70
Gel yang terbentuk selanjutnya dikeringkan untuk mengeliminasi air yang terdapat dalam pori-pori atau permukaan hidrogel. Hasil dari proses pengeringan
hidrogel berupa silika padatan putih halus yang disebut serogel. Silika gel ini memiliki rumus SiO
2
.xH
2
O dengan kadar air yang bervariasi. Serogel selanjutnya digerus dan diayak untuk menyamakan ukuran serogel dan luas permukaannya.
Luas partikel yang kecil, maka luas permukaannya semakin besar sehingga adsorbat yang terserap semakin banyak dan proses adsorbsi semakin efektif.
Jumlah silika gel yang dihasilkan dari sintesis menggunakan variasi konsentrasi asam sulfat berbeda-beda. Asam sulfat dengan konsentrasi 5 M
memiliki efisiensi produktivitas paling besar. Hal ini disebabkan karena semakin kuat asam yang digunakan, maka jumlah H
+
dalam larutan semakin banyak. Pembentukan gel juga semakin cepat sehingga semakin kecil jumlah asam yang
diperlukan dan proses akan semakin optimal. Nilai efisiensi produksi silika gel menggunakan asam sulfat 4 M, 5 M, dan 6 M berturut-turut yaitu 3.98, 4,15,
5,93.
5. Keasaman Silika Gel
Keasaman silika gel diuji bertujuan untuk mengetahui kemampuan silika dalam mendonorkan proton dan mengetahui pengaruhnya terhadap kemampuan
adsorpsi dari silika gel hasil sintesis dengan menggunakan asam sulfat dan kiesel gel 60G buatan E-Merck. Dalam penelitian ini, penentuan keasaman silika gel
dilakukan dengan metode volumetri.
71
Sebanyak 0,05 gram silika gel hasil sintesis dan kiesel gel 60G sebagai pembanding, direndam menggunakan 7,5 mL larutan NaOH 0,1 M yang telah
distandarisasi menjadi 0,1041 M dapat dilihat pada Lampiran 3 selama 24 jam. Pada perendaman ini, terjadi interaksi antara gugus Si-OH dengan OH dengan
reaksi sebagai berikut, ≡Si-OH aq + OH
-
aq ≡Si-O- aq + H
2
O l Campuran silika gel dengan NaOH selanjutnya didekantir sehingga
menghasilkan larutan NaOH sisa. Larutan NaOH sisa dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M yang telah distandarisasi menjadi 0,098 M dapat dilihat dilampiran
3. Pada tahap ini, terjadi reaksi penetralan H
+
dari larutan HCl yang terbentuk oleh ion OH
-
yang berasal dari larutan NaOH sisa perendaman dengan reaksi sebagai berikut,
H
+
aq + OH
-
aq H
2
O l Keasaman silika gel diperoleh dari selisih jumlah mmol NaOH awal
dengan jumlah mmol NaOH sisa perendaman dengan silika gel hasil sintesis dan Kiesel 60G selama 24 jam. Keasaman silika gel hasil sintesis dengan silika
Kiesel 60G dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai keasaman ketiga jenis adsorben hasil sintesis hampir sama dengan
pembanding Kiesel 60G. Nilai keasaman silika gel hasil sintesis dengan H
2
SO
4
4 M, 5 M, 6 M dan silika gel Kiesel 60G beturut-turut yaitu 3,006; 3,2442; 3,5614
72
dan 3,8390. Semakin besar konsentrasi asam yang ditambahkan pada sintesis silika gel, maka keasamannya semakin tinggi karena makin banyak gugus silanol
yang dimiliki oleh silika hasil sintesis. Hal ini disebabkan karena pengaruh ion H
+
yang jumlahnya semakin banyak. Semakin banyak gugus silanol pada silika, maka kemampuan untuk mengikat molekul air yang terjadi melalui ikatan
hidrogen semakin banyak Maulana Yusuf dkk, 2014: 23.
6. Kadar Air Silika Gel