23
Disebut sebagai pengeringan jika suhu pemanasan lebih rendah dari 250
o
C dan disebut sebagai pemijaran jika suhu pemanasan diantara 250- 1000
o
C. Pemijaran dilakukan dalam krus porselin untuk pemijaran endapan yang disaring Achmad Mursyidi dan Abdul Rohman 2008: 329.
9. Adsorpsi Penjerapan
Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi saat molekul-molekul gas atau cair dikontakan dengan suatu permukaan padatan dan sebagian dari
molekul-molekul tersebut mengembun pada permukaan padatan tersebut Bambang, 2004. Molekul-molekul tersebut akan terserap dalam suatu
permukaan bahan penyerap atau biasa disebut adsorben. Menurut Nasruddin 2005, adsorpsi merupakan proses dimana molekul-molekul suatu zat cair
atau gas menyentuh dan melekat pada permukaan padatan. Pengikatan ke permukaan pori benda padat, mengakibatkan berubahnya komposisi dari
larutan tersebut. Jika bahan penyerap disebut adsorben, maka bahan yang dijerap dinamakan adsorbat.
Adsorpsi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu adsorpsi fisis dan adsorpsi kimia Amri, A. et al., 2004
a. Adsorpsi Fisis Adsorpsi fisis disebabkan oleh gaya intermolekuler yang lemah.
Bila terdapat perbedaan energi atau perbedaan gaya tarik Van der Waals antara adsorbat dan adsorben, maka adsorbat terikat atau tertarik pada
molekul adsorben. Panas adsorpsi fisis umumnya rendah, berkisar antara
24
5-10 kkalgmol gas dan terjadi pada temperatur rendah yaitu di bawah temperatur didih adsorbat. Hal ini menyebabkan penjerapan bersifat
reversible yang artinya atom atau ion yang sudah terikat dapat
dilepaskan kembali dengan bantuan pelarut tertentu yang memiliki sifat sama dengan atom yang diikat Dwita Srihapsari, 2006.
Menurut Bambang 2004, proses adsorpsi fisik terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi, sehingga pada proses tersebut akan
membentuk lapisan multilayer pada permukaan adsorben. Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan dengan muda, yaitu
dengan cara pemanasan pada temperatur 150
o
C – 200
o
C selama 2-3 jam. b. Adsorpsi Kimia
Adsorpsi kimia terjadi antara dua zat yang bereaksi secara kimia membentuk senyawa baru pada permukaan adsorben. Ikatan yang terjadi
dari reaksi kimia sangat kuat dan bersifat reversibel, karena pada permukaannya diperlukan energi yang besarnya relatif sama dengan
energi pada pembentukannya. Menurut Bahl, et al 1997 dan Bambang 2004, daya adsorpsi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu a. Jenis adsorbat
1 Ukuran molekul adsorbat Molekul dengan diameter lebih kecil atau sama dengan diameter
pori adsorben merupakan molekul yang dapat diadsorpsi.
25
2 Kepolaran zat Molekul polar lebih kuat diadsorpsi daripada molekul nonpolar.
b. Karakteristik adsorben 1 Kemurnian adsorben
Kemampuan mengadsorpsi yang paling baik yaitu adsorben yang memiliki kemurnian tinggi.
2 Luas permukaan dan volume pori adsorben Jumlah molekul adsorbat yang diserap meningkat dengan
bertambahnya luas karena kemampuan adsorpsi lebih baik. c. Temperatur adsorbat
Saat adsorbat melekat pada permukaan adsorben, maka akan terjadi pembebasan sejumlah energi yaitu peristiwa eksotermis. Jika
temperatur rendah maka jumlah adsorbat yang teradsorpsi akan bertambah.
d. Tekanan adsorbat Jika tekanan adsorbat dinaikkan, maka jumlah yang teradsorpsi juga
akan naik. e. Interaksi Potensial
Interaksi potensial antara adsorbat dengan adsorben tergantung pada sifat adsorbat dan adsorben itu sendiri.
26
10. Spektrofotometri Serapan Atom