motif sasirangan yaitu “kulat karikit”. Bentuk dari motif kulat karikit hampir sama
dengan gigi haruan, akan tetapi motifnya lebih kecil dan rapat.
Gambar 53: Desain Motif Kulat Karikit
Sumber: Didesain kembali oleh Noor Kholis, Januari 2016
Gambar 54: Kain Sasirangan Motif Kulat Karikit
Sumber: Dokumentasi dan Diedit Noor Kholis, 10 Desember 2015
6. Motif Hiris Pudak
Hiris pudak adalah sebutan oleh masyarakat banjar yang artinya pandan yang di potong kecil-kecil, pandan adalah tanaman sekitar rumah tangga yang
daunnya berbau harum. Bentuk daunnya agak panjang dan ramping yang mempunyai banyak kegunaan seperti pengharum ketika memasak nasi, pewarna
kue, dan perlengkapan ketika diadakan acara adat seperti perkawinan ataupun acara-acara lainnya.
Gambar 55: Daun Pandan
Sumber: Dokumentasi Noor Kholis, 19 Agustus 2016 Dapat dilihat pada Gambar 56 merupakan salah satu desain motif
sasirangan yaitu “hiris pudak”. Motif ini hampir sama dengan gigi haruan dan kulat karikit akan tetapi motif ini mempunyai garis patah-patah yang lebih lebar
dan panjang. Dalam upacara adat pernikahan suku banjar terdapat istilah bunga rampai, bunga rampai sendiri adalah campuran dari berbagai bunga dan wangi-
wangian seperti mawar, melati, kenanga, daun pandan yang dipotong kecil-kecil. Daun pandan inilah yang menjadi inspirasi terciptanya motif hiris pudak.