5. Pencegahan infeksi cacing tambang dengan membiasakan masyarakat untuk memakai alas kaki.
2.10. Pengendalian Infeksi Nematoda Usus
2.10.1. Pemberian obat cacing Obat yang direkomendasikan untuk mengendalikan infeksi cacing di
masyarakat adalah benzimidazole, albendazole dosis tunggal 400 mg, dan untuk anak usia 12–24 bulan dikurangi menjadi 200 mg atau mebendazole dosis
tunggal 500 mg dapat juga diberikan levamisole atau pirantel pamoat 10 mg kg BB dosis tunggal, dosis maksimal 1 gram.
Tujuan utama dari pengobatan infeksi cacing adalah mengeluarkan semua cacing dewasa dari saluran gastrointestinal. Obat yang banyak digunakan untuk
mengeluarkan infeksi cacing adalah mebendazole dan albendazole. Benzimidazole bekerja menghambat polimerisasi dari microtubule parasit yang
menyebabkan kematian dari cacing dewasa dalam beberapa hari. Walaupun albendazole dan mebendazole merupakan obat broad-spectrum terdapat
perbedaan penggunaanya dalam klinik. Kedua obat sangat efektif terhadap ascariasis dengan pemberian dosis tunggal. Sebaliknya, albendazole dosis tunggal
tidak efektif untuk kasus trichiuriasis. Obat cacing benzimidazole adalah embriotoksik dan teratogenik pada tikus yang hamil, sehingga jangan digunakan
untuk bayi dan selama kehamilan. Pirantel pamoate dan levamisole merupakan pengobatan alternatif untuk infeksi Ascaris , walaupun pirantel pamoate tidak
efektif untuk mengobati trichiuriasis. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat yang aman, berspektrum
luas, efektif, tersedia, harga terjangkau, serta dapat membunuh cacing dewasa, larva, dan telur. Pelaksanaan kegiatan pengobatan diawali dengan survei data
dasar berupa pemeriksaan feses. Apabila pada pemeriksaan feses sampel didapati hasil dengan prevalensi 30 atau lebih, dilakukan pengobatan massal. Namun,
bila dari hasil pemeriksaan feses sampel prevalensi hanya didapati kurang dari 30, dilakukan pemeriksaan menyeluruh total screening. Apabila hasil
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan total screening menunjukkan prevalensi lebih dari 30, harus dilakukan pengobatan massal. Tetapi bila prevalensi kurang dari 30, pengobatan
dilakukan secara selektif, yaitu pada orang dengan hasil positif saja. 2.10.2. Pendidikan Kesehatan Edukasi
Pendidikan kesehatan bertujuan menurunkan penyebaran dan terjadinya reinfeksi dengan cara memperbaiki perilaku kesehatan. Untuk infeksi nematoda
usus, tujuannya adalah mengurangi kontaminasi dengan tanah dan air melalui promosi penggunaan jamban dan perilaku kebersihan. Tanpa perubahan kebiasaan
buang air besar, pengobatan secara teratur ternyata tidak mampu menurunkan penyebaran infeksi kecacingan. Pendidikan kesehatan dapat menurunkan biaya
pengendalian infeksi cacing dan terjadinya reinfeksi Suriptiastuti, 2006. 2.10.3. Sanitasi
Perbaikan sanitasi bertujuan untuk mengendalikan penyebaran STH dengan cara menurunkan kontaminasi air dan tanah. Sanitasi merupakan
intervensi utama untuk menghilangkan infeksi kecacingan, tetapi supaya intervensi ini efektif harus mencakup populasi yang luas. Namun strategi ini
memerlukan biaya yang tidak sedikit dan sulit dilaksanakan bila biaya yang tersedia sangat terbatas. Lagipula bila digunakan sebagai intervensi primer untuk
mengendalikan infeksi STH diperlukan waktu bertahun-tahun bahkan puluhan tahun supaya dapat efektif Suriptiastuti, 2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian