Cara Penilaian Perkembangan Anak Balita

menghisap, refleks menelan dan refleks menemukan puting susu. Karena asah ini diperlukan sedini mungkin sampai 4 – 5 tahun setelah lahir maka periode ini sering disebut sebagai tahun-tahun keemasan golden years. Stimulasi mental akan menunjang perkembangan mental-psikososial antara lain: sifat agamis, moral, etika, budi luhur, kepribadian mantap, kecerdasan kognitif, emosi-sosial, spiritual dan sebagainya, kemandirian, kreativitas, ketrampilan, produktivitas dan sebagainya.

7. Cara Penilaian Perkembangan Anak Balita

Soetjiningsih 1995 berpendapat, cara penilaian perkembangan anak balita, antara lain : a. Tes Intelegensia Stanford-Binet The Stanford-Binet Test. Test ini merupakan tes yang tertua dan digunakan secara luas di hampir semua tempat. Test ini digunakan mulai umur 2 tahun sampai dewasa. Walaupun sebagian besar terdiri dari unsur-unsur verbal, maka tes ini tidak bermanfaat untuk anak dengan gangguan bahasa dan bicara, serta tidak dapat menjelaskan anak yang mengalami kesulitan belajar. Nilai yang didapat dati test ini adalah IQ dan umur mental. Pada test ini juga terdapat beberapa skema yang secara mandiri digunakan untuk menganalisis kekuatan dan keterbatasan seorang anak, tetapi karena distribusi berbagai jenis soal tidak merata, maka mengakibatkan pemeriksaaan jawaban menjadi sulit. Untuk anak yang buta digunakan modifikasi tes Binet, yaitu tes Hayes-Binet dan tes Perkins-Binet. b. Skala Intelegensi Wechsler untuk anak prasekolah dan sekolah. The Wechsler Intelligence Scale for children WPPSI, dipakai setelah Davit Wechsler menggunakan tes ini secara luas pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, kemudian mengembangkan untuk anak-anak prasekolah umur 4-6½ tahun. WPPSI mempunyai 11 sub-tes dibagi menjadi skala verbal dan performance, dengan nilai IQ yang menggambarkan keseluruhan penilaian hasil tes. Walaupun memerlukan waktu yang cukup lama untuk melaksanakan tes ini, tes ini memberikan informasi diagnostik yang berguna untuk penilaian anak yang mengalami kesulitan belajar dan retardasi mental. c. Skala Perkembangan menurut Gesel Gesell Infant Scale. Skala perkembangan metode Arnold Gesell bertujuan untuk menentukan tahap kematangan dan kelengkapan kegiatan suatu sistem yang sedang berkembang. Skala Gesell berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun terhadap anak normal, agak normal dan anak dengan masalah. Skala Gesell menggambarkan taraf kematangan dari bidang-bidang terpenting dari perilaku seorang anak. Gesell tidak hanya meninjau dari aspek diagnostik, tetapi juga aspek prognosis dan kemungkinan pengobatannya. Skala ini di terbitkan pertama kali pada tahun 1925 dan dapat digunakan dari umur 4 minggu sampai 6 tahun. Dalam tahun pertama pembagian tahapan perkembangan anak tiap 4 minggu, tahun kedua tiap 3 bulan dan selanjutnya tiap 6 bulan. Karena perkembangan bayi pada satu tahun pertama jauh lebih pesat dibandingkan dengan perkembangan anak yang lebih besar. Dalam skala Gesell dibagi menurut 4 pengelompokan yang dianggap sebagai perilaku utama, yaitu: 1 Perilaku motorik motorik behavior, termasuk motorik halus dan kasar. 2 Perilaku adaptif adaptive behavior, adalah penyesuaian terhadap objek dengan alat sensorimotorik, maupun penyesuaian terhadap masalah-masalah biasa. 3 Perilaku bahasa language behavior, tidak saja menyangkut bahasa yang diucapkan, tetapi juga ekspresi wajah dan sikap-sikap yang berkaitan. 4 Perilaku sosial personal social behavior, adalah reaksi pribadi anak terhadap lingkungan sosial di mana anak itu hidup. Pada pelaksanaan pemeriksaan dengan metode Gesell dipakai alat yang dikenal dengan kotak Gesell. Keuntungan pemakaian skala Gesell adalah ciri-ciri perilaku yang dipakai telah dikembangkan dalam rangka pemeriksaan diagnostik perkembangan, di mana ciri-ciri perilaku tersebut bersifat menyeluruh dan mempergunakan kriteria somatik dan fisiologis. Dalam diagnostik perkembangan Gesell, bentuk perilaku anak berdasarkan derajat maturitas dan hasilnya dinyatakan sebagai koefisien perkembangan, yaitu: Koefisien perkembangan KP = Umur maturitas x 100 Umur kronologis d. Skala Bayley Bayley Infant Scale of Development. Skala ini dibuat untuk anak umur 8 minggu sampai 30 bulan 2½ tahun. Tujuan dari program diagnostik perkembangan ini adalah untuk menentukan kemampuan perkembangan mental dan motorik seorang anak dan mencari penyimpangan dari perkembangan yang normal. Skala Bayley dibagi dalam 3 bagian yang saling melengkapi, yaitu: 1 Skala perkembangan mental Mental Scale 2 Skala perkembangan motorik Motoric scale 3 Rekaman perilaku anak Infant behavior record Untuk perkembangan skala mental, dihitung indeks perkembangan mental Mental development index. Untuk perkembangan motorik, dihitung indeks perkembangan psikomotorik Psychomotor Development Index. Sedangkan untuk perilaku anak, dipakai sebuah tabel yang menunjukkan persentase angka-angka dari tiap penggolongan perilaku anak. Persentase ini diperoleh dari hasil uji coba pada anak-anak. Dengan cara ini dapat diketahui apakah seorang anak menunjukkan perilaku yang sesuai atau tidak sesuai dengan suatu standar. Hasil penggunaan skala Bayley hanya memberi petunjuk, apakah bayi atau anak yang diperiksa itu perkembangannya lebih atau kurang dari normal. Hasil tersebut tidak memberikan pegangan yang nyata untuk dimulainya suatu terapi menurut bidang fungsi tertentu. e. Diagnostik perkembangan fungsi Munchen tahun pertama. Aspek perkembangan yang dinilai adalah: 1 Umur merangkak : sebagai ukuran perkembangan merangkak dan merayap. 2 Umur duduk : sebagai ukuran perkembangan duduk 3 Umur berjalan : sebagai ukuran perkembangan berdiri dan berjalan. 4 Umur memegang : sebagai ukuran perkembangan memegang. 5 Umur berbicara : sebagai ukuran perkembangan ungkapan vokal dan fungsi bicara. 6 Umur pengertian bahasa : sebagai ukuran perkembangan pengertian bahasa 7 Umur sosialisasi : sebagai ukuran perkembangan perilaku sosial Umur bayi prematur adalah umur post natal kronologis yang sudah terkoreksi. Misalnya umur kronologis bayi 6 bulan, tetapi bayi tersebut lahir pada kehamilan 8 bulan, berarti 1 bulan lebih cepat, maka pada pencatatan bayi tersebut disesuaikan dengan bayi 6 bulan – 1 bulan = 5 bulan. Persyaratan untuk diagnostik perkembangan fungsi Munchen tahun pertama: 1 Bayi bangun, tidak mengantuk, lelah, disertai ibunyapengasuh yang sudah akrab dengan bayi tersebut. 2 Ruangan tenang, suhu dan cahaya cukup. 3 Pemeriksa tidak tergesa-gesa, tenang. Alat-alat yang digunakan untuk Diagnostik perkembangan fungsi Munchen tahun pertama: 1 Sebuah lonceng 2 Sebuah kericikan merah 3 Sebuah gelang untuk dipegang dengan garis tengah 12 cm 4 Beberapa kubus kayu berwarna polos dengan sisi 3 cm 5 Kepingan plastik bulat berwarna dengan garis tengah 26 mm di dalam kotak bundar yang bagian dalamnya bergaris tengah 4,6 cm 6 Sebuah boneka. 7 Sebuah kubus terbuka dengan sisi 7,5 cm 8 Selembar popok bayi 9 Mobil kayu disertai tali penarik sepanjang 14 cm 10 Selembar kertas lemas Penafsiran hasil tes diagnostik perkembangan fungsi Munchen tahun pertama, Dengan menggunakan dua catatan, yaitu: 1 Formulir penilaian hasil pemeriksaan. 2 Formulir pencatatan grafik perkembangan f. Tes bentuk geometrik. Tes ini merupakan suatu prosedur yang sederhana untuk mengetahui kemampuan anak-anak umur 2½ tahun sampai 7 tahun dengan cara meniru bentuk geometrik yang sederhana. Anak diberi pensil dan kertas dan diperintahkan untuk meniru 7 bentuk geometrik yang berbeda pada waktu yang bersamaan pada setiap kertas putih yang berukuran 3 x 6 inchi. Gambaran garis vertikal biasanya dapat dibuat oleh anak umur 2½ tahun sampai 3 tahun, lingkaran oleh anak umur 3 tahun, garis menyilang oleh anak umur 3½ tahun, bentuk “V” oleh anak umur 4 tahun, bentuk segi empat oleh anak umur 5 tahun dan bentuk permata oleh kebanyakan anak umur 7 tahun. Tes ini dapat sebagai indikator perkembangan intelegensia dan perkembangan motorik halus. g. Tes motor visual Bender Gestalt. Tes ini untuk menilai dan skrining anak-anak yang mengalami kesulitan persepsi motorik yang dimulai pada umur 5 tahun dan yang lebih tua. Seperti pada tes bentuk geometrik, anak diberikan pensil dan kertas dan diperintahkan untuk meniru 9 bentuk yang diberikan pada waktu yang bersamaan. Disain ini digambar pada kertas putih ukuran 3 x 6 inchi dan terdiri dari bentuk- bentuk yang berbeda seperti lingkaran, titik-titik, garis bergelombang yang berpotongan, bentuk permata, segi empat yang berdekatan dan lebih rumit. Kartu yang sama ini dapat digunakan sebagai tes memori dengan cara meminta anak untuk mengulangmengingat seberapa banyak yang dia bisa. h. Tes menggambar orang Draw A Man Test. Tes ini relatif sederhana. Pada anak berumur 3 tahun 3 bulan diberikan pensil dan kertas dan diperintahkan untuk menggambar seorang laki-laki. Menurut sistem skoring Good enough yang normal, apabila seorang anak dapat menggambar kepala maka dia telah mencapai usia mental minimal 3 tahun 3 bulan. Sesuai dengan sistem skoring, kredit umur 3 bulan ditambahkan setiap bagian tubuh yang sesuai, juga untuk pakaian dan asesoris ditambahkan nilai yang sama seperti bagian tubuh lainnya. Jadi makin cerdas seorang anak ia akan membuat gambar yang lebih baik yang mencerminkan kapasitas intelektual yang lebih tinggi yang sudah ada secara intrinsik di dalam dirinya. i. Tes perkembangan adaptasi sosial. Adaptasi adalah suatu proses yang kontinu berkelanjutan, yang dimulai sejak anak dilahirkan. Kematangan sosial merupakan suatu evolusi perkembangan perilaku, di mana nantinya seorang anak dapat mengekspresikan pengalamannya secara utuh dan dia belajar secara bertahap untuk meningkatkan kemampuannya untuk mandiri, bekerja sama dengan orang lain dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Suatu skala pengukuran yang baik untuk perkembangan sosial adalah skala maturitas sosial dari Vineland Vineland Social Maturity Scale. Pada tes ini diperlukan jawabaninformasi yang dapat dipercaya dari orang tua anak, mengenai perkembangan anaknya mulai dari tahun-tahun pertama sampai pada saat tes dilakukan. Alat tes ini mengkategorikan kemampuan motorik dan perkembangan sosial anak dari lahir sampai dewasa. Kualitas hasil pemeriksaan tergantung pada kemampuan si penguji dan ayahibu yang memberi jawaban. Kegunaan skala ini adalah tes psikologi anak-anak yang mengalami deviasi perkembangannya. Skala maturitas sosial dari Vineland ini dibagi menjadi 8 kategori Lampiran 2 sebagai berikut: 1 Self-help general SHG: eating and dressing oneself. Mampu menolong dirinya sendiri: makan dan berpakaian sendiri 2 Self-help eating SHE: the child can feed himself. Mampu makan sendiri 3 Self-help dressing SHD: the child can dress himself. Mampu berpakaian sendiri 4 Self-direction SD: the chid can spend money and assume responsibilities. Mampu memimpin dirinya sendiri: misalnya mengatur keuangannya dan memikul tanggung jawab sendiri 5 Occupation O: the child does things for himself, cuts things, uses a pencil and transfers objects. Mampu melakukan pekerjaan untuk dirinya, menggunting, menggunakan pensil, memindahkan benda-benda 6 Communication C: the child talks, laughs and reads. Mampu berkomunikasi seperti berbicara, tertawa dan membaca 7 Locomotion L: the child can move about where he wants to go. Gerakan motorik: anak mampu bergerak ke mana pun ia inginkan 8 Socialization S: the child seeks the company of others, engages in play and competes. Mampu bersosialisasi: berteman, terlibat dalam permainan dan berkompetisi Dari 8 kategori tersebut, kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi sangat penting bila anak diharapkan mempunyai kemampuan perkembangan sosial yang normal. Sebagai contoh pada tes adaptasi sosial menurut Vineland yang dimulai pada umur satu bulan dan dilanjutkan sampai 12 bulan, terdapat 17 item dari 8 kategori tersebut di atas. Dari 17 item tersebut terdapat 12 kemampuan bersosialisasi 2S dan 3 kemampuan berkomunikasi 3C. Kemampuan bersosialisasi pada satu tahun pertama tersebut adalah: mendekati orang-orang yang dikenal dan minta diperhatikan. Sedangkan kemampuan berkomunikasi adalah: mendekattertawa, bicarameniru suara-suara dan mengikuti petunjukperintah yang sederhana. Sesudah umur 2 tahun, terlihat perkembangan sosial anak sangat pesat, antara lain: 1 Sejak usia 2-3 tahun anak dapat menceritakan pengalamannya dan berkomunikasi. 2 Sejak usia 3-4 tahun anak mulai bermain bersama dengan teman-temannya pada taraf taman kanak-kanak dan dapat melakukan sesuatu untuk teman-teman lainnya. 3 Sejak usia 4-5 tahun anak terlibat dalam permainan yang bersifat kompetitif. 4 Sejak usia 5-6 tahun menulis kata-kata sederhana dan ikut permainan meja seperti halma, kuartet dan lain-lain serta komunikasi dan sosialisasi yang meningkat. 5 Sejak usia 6-7 tahun dapat menggunakan pensil untuk menulis dan berkomunikasi. 6 Sejak usia 7-8 tahun, norma-norma sosial lebih meningkat lagi, dapat membaca atas inisiatifnya sendiri, berpartisipasi pada permainan anak pra remaja. j. Tes skrining perkembangan menurut Denver Denver Developmental Screening TestDDST. DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. Frankenburg et al.1990 berpendapat, untuk menilai perkembangan anak balita digunakan Denver II yang merupakan revisi dan restandarisasi dari DDST Denver Developmentalm Screening Test. Aspek perkembangan yang dinilai terdiri dari 125 tugas perkembangan, dimana semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi: 1 Personal social perilaku sosial Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya 2 Fine motor adaptive gerakan motorik halus Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan kooordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dan lain-lain. 3 Language bahasa Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. 4 Gross motor gerakan motorik kasar Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh Setiap tugas kemampuan digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal yang berurutan menurut umur, dalam lembar Denver II. Pada umumnya pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja, alat yang digunakan: 1 Alat peraga: benang wol merah, kismismanik-manik, kubus warna merah- kuning-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil. 2 Lembar formulir Denver II 3 Manual Denver sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya. Penilaian metode Denver II. Manual Denver dari Soetjiningsih 1995 dan Frankenburg, et al. 1990 terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian apakah lulus Passed = P, gagal Fail = F, ataukah anak tidak dapat kesempatan melakukan tugas No Opportunity = N.O.. Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir Denver II. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam: 1 Normal: semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut dibawah. 2 Meragukan: bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih atau bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia. 3 Tidak Normal: bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau lebih, atau bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan ditambah 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia. Dalam pelaksanaan skrining dengan Denver II ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas. Perhitungan umur adalah sebagai berikuta: Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka umur Budi 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari adalah lebih kecil dari 15 hari, maka dibulatkan kebawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan. Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formulir Denver II yang memotong kotak-kotak tugas perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugas yang terletak di sebelah kiri garis itu, pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi 2 tahun 4 bulan . Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut F , maka berarti suatu keterlambatan pada tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotong oleh garis vertikal umur, maka ini bukan suatu keterlambatan , karena pada kontrol lebih lanjut masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak di sebelah kanan garis umur. Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya, sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan dites sesuai petunjuk dibaliknya formulir.

B. Ibu bekerja dan tidak bekerja.