Pengertian Laporan Keuangan Laporan Keuangan

c Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 2 Standar Pekerjaan Lapangan a Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan sebaiknya. b Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. c Bukti audit kompeten yang cukup harus diperolehi melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. 3 Standar Pelaporan a Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. b Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang di dalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam hubungan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya. c Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit. d Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal yang nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan audit harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang dipikulnya.

7. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Seluruh perusahaan yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia diwajibkan utnuk mempublikasikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP. Menurut Zaki Baridwan 2004:17, laporan keuangan memiliki definisi sebagai berikut: “Laporan keuangan adalah ringkasan proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan”. Menurut Haryono Jusup 2001:100, pengertian laporan keuangan adalah sebagai berikut: “Laporan keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber daya ekonomi aktiva dan atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu, atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban selama periode waktu tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi komrehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum”. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah suatu penyajian transaksi-transaksi keuangan yang telah terjadi selama periode waktu tertentu dimana penyusunan posisi keuangan sesuai dengan ketentuan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan keuangan merupakan komponen penting karena digunakan untuk pengambilan keputusan oleh prinsipal dan pihak-pihak yang yang membutuhkan informasi laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang disajikan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan tersebut. Komponen laporan keuangan yang lengkap menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK: 2013 No.1 terdiri dari komponen neraca, laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya, dan laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya. Laporan keuangan harus menyajikan posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan secara wajar dengan menerapkan PSAK secara benar disertai dengan pengungkapan yang diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan CALK.

b. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity,Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 72 116

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor Opini Audit, Profitabilitas, Solvabilitas dan Laba Rugi Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 73 118

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay : Studi Kasus pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

8 24 113

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 4 72

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PROFITABILITAS, TINGKAT SOLVABILITAS DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 28

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13