Kerangka Berfikir TINJAUAN PUSTAKA

38 suhu titik didihnya. Hasilnya yaitu larutan natrium silikat, kemudian dinetralkan dengan menambahkan asam sulfat dengan variasi konsentrasi 4 M, 5 M, dan 6 M. Karakterisasi silika gel dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif meliputi analisis kadar air, keasaman, lama perendaman kontak dan daya adsorpsinya terhadap ion logam tembagaII dan nikelII sedangkan analisis kualitatifnya dilakukan dengan menggunakan spektroskopi FTIR dan XRD kemudian hasil karakterisasi silika gel hasil sintesis dibandingkan dengan karakterisasi Kiesel Gel 60 G.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa silika gel dapat disintesis dari bahan dasar yang telah diketahui mengandung kadar silika SiO 2 yang tinggi yaitu dengan cara mendidihkan dalam basa natrium sehingga terbentuk larutan natrium silikat. Selanjutnya dilakukan pengasaman natrium silikat dengan menggunakan asam sulfat berbagai konsentrasi sehingga terbentuk asam silikat yang merupakan monomer dari silika gel. Menurut Scott 1993: 2-3, silika gel dibuat dengan cara reaksi dehidrasi penghilangan kadar air asam silikat hingga terbentuk gel yang disebut alkogel. Alkogel didiamkan lalu terbentuk hidrogel. Silika gel dapat dibuat dengan cara mengendapkan larutan silikat dengan menambahkan asam lemahkuat, mineral atau zat koagulan. Proses sol gel dilakukan dengan variasi konsentrasi asam 39 sulfat yaitu 4 M, 5 M, dan 6 M. Menggunakan asam sulfat karena dalam penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa semakin besar atau pekat konsentrasi asam, maka semakin optimal dalam menyerap ion logam. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu preparasi abu vulkanik untuk mendapatkan senyawa oksida SiO 2 dengan cara kalsinasi abu vulkanik pada suhu 700 o C. Setelah itu pembuatan larutan natrium silikat dari bahan abu vulkanik dengan penambahan NaOH dengan dipanaskan hingga mendidih selama 1 jam. Selanjutnya pembentukan xerogel yang merupakan silika gel padat setelah dilakukan pencucian dan pengeringan pada temperatur 150 o C. Hasilnya berupa bahan amorf yang keras yaitu bentuk silika gel. Hasil sintesis dikarakterisasi kadar air, keasaman, perendaman, dan daya adsorpsinya terhadap ion logam CuII dan NiII konsentrasi 10 ppm lalu dianalisa menggunakan metode spektroskopi serapan atom AAS, spektroskopi FTIR dan XRD. Hasil dari karakterisasi silika gel hasil sintesis dibandingkan dengan karakterisasi Kiesel Gel 60 G. Menggunaan AAS karena sangat sensitif terhadap logam dan bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ion logam yang tidak teradsorpsi. Penggunaan spektroskopi FTIR dan XRD untuk mengetahui karakter gugus fungsi dan struktur dari silika gel abu Kelud. 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah silika gel hasil modifikasi dari abu vulkanik Kelud yang berasal dari Yogyakarta. 2. Objek Objek penelitian adalah karakter silika gel hasil sintesis dari abu vulkanik Gunung Kelud.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi asam sulfat yang digunakan yaitu 4 M, 5 M dan 6 M. 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keasaman, kadar air, efisiensi dan daya adsorpsi adsorben silika gel terhadap ion logam CuII dan NiII.

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat-alat yang digunakan:

1. Seperangkat alat Atomic Absorption Spectrophotometry AAS merk Shimadzu AA-6200