Dari Etanol dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 TonTahun
Bab I V U nit Pendukung Proses dan L aborat orium
Zat yang menyebabkan kerak scale forming.
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa garam – garam karbonat dan silika.
Zat yang menyebabkan foaming
Air yang diambil dari proses pemanasan biasanya menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat – zat organik, anorganik dan
zat-zat yang tak larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi akibat adanya alkalinitas yang tinggi.
d. Air hidrant
Air ini digunakan untuk mencegah kebakaran. Pada umumnya air ini tidak memiliki persyaratan yang spesifik.
2. Unit Pengolahan air
Kebutuhan air suatu pabrik dapat diperoleh dari sumber air yang ada disekitar pabrik dengan pengolahan terlebih dahulu agar memenuhi syarat
untuk digunakan. Pengolahan tersebut dapat meliputi pengolahan secara fisik dan secara kimia dengan menambahkan desinfectant maupun dengan
penggunaan ion exchanger. Tahapan proses pengolahan air dari air sungai secara umum meliputi :
a. Unit Pengolahan Air Tahap Awal
Mula – mula raw water diumpankan ke bak penampung I BU-01, yang sebelumnya melewati penyaring screen yang berupa bilah-bilah besi
yang ditata berjajar. Dengan adanya screen akan menyaring bahan-bahan pengotor berupa sampah-sampah, kayu, dan lain-lain. Air masuk ke bak
Dari Etanol dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 TonTahun
Bab I V U nit Pendukung Proses dan L aborat orium
penampung I BU-01 dan bak penampung II BU-02 akan mengalami proses pengendapan. Pengendapan merupakan proses mekanis memisahkan padatan-
padatan atau lumpur yang terdapat di dalam air dengan menggunakan gaya gravitasi, pada bak pengandapan dilengkapi dengan penyekat yang berfungsi
untuk memisahkan padatan atau lumpur yang telah jatuh sehingga tidak terikut oleh aliran air.
Air kemudian masuk ke dalam flokulator FL. Dalam flokulator air diaduk dengan putaran tinggi sambil diinjeksikan bahan-bahan kimia :
Polielektrolit yang berfungsi sebagai coagulant untuk mempercepat proses
pengendapan dengan membentuk flok lebih cepat dan lebih besar, sehingga menyempurnakan pengendapan lumpur. Pada tahap ini
digunakan tawas Al
2
SO
4 3
yang berfungsi sebagai koagulan untuk mengikat partikel-partikel kecil yang menyebabkan keruhnya air menjadi
flok-flok yang lebih besar
Kapur sebagai pengatur pH Keluar dari flokulator FL air dimasukkan ke dalam clarifier CL
dimana flok-flok yang terbentuk diendapkan secara gravitasi. Lumpur yang diendapkan di blowdown sedangkan air yang keluar dari bagian atas diumpan
ke sand filter SF. Air yang berasal dari clarifier CL kemungkinan masih mengandung partikel-partikel kotoran yang halus disaring, kemudian
ditampung dalam Bak penampung III BU-03. Air kemudian diinjeksikan larutan kaporit dari tangki IV TU-04. Air dalam Bak penampung III BU-
03 kemudian dialirkan ke Unit Demineralisasi dan sebagian dialirkan ke:
Dari Etanol dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 TonTahun
Bab I V U nit Pendukung Proses dan L aborat orium
1. Bak penampung IV BU-04 berfungsi untuk menampung air yang
digunakan untuk keperluan make up air pendingin 2.
Portable water storage tank TU-05 berfungsi untuk menampung air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari di pabrik dan
pemukiman.
b. Unit Demineralisasi Air