6. Auditing Pengauditan
a. Pengertian Audit
Menurut Haryono Jusup 2001:11, pengertian pengauditan dapat diartikan sebagai berikut:
“Suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan
kriteria yang
telah ditetapkan
dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan ”.
Menurut Mulyadi 2002:9, pengertian auditing adalah sebagai berikut:
“Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara ojektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian
hasil-hasilnya kepada
pemakai yang
berkepentingan”. Menurut Arens et al. 2006:4, pengertian pengauditan adalah
sebagai berikut: “Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti informasi
untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dengan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing
harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen”. Dari pengertian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
auditing adalah proses pengumpulan bukti-bukti mengenai informasi tentang tindakan dan kejadian ekonomi yang dilakukan oleh seseorang
yang kompeten dan independen untuk menentukan dan melaporkan
tingkat kesesuaian kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Tujuan Audit
Tujuan umum dari suatu audit atas laporan keuangan adalah memberikan suatu pernyataan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan suatu perusahaan telah disajikan secara wajar, dalam segala hal material, sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Hal ini
biasanya dirumuskan dalam tujuan khusus audit untuk setiap rekening yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Tujuan khusus ini berasal
dari beberapa asersi yang dibuat manajemen dalam laporan keuangan Haryono Jusup, 2001:117.
c. Tipe Audit