26
5. Aktifitas Belajar
a. Pengertian Aktifitas Belajar
Diungkapkan oleh Wina Sanjaya 2009:132, “Belajar adalah berbuat
bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi, memperoleh pengalaman tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan
demikian dalam pembelajaran guru dituntut untuk mampu mendorong akivitas siswa. Aktifitas tidak dimaksud terbatas pada aktifitas fisik, akan tetapi juga
meliputi aktifitas yang bersifat psikis”. Ungkapan tersebut senada dengan Dave
Meier dalam Martinis Yamin 2007:74, bahwa belajar harus dilakukan dengan aktifitas, yaitu menggerakkan fisik ketika belajar dan menggunakan indera siswa
sebaik mungkin, serta membuat seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar.
Sardiman 2012:95-96, menyatakan bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat dari mengubah tingkah laku menjadi kegiatan. Tidak ada belajar
jikalau tidak ada aktifitas. Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk selalu aktif, agar siswa dapat belajar secara optimal. Oleh karena itu. Aktifitas merupakan
prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar-mengajar. Mengenai aktifitas belajar tersebut Pieget juga menambahkan pendapat
yang dikutip oleh Sardiman 2012:100, menyatakan bahwa seorang anak itu berfikir selama ia berbuat. Oleh karena itu, agar anak mampu untuk berfikir sendiri
maka harus diberikan kesempatan untuk berbuat sendiri. Sementara aktifitas belajar menurut Oemar Hamalik 2009:179, adalah aktifitas yang diberikan pada
pembelajar dalam situasi belajar-mengajar. Jadi, selama kegiatan belajar mengajar siswa diberikan kesempatan untuk berfikir terhadap perbuatan proses
belajar yang ia lakukan. Rochman Natawijaya 2005: 31 dalam Dekdiknas, belajar aktif adalah Suatu
sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan seperti
membaca, mendengarkan, bertanya, meniru, memperhatikan, dan lain sebagainya.
27 Akhirnya, dari beberapa pendapat tentang aktvitas belajar, dapat dirangkum
bahwa aktifitas belajar siswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan segala tindakan proses belajar yang diinginkan oleh siswa tersebut agar
siswa tesebut mempunyai kesempatan untuk berfikir atas tindakan yang dilakukan. Akivitas belajar yang dimaksud adalah aktifitas yang membuat siswa mampu
berbuat dan berfikir, melakukan dan menghubungkan segala kegiatan yang bersifak fisik dan psikis dalam proses pembelajaran sehingga mampu
menghasilkan aktifitas belajar yang optimal. Oleh karena itu, guru sebagai salah satu komponen penting dalam proses belajar-mengajar dituntut untuk mampu
menggabungkan semua aspek tersebut menjadi sebuah aktifitas belajar yang membuat siswa merasa aman, nyaman, dan kondusif dalam belajar.
b. Faktor-faktor Aktifitas Belajar