Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel- variabel dalam penelitian memiliki sebaran distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Jika variabel residual tidak terdistribusi normal, maka uji statistik t dan F menjadi tidak valid. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi 0,05. Berikut ini hasil penghitungan Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS: Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Asymp. Sig Keterangan 0,062 Berdistribusi Normal Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Uji Normalitas, 2016 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai signifikansinya sebesar 0,062 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Selain menggunakan perhitungan statistik, normalitas data dapat dilihat dengan gambar P-P Plot Normalitas. Hasil uji normalitas dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 2. P-P Plot Uji Normalitas

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara residual periode t dengan residual pada periode t-1 periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka ada masalah autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain Ghozali, 2011. Untuk melihat adanya autokorelasi digunakan Durbin Watson Test DW. Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson Keterangan 1,963 Tidak terjadi autokorelasi Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Uji Autokorelasi, 2016 Hasil uji autokorelasi pada tabel 8 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson adalah 1,963 lebih besar dari nilai du 1,7733 pada tingkat signifikansi 0,05. Nilai DW 1,963 lebih besar dari batas atas du yakni 1,7733 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Uji ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 yang tidak mengandung adanya heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2011:143. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah uji Glejser menggunakan progam SPSS for Windows. Hasil uji heterokedastisitas dengan Glejser sebagai berikut: Gambar 3. Hasil Uji Heterokedastisitas Tabel 9. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser Variabel Sig Keterangan Ukuran Perusahaan 0,108 Tidak terjadi heteroskedastisitas Profitabilitas 0,998 Tidak terjadi heteroskedastisitas Opini Audit 0,375 Tidak terjadi heteroskedastisitas Umur Perusahaan 0,108 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Uji Heterokedastisitas, 2016 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

4. Uji Multikolinieritas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 72 116

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 73 118

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay : Studi Kasus pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

8 24 113

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 4 72

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PROFITABILITAS, TINGKAT SOLVABILITAS DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 28

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13