2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar kecil suatu perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dengan jumlah kekayaan total
assets, nilai pasar saham, jumlah penjualan dalam satu tahun periode penjualan, jumlah tenaga kerja, dan total nilai buku tetap perusahaan.
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total assets yang dimiliki oleh perusahaan, artinya besar kecilnya suatu
perusahaan ditentukan dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Menurut Masud Machfoedz 1994 dalam Ani Yulianti 2011, pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi pada tiga kategori, yaitu
perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium firm, dan perusahaan kecil small firm. Penentuan perusahaan ini didasarkan pada
total assets perusahaan, kategori ukuran perusahaan yaitu: a.
Perusahaan Besar Large Firm Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih
lebih besar dari Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki penjualan lebih dari Rp 50 Milyar pertahun.
b. Perusahaan Menengah Medium Firm
Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih Rp 1 sampai dengan 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan.
Memiliki penjualan lebih besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar.
c. Perusahaan Kecil Small Firm
Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan dan
memiliki hasil penjualan minimal Rp 1 Milyar pertahun.
Faktor ukuran perusahaan adalah faktor yang pernah diteliti sebelumnya. Sebagian besar penelitian tersebut menggunakan jumlah
kekayaan total assets untuk mengukur besar kecilnya perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Novelia dan Dicky 2012
menggunakan total assets untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini disebabkan karena penilaian ukuran perusahaan menggunakan total assets lebih stabil
dibandingkan dengan menggunakan market value dan tingkat penjualan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifatun 2013,
penelitian ini juga menggunakan total assets untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay. Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan laporan keuangan,
semakin besar suatu perusahaan maka pelaporan akan semakin cepat karena perusahaan memiliki lebih banyak sumber informasi. Penelitian
yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan dalam Modugu, et al 2012 menunjukkan bahwa audit delay mempunyai hubungan yang berkebalikan
dengan ukuran perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan besar mempunyai pengendalian internal yang lebih baik sehingga akan
mengurangi kecenderungan kesalahan pelaporan yang mungkin terjadi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah besar atau kecilnya suatu perusahaan dinilai dari jumlah kekayaan total
assets yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
3. Profitabilitas