Konsep Dasar Supervisi Tujuan dan Prinsip Supervisi

BAB II LANDASAN TEORI

A. Supervisi Kepala Sekolah

1. Konsep Dasar Supervisi

Supervisi merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah. Menurut Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tanggal 17 April 2007 tentang Standar Kepala Sekolah Madrasah disebutkan, kompetensi supervisi yaitu : a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

2. Tujuan dan Prinsip Supervisi

a. Tujuan Selanjutnya secara lebih rinci N.A. Ametembun mengemukakan bahwa terdapat beberapa tujuan khusus dari dilaksanakannya supervisi kepala sekolah, yaitu sebagai berikut: 1 Membantu guru - guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya 13 14 2 Membantu guru - guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid 3 Memperbesar kesanggupan guru mendidik murid untuk terjun ke masyarakat 4 Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif 5 Memperbesar ambisi guru untuk berkembang 6 Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki 7 Mengembangkan profesional guru Untuk mencapai tujuan supervisi tidak boleh dilakukan secara sepihak atau pada satu tangan, dengan maksud mencari kesalahan- kesalahan orang yang disupervisi untuk menentukan kapasitas sebagai guru yang baik atau tidak baik. Supervisi adalah kegiatan kooperatif dengan mengikutsertakan orang yang disupervisi, agar menyadari kekurangan dan kelemahan diri sendiri untuk kemudian berusaha memperbaikinya, baik dengan bantuan atau tanpa bantuan. b. Prinsip Secara khusus penulis menyajikan beberapa prinsip supervisi yang dikemukakan oleh N.A. Ametembun yaitu prinsip fundamental dan praktis. Prinsip fundamental dimana Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Sedangkan prinsip-prinsip praktis ada yang bersifat positif dan ada pula 15 yang bersifat negatif. Secara lebih rinci prinsip positif dan negatif tersebut yaitu: 1 Prinsip-prinsip positif, meliputi: a supervisi haruslah konstruktif dan kreatif b supervisi hendaklah berdasarkan sumber kolektif bukan supervisor sendiri c supervisi hendaknya didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi d supervisi hendaknya dapat mengembangkan potensi guru e supervisi hendaknya dapat memberikan perasaan aman kepada para guru f supervisi hendaknya progresif g supervisi didasarkan pada kesanggupan supervised h supervisi hendaknya sederhana dan informal dalam pelaksanaannya i supervisi harus objektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri self evaluation. 2 Prinsip-prinsip negatif, meliputi: a supervisi tidak boleh bersifat otoriter b supervisi tidak boleh berdasarkan asas kekuasaan pangkatkedudukan c supervisi tidak boleh dilepaskan dari tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran 16 d supervisi tidak boleh terlalu banyak mengenai soal-soal yang mendetail mengenai cara-cara mengajar dan bahan pengajaran e supervisi bukan mencari-cari kesalahan dan kekurangan f supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil.

3. Aktifitas Kepala Sekolah Sebagai Supervisor