c. Sinar matahari Telur dapat mengalami kerusakan oleh bahan kimia dan sinar matahari
langsung. Telur cacing dapat tumbuh optimal pada tempat teduh dan terlindung dari sinar matahari Brown, 1979.
d. Angin Kecepatan angin dapat mengeringkan telur sehingga dapat mematikan
telur dan larva cacing, disamping itu juga dapat membantu menyebarkan telur cacing bersama debu Brown, 1979.
2.5. Jenis Nematoda Usus yang Ditularkan Melalui Tanah Soil Transmitted Helminth
2.5.1. Ascaris lumbricoides 2.5.1.1. Siklus Hidup
Gambaran umum siklus hidup cacing Ascaris lumbricoides dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Siklus Hidup Ascaris lumbricoides Dikutip dari :
Centers for Disease Control and Prevention CDC, 2009. Ascariasis: Biology, Atlanta: Centers for Disease Control and Prevention. Diunduh dari:
http:www.cdc.govparasitesascariasisbiology.html
Keterangan : 1. Cacing dewasa hidup di saluran usus halus. Seekor cacing betina mampu
menghasilkan telur sampai 240.000 per hari, yang akan keluar bersama feses. 2. Telur yang sudah dibuahi mengandung embrio dan menjadi infektif setelah 18
hari sampai beberapa minggu di tanah. 3. Perkembangan telur tergantung pada kondisi lingkungan kondisi optimum:
lembab, hangat, tempat teduh. 4. Telur infektif tertelan.
5. Telur masuk ke usus halus dan menetas mengeluarkan larva yang kemudian menembus mukosa usus, masuk kelenjar getah bening dan aliran darah dan
terbawa sampai ke paru-paru.
Universitas Sumatera Utara
6. Larva mengalami pendewasaan di dalam paru-paru 10-14 hari, menembus dinding alveoli, naik ke saluran pernafasan dan akhirnya tertelan kembali.
Ketika mencapai usus halus, larva tumbuh menjadi cacing dewasa. Waktu yang diperlukan mulai dari tertelan telur infektif sampai menjadi cacing dewasa
sekitar 2 sampai 3 bulan. Cacing dewasa dapat hidup 1 sampai 2 tahun di dalam tubuh Albert, 2006.
Gejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing dewasa dan larva. Gangguan karena larva biasanya terjadi pada saat berada di paru. Pada
orang yang rentan terjadi perdarahan kecil pada dinding alveolus dan timbul gangguan paru yang disertai dengan batuk, demam dan eosinofilia. Pada foto
toraks tampak infiltrat yang menghilang dalam waktu tiga minggu. Keadaan ini disebut Sindrom Loffler. Gangguan yang disebabkan cacing dewasa biasanya
ringan. Kadang-kadang penderita mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi.
2.5.1.2. Gejala Klinis
Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga memperberat keadaan malnutrisi. Efek yang serius terjadi bila cacing-cacing ini
menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus ileus. Pada keadaan tertentu, cacing dewasa mengembara ke saluran empedu, apendiks, atau bronkus
dan menimbulkan keadaan gawat darurat sehingga kadang-kadang perlu tindakan operatif Sutanto, 2008.
Diagnosa dengan menemukan telur di dalam tinja. Selain itu, diagnosis dapat pula dibuat apabila cacing dewasa yang keluar sendiri baik melalui mulut,
hidung, maupun tinja Srisari G.,2006. 2.5.1.3.Diagnosa
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Trichuris trichiura 2.5.2.1. Siklus Hidup
Gambar 2.3. Siklus Hidup Trichuris trichiura Dikutip dari :
Gambaran umum siklus hidup cacing Trichuris trichiura dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Centers for Disease Control and Prevention CDC, 2009. Trichuriasis: Biology, Atlanta: Centers for Disease Control and Prevention. Diunduh dari:
http:www.cdc.govparasiteswhipwormbiology.html
Keterangan : 1. Manusia merupakan hospes perantara cacing ini. Telur yang telah dibuahi
keluar bersama tinja. 2.Awalnya telur mengandung dua sel selanjutnya membelah menjadi multiseluler,
kemudian menjadi embrio. 3. Telur tersebut menjadi matang dalam waktu 3-6 minggu dalam lingkungan
yang sesuai, yaitu pada tanah yang lembab dan tempat yang teduh. Telur
Universitas Sumatera Utara
matang ialah telur yang berisi larva dan merupakan bentuk infektif. 4. Cara infeksi langsung bila secara kebetulan hospes menelan telur matang.
5. Larva keluar melalui dinding telur dan masuk ke dalam usus halus. 6. Sesudah menjadi dewasa, cacing turun ke usus bagian distal dan masuk ke
daerah kolon, terutama sekum. Cacing betina diperkirakan menghasilkan telur setiap hari sebanyak 3000-20.000 butir. Cacing ini tidak mempunyai siklus
paru. Masa pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing dewasa betina meletakkan telur kira-kira 30-90 hari. Jangka hidup life span selama
4-6 tahun, bahkan dapat juga menginfeksi sampai 8 tahun Srisari G, 2006.
Cacing Trichuris trichiura pada manusia terutama hidup di sekum, akan tetapi dapat juga ditemukan di kolon asendens. Pada infeksi berat, terutama pada
anak, cacing ini tersebar di seluruh kolon dan rektum. Kadang-kadang terlihat di mukosa rektum yang mengalami prolapsus akibat mengejannya penderita pada
waktu defekasi. Cacing ini memasukkan kepalanya ke dalam mukosa usus, hingga terjadi trauma yang menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus. Pada
tempat perlekatannnya dapat terjadi perdarahan. Selain itu, cacing ini mengisap darah hospesnya, sehingga dapat menyebabkan anemia.
Penderita terutama anak dengan infeksi Trichuris trichuira yang berat dan menahun, menunjukkan gejala-gejala nyata seperti diare yang sering diselingi
dengan sindrom disentri, anemia, berat badan turun, dan kadang-kadang disertai prolapsus rektum.
Infeksi berat Trichuris trichuira sering disertai infeksi cacing lainnya atau protozoa. Infeksi ringan biasanya tidak memberikan gejala klinis yang jelas atau
sama sekali tanpa gejala Sutanto, 2008. 2.5.2.2. Gejala Klinis
2.5.2.3.Diagnosa Diagnosa parasit ini dengan ditemukannya telur pada pemeriksaan tinja
Sutanto, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus hookworm 2.5.3.1. Siklus Hidup
Gambaran umum siklus hidup cacing hookworm dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.4. Siklus Hidup Hookworm Dikutip dari :
Centers for Disease Control and Prevention CDC, 2009. Trichuriasis: Biology, Atlanta: Centers for Disease Control and Prevention. Diunduh dari:
http:www.cdc.govparasiteshookwormbiology.html Keterangan :
1. Telur dikeluarkan oleh hospes bersama tinja 2. Setelah menetas dalam waktu 1-1,5 hari keluarlah larva rhabditiform.
3. Dalam waktu kira-kira 3 hari larva rhabditiform tumbuh menjadi larva filariform.
4. Larva filariform dapat hidup selama 7-8 minggu di tanah. Larva filarform dapat menembus kulit menginfeksi manusia.
Universitas Sumatera Utara
Daur hidupnya sebagai berikut : Telur
→ larva rhabditiform → larva filariform → menembus kulit → kapiler darah
→ jantung kanan → paru → bronkus → trakea → laring → usus halus. Srisasi G., 2006
1 Stadium Larva Bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi
perubahan kulit yang disebut ground itch. Perubahan pada paru biasanya ringan.
2 Stadium Dewasa Gejala tergantung pada spesies dan jumlah cacing, serta keadaan gizi
penderita Ferum dan Protein. Tiap cacing Ancylostoma duodenale menyebabkan kehilangan darah 0,08-0,34 cc sehari, sedangkan Necator americanus 0,005-0,1 cc
sehari. Biasanya terjadi anemia hipokrom mikrositer pada infeksi berat. Disamping itu juga terdapat eosinofilia. Bukti adanya toksin yang menyebabkan
anemia belum ada. Biasanya tidak menyebabkan kematian, tetapi daya tahan berkurang dan prestasi kerja menurun Srisasi G., 2006.
2.5.3.2. Gejala Klinis
2.5.3.3. Diagnosa Diagnosa ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja segar. Untuk
membedakan spesies Ancylostoma duodenale dan Necator americanus dapat dilakukan biakan tinja dengan cara Harada-Mori Srisasi G., 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Pemeriksaan Tinja pada Infeksi Nematoda Usus