BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, kerangka konsep penelitian ini adalah:
Keterangan gambar : : variabel yang dilakukan penelitian
: variabel yang diamati dengan menggunakan lembar observasi dan dinilai dengan lembar
kuisioner Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Angka Kejadian Infeksi Nematoda Usus pada
Pedagang Makanan Food Handler
Pedagang Makanan food handler
Pemeriksaan Laboratorium Feses secara Kualitatif dengan
Teknik Modifikasi Kato Katz Faktor Host
Faktor Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Pedagang makanan food handler Pedagang makanan adalah seorang tenaga kerja yang bertugas untuk
memproses bahan makanan untuk dimasak menjadi makanan koki atau juru masak ataupun pedagang yang hanya berperan sebagai food handler untuk
menyajikan makanan kepada pembeli yang berjualan di lingkungan Fakultas Kedokteran USU.
Batas-batas pedagang makanan food handler di lingkungan Fakultas Kedokteran USU :
1. Kantin lama Fakultas Kedokteran USU 2. Kantin Internasional kantin baru
3. Kantin gedung Abdul Hakim 4. Pedagang kaki lima yang berjualan di depan Fakultas Kedokteran USU
dan di samping pintu 1 USU 5. Pedagang kaki lima yang berjualan di dekat gedung Abdul Hakim.
3.2.2. Angka Kejadian Infeksi Nematoda Usus pada Pedagang Makanan Food Handler
Angka kejadian infeksi nematoda usus pada pedagang makanan adalah jumlah kejadian infeksi cacing yang hidup dalam usus nematoda usus yang
menginfeksi pedagang makanan food handler, yang berhubungan dengan penularan melalui tangan dari pedagang makanan food handler ke pembeli yaitu
cacing Ascaris lumbricoides dan Trichiuris trichiura dibagi dengan jumlah populasi pedagang makanan food handler di lingkungan Fakultas Kedokteran
USU. Pada penelitian ini juga akan dipaparkan angka kejadian infeksi telur
hookworm pada pedagang makanan food handler walaupun infeksi hookworm tidak dapat menginfeksi manusia melalui penularan dengan tangan.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini, data infeksi nematoda usus diambil sebagai data primer dengan melakukan pemeriksaan feses. Seorang pedagang makanan food
handler dinyatakan terinfeksi nematoda usus apabila ditemukan telur cacing pada pemeriksaan feses.
Alat ukur : sampel feses
Cara ukur : pemeriksaan laboratorium feses dengan pemeriksaan
kualitatif dengan Teknik Modifikiasi Kato Katz Skala pengukuran
: ordinal Hasil ukur
: terinfeksi : jika ditemukan telur pada
pemeriksaan feses tidak terinfeksi
: jika tidak ditemukan telur pada pemeriksaan feses
3.2.3. Lembar Observasi dan Lembar Kuisioner Observasi dan kuisioner dilakukan untuk memperoleh data pendukung
perihal kondisi perilaku dan lingkungan yang berpengaruh terhadap angka kejadian infeksi nematoda usus pada pedagang makanan food handler di
lingkungan Fakultas Kedokteran USU. Alat ukur
: Lembar Observasi mencakup 8 item observasi dan Lembar Kuisioner mencakup 6 pertanyaan yang
berhubungan dengan perilaku host dan faktor lingkungan. Skor 1 untuk setiap jawaban Ya dan 0 untuk jawaban
Tidak, dengan total skor sebanyak 14 dari 14 item observasi dan kuisioner.
Cara ukur : Observasi dan Kuisioner
Skala pengukuran : Ordinal
Hasil ukur :
Menurut Pratomo dikategorikan atas baik, sedang dan buruk, dengan definisi sebagai berikut:
a. Baik, apabila skor jawaban responden 75 dari nilai tertinggi b. Sedang, apabila skor jawaban responden 40-75 dari nilai tertinggi
c. Buruk, apabila skor jawaban responden 40 dari nilai tertinggi
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian