Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini jumlah wanita yang bekerja semakin meningkat, baik di sektor formal maupun informal. Berdasar hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas tahun 2006, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan adalah 48,63 , sedangkan berdasarkan Survei Angkatan Kerja NasionalSakernas tahun 2007, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat menjadi 49,5 . Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,2009. Di satu sisi mereka dituntut bekerja di luar rumah dan di sisi lain mereka juga dituntut untuk mengerjakan pekerjaan rutin rumah tangga. Peran ganda ini merupakan fenomena baru yang terjadi bukan hanya terjadi di kota tetapi juga banyak terjadi di pedesaan. Hal ini perlu dicermati karena akan menimbulkan dampak sosialnya bagi pembinaan keluarga serta pada perubahan proses adaptasi di lingkungan pekerjaan maupun di lingkungan keluarga. Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai ”Masa Keemasan” Golden Period, ”Jendela Kesempatan”Window of Opportunity dan ”Masa Kritis” Critical Period Depkes RI,2005, diperlukan rangsanganstimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih didalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak. Soetjiningsih,1995 Bekerja atau tidak bekerja setelah melahirkan merupakan dilema yang umum dihadapi para ibu bekerja. Zaman sekarang sebagian besar para ibu memilih kembali bekerja setelah melahirkan, meski menyadari kembali bekerja berarti harus mempekerjakan tenaga pengasuh untuk merawat anak selama ibu bekerja. Pendapat Kiong M.2008, alasan bekerja bagi wanita yang sudah berkeluarga antara lain karena harus membantu suami meringankan beban ekonomi keluarga yang semakin sulit, alasan lain karena merasa perlu mengantisipasi kondisi terjelek jika, misalnya suami dikeluarkan dari perkerjaan sehingga harus menggantikan posisi sebagai pencari nafkah, atau terpaksa harus menjadi orang tua tunggal akibat perceraian, dan lain-lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah ekonomi menempati posisi pertama sebagai sumber masalah terbesar dalam kehidupan rumah tangga. Karena itu, kalau seorang ibu rumah tangga tetap mempunyai andil dalam ekonomi keluarga, maka ibu tersebut memiliki kesetaraan posisi dan peran sehingga istri lebih dihargai oleh suami. Sebagai perbandingan dalam penelitian Gold,et.al.1979, Birnbaum 1975, dan Hoffman 1980 cit Atkinson,et.al.1983 ditunjukkan bahwa memiliki seorang ibu yang bekerja nampaknya lebih menguntungkan bagi anak perempuan daripada bagi anak laki-laki dan anak perempuan yang mempunyai ibu yang bekerja cenderung lebih dapat mandiri, lebih dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan, cenderung berprestasi baik secara akademis serta bercita-cita mencapai suatu karier dibandingkan dengan anak perempuan yang memiliki ibu yang tidak bekerja. Penelitian yang dilakukan oleh Brown 1970 dan Banducci 1967 cit Atkinson,et.al.1983 menunjukkan bahwa anak laki-laki yang memiliki ibu yang bekerja juga lebih mandiri dan lebih dapat menyesuaikan diri daripada anak-anak laki-laki yang memiliki ibu yang tidak bekerja, akan tetapi di sekolah dan dalam tes- tes kemampuan kognitif mereka tidak begitu baik. Cara penilaian perkembangan anak salah satunya menggunakan metode Denver II, metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, perkembangan anak disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi: Personal social perilaku sosial, Fine motor adaptive gerakan motorik halus, Language bahasa, Gross motor gerakan motorik kasar. Soetjiningsih,1995 Uraian di atas merujuk pada suatu kesimpulan bahwa ibu memiliki peranan dalam perkembangan anak. Oleh karena itu peneliti bermaksud meneliti mengenai perbedaan perkembangan anak balita pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja dengan menggunakan metode Denver II.

A. Rumusan masalah