Spektrofotometri Serapan Atom Kajian Teori

26

10. Spektrofotometri Serapan Atom

Spektrofotometri Serapan Atom SSA merupakan metode analisis unsur secara kualitatif dan kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Skoog et. Al., 2000. Bila cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan pada suatu senyawa yang mengandung atom bebas, maka sebagian cahaya akan diserap dan intensitas penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam. Hubungan absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari : a. Hukum Lambert Jika sumber sinar manokromatik melewati medium transparan, maka intensitas sinar yang diteruskan akan berkurang seiring dengan bertambahnya ketebalan medium yang mengabsorpsi. Log T = Log ItIo= -kb Log 1T = Log ItIo = kb = A b. Hukum Beer Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial seiring dengan bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut. Log T = Log ItIo= -kc Log 1T = Log ItIo = kc = A Dengan kedua hukum tersebut, diperoleh persamaan: -Log T = abc = ɛbc 27 Keterangan, l o = intensitas sinar datang I t = intensitas sinar yang diteruskan a = absortivitas ɛ = absortivitas molar k = tetapan b = panjang medium c = konsentrasi atom-atom yang menyerap sinar A = absorbansi T = Transmitansi Berdasarkan persamaan tersebut, absorbansi cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi atom Day Underwood, 1989. Hubungan antara absorbansi dan konsentrasi ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Kurva absorbansi vs konsentrasi Kurva kalibrasi ini menyatakan hubungan antara absorbansi Y dengan konsentrasi X. Konsentrasi logam dalam cuplikan dapat diperoleh dengan cara mendistribusikan larutan cuplikan ke dalam persamaan garis tersebut. A bs or ba nsi Konsentrasi Y= 28 Alat spektrofotometer serapan atom terdiri dari lima bagian utama yaitu, a. Sumber Radiasi Biasanya berupa lampu katoda cekung hollow chatode lamp. Bagian ini menghasilkan sinar yang energinya dapat diserap oleh atom-atom unsur yang dianalisis. b. Sistem pengatoman Bagian untuk menghasilkn atom-atom bebas, karena pada blok ini senyawa yang akan dianalisis ditempatkan, diubah bentuknya dari bentuk ion menjadi bentuk atom bebas. c. Monokromator Berfungsi untuk mengisolasi salah satu garis resonansi dari beberapa spektrum yang dihasilkan oleh lampu katoda cekung. d. Detektor Berfungsi untuk mengubah tenaga sinar menjadi tenaga listrik dimana tenaga listrik yang dihasilkan akan dipergunakan untuk mendapatkan sesuatu yang akan dibaca oleh mata atau alat pencatat lain. e. Sistem pembacaan Bagian yang menampilkan angka yang dapat dibaca pada monitor atau gambar yang dapat dicetak dengan printer. 29 Suatu skema umum dari alat AAS dapat digambarkan seperti pada Gambar 6 . Gambar 6. Skema Umum Komponen pada Alat AAS Sumber: Haswel 1991

11. Spektroskopi FTIR