Dalam kegiatan dokumentasi, peneliti dibantu oleh pedoman dokumentasi yang memuat mengenai kategori yang akan di cari datanya yaitu pembuatan kain
sasirangan yang berada di “Irma Sasirangan”, kegiatan dokumentasi ini dibantu dengan alat berupa kamera hand phone. Secara keseluruhan kegiatan dokumentasi
dilaksanakan sejak bulan Nopember tahun 2015 hingga bulan Januari tahun 2016.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono 2012: 305 instrumen merupakan suatu alat penelitian yang digunakan untuk mengambil data guna mendapatkan data yang valid dan
reliabel. Instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri human instrument. Dalam kasus ini, peneliti berfungsi menetapkan
fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan data, dan membuat
kesimpulan atas temuannya. Dalam hal ini, peneliti merupakan instrumen kunci dalam
penelitian. Menurut Afifuddin 2009: 125 “instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri”. Dengan peneliti sebagai key
instrument, maka data sangat bergantung pada peneliti dalam melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, jadi walaupun digunakan bantuan alat
rekam dan sebagainya, peranan utama sebagai instrument penelitian tetap dipegang oleh peneliti. Dalam instrumen penelitian, peneliti menggunakan
pedoman observasi, pedoman wawancara, maupun pedoman dokumentasi. Menurut Moleong 2011: 168, instrumen penelitian merupakan suatu alat
yang dipakai untuk mendapatkan data. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana
pengumpulan data, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Instrumen yang digunakan selama proses penelitian berlangsung
adalah peneliti sendiri yang terlibat secara langsung dalam penelitian dan dibantu dengan pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini berupa kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti sebagai acuan dalam melakukan wawancara dengan pihak
informan untuk memperoleh informasi secara mendalam mengenai motif dan cara pembuatan kain tradisional sasirangan “Irma Sasirangan” Kampung Melayu
Kalimantan Selatan. Pedoman wawancara digunakan untuk mempermudah dalam proses wawancara, sedangkan alat perekam digunakan sebagai alat bantu untuk
mendapatkan data yang bersifat uraian dari hasil wawancara antara peneliti dengan informan, dalam penelitian ini wawancara dilakukan menggunakan alat
perekam berupa hand phone.
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi ini berisi daftar kegiatan atau aspek-aspek yang diamati secara langsung, meliputi benda, keadaan, kondisi, kegiatan, peristiwa,
keadaan lingkungan serta sarana dan prasarana yang dimiliki. Peneliti menggunakan alat tulis berupa buku dan pena untuk mencatat semua informasi
yang diperoleh tentang kain tradisional sasirangan “Irma Sasirangan” Kampung Melayu Kalimantan Selatan.
3. Pedoman Dokumentasi