Simbol Nama
Keterangan
Pamada. Dipakai pada awal penulisan.
Tujuannya sama dengan pengucapan awighnamastu, yaitu
berharap supaya apa yang dikerjakan dapat berhasil tanpa
rintangan.
Ongkara. Simbol suci umat Hindu. Simbol
ini dibaca Ong atau Om.
2.4. Pengenalan Pola
Sebuah kamus Inggris mendefinisikan sebuah ‘pola’ pattern sebagai suatu contoh atau model. Sebuah pola juga merupakan tiruan dari suatu model, tetapi
di saat menjelaskan berbagai tipe obyek dalam dunia fisik dan abstrak definisi yang muncul menyatakan bahwa sebuah pola adalah setiap antarhubungan data baik
analog maupun digital, kejadian danatau konsep yang dapat diperbedakan Sankar K. Pa
alan pola dibedakan menjadi dua yaitu penge
nalan pola juga dapat dibagi menjadi dua bagian yang didasarkan pada subyek pelaku pengenalan pola tersebut. Bagian
l, dkk, 1986. Bentuk wajah, meja, urutan nada sebait musik, tema sebuah sajak atau lagu, lintasan yang dibuat partikel pelat fotografik, kesemuanya
merupakan tipe yang berlainan dari pola-pola. Jadi pengenalan wajah, sebait musik, lukisan, suara, tulisan tangan, sasaran militer, diagnosis penyakit dari gejalanya,
semuanya merupakan masalah pengenalan pola. Manusia menjalankan tugas pengenalan di setiap saat kehidupannya, misalnya ketika mengenali suara seseorang
lewat telepon, rasa suatu makanan, membaca koran dan lain sebagainya. Secara garis besarnya pengen
nalan pola langsung konkret dan tidak langsung konseptual. Pengenalan pola langsung mencakup pengenalan visual dan aural spasial karakter, gambar,
sidik jari, tandatangan dan temporal muka gelombang, ucapan, ECG di mana seseorang membutuhkan bantuan alat penginderaan sensor. Pengenalan akan hal
yang abstrak seperti konsep dan gagasan di satu pihak dapat dilakukan tanpa bantuan sensor. Kenyataan tersebut masing-masing diistilahkan sebagi pengenalan
sensoris dan pengenalan tak langsung. Selain pengelompokan di atas, penge
14
perta
anggota kelas yang mungkin dengan catatan bahwa perilakunya lazim terhadap kumpulan sampel tersebut. Struktur umum sebuah sistem pengenalan pola
terlihat pada Gambar 2.1 yang terdiri dari sensor contohnya sensor citra atau kamera, mekanisme ekstraksi ciri, dan algoritma deskripsi atau klasifikasi.
Sedangkan langkah pengoperasian yang perlu dalam mengembangkan serta melaksanakan aturan keputusan dalam sistem pengenalan pola praktis terlihat pada
Gambar 2.2. ma adalah yang berhubungan dengan studi mekanisme pengenalan pola-pola
oleh manusia atau jasad hidup lainnya. Bagian ini dihubungkan dengan disiplin ilmu misalnya fisiologi, psikologi, biologi dan lain sebagainya. Bagian kedua adalah
mengenai pengembangan teori dan teknik untuk merancang sebuah alat yang dapat melakukan tugas pengenalan secara otomatis. Bidang ini berhubungan dengan
teknik, komputer serta ilmu informatika. Khusus untuk pengenalan pola komputer dapat dipandang sebagai tugas ganda
yang berisikan proses belajar learning perilaku-perilaku invarians dan lazim dari sekumpulan sampel yang mencirikan sebuah kelas, dan memutuskan sebuah sampel
baru sebagai
Gambar 2.1
Struktur umum suatu sistem pengenalan pola
Gambar 2.2
Tahap pengoperasian suatu sistem pengenalan pola
SISTEM FISIS
RUANG PENGUKURAN
RUANG CIRI
RUANG KEPUTUSAN
Sensor
Prapemrosesan dan
Peningkatan
Algoritma ekstraksi ciri
Algori klasifik
tma asi
Algoritma deskripsi
Statistik
Sintaktik Klasifikasi
Deskripsi
Data pola yang
diobservasi
Algoritma tentang kemungkinan umpan balik atau interaksi
15
Sebuah sistem fisis untuk tujuan pengenalan pola ditandai oleh beberapa perwujudan fisisnya, yang kembali dinyatakan secara numerik oleh beberapa
kumpulan pengukuran yang membentuk ‘ruang pengukuran’. Pemilihan dan ekstraksi ciri dalam bidang pengenalan pola adalah suatu proses pemilihan sebuah
pemetaan bentuk X = fY yang menyebabkan sebuah sampel Yy
1
, y
2
, …, y
Q
dalam ruang
Ω
y
berdimensi-Q ditransformasikan ke dalam suatu titik Xx
1
, x
2
, …, x
N
dalam sebuah ruang ciri Ωx berdimensi-N. Ruang pola yang kini ditransformasikan
menjadi ruang ciri dapat memiliki beberapa ciri yaitu : berdimensi terhingga, biasanya berdimensi relatif rendah N Q, dan mengandung cukup informasi
secara memuaskan untuk memenuhi tugas klasifikasi. Fungsi fY yang demikian itu m
ang
pola oleh komputer dijelaskan ebagai suatu transformasi dari ruang pengukuran M, menjadi ruang ciri F dan
pola ditransformasikan melalui pemilihan dan ekstraksi ciri, menjadi sebuah
2.5. Metode Pola Busur Terlokalisasi