Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

40 9 kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru

Keberhasilan dalam mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah tidak akan terlepas dari kompetensi yang dimiliki guru itu sendiri. Terhadap beberapa faktor yang dikategorikan berpengaruh terhadap kompetensi guru, baik secara langsung maupun tidak langsung, dominan atau kurang dominan serta kuat atau lemah. Faktor yang turut mempengaruhi guru adalah: a. Kepala sekolah dengan segala fungsinya b. Fasilitas pendidikan c. Latar belakang pendidikan d. Pengalaman e. Kemampuan dan kemauan dari guru sendiri. Faktor-faktor yang turut mempengaruhi kemampuan profesional guru tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam guru itu sendiri, misalnya latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan dan kemauan dari guru sendiri, sedangkan faktor eksternal, misalnya kepala sekolah, fasilitas pendidikan dan lingkungan sekolah.

E. Kerangka Berfikir

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya yakni kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi 41 sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran perlu mendapatkan perhatian yang serius dari setiap komponen pendidikan. Dalam sebuah proses pendidikan guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting, karena yang mampu memahami, mendalami, melaksanakan dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan adalah guru. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka kompetensi guru perlu ditingkatkan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan. Menurut Adi, Saiful 2007 kompetensi profesional ini merupakan kompetensi yang sangat penting. Oleh sebab langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Karenanya dalam penelitian ini hanya akan melihat pengaruhnya pada kompetensi profesional guru. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru adalah adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru. Menurut salinan lampiran peraturan menteri pendidikan nasional nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 April 2007 tentang standar kepala sekolah madrasah disebutkan 42 salah satu kompetensi supervisi adalah merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Jika kepala sekolah sebagai supervisor dapat melakukan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik melaksanakan supervisi pendidikan secara efektif maka logikanya pemberian supervisi oleh kepala sekolah akan meningkatkan kompetensi profesional guru. Dan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air, sejumlah SMKN mulai mewujudkan dirinya untuk menjadi SMKN Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMKN-RSBI. Dimana visi pembinaan SMK Direktorat Pembinaan SMK 2006 adalah terwujudnya SMK bertaraf internasional, menghasilkan tamatan yang memiliki jati diri bangsa, mampu mengembangkan program keahlian lokal dan mampu bersaing di pasar global. Tentu terwujudnya SMKN Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMKN-RSBI tidak terlepas dari kerja keras kepala sekolah dan kompetensi profesional guru. Sehingga logikanya pemberian supervisi oleh kepala sekolah di SMKN Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMKN-RSBI lebih baik dan mempunyai pengaruh yang lebih signifikan meningkatkan kompetensi profesional guru dibandingkan dengan supervisi kepala sekolah di SMKN Kategori Mandiri SMKN-SKM. 43 Gambar 2.1 Flowchart Kerangka Berpikir

F. Hipotesis