50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Congkrang 1 Muntilan, Magelang pada bulan Fabruari hingga bulan Maret 2016. Dalam penelitian
ini subjek penelitian adalah 10 siswa kelas IV yang mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaaran matematika, guru kelas dan wali murid.
Peneliti memperoleh informasi dengan mengunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
1. Pokok Bahasan Yang Dianggap Sulit Oleh Siswa
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada siswa berkesulitan belajar matematika dan guru, sebagian siswa menganggap
beberapa materi matematika sulit. Pokok bahasan mata pelajaran matematika yang dianggap sulit diantranya pada pokok bahasan
pecahan. Materi yang dianggap sulit ialah mengurutkan besaran beberapa pecahan, siswa kesulitan dalam menyamakan penyebut dari
pecahan tersebut, karena siswa perlu mencari KPK dari penyebut yang akan disamakan. Terdapat juga siswa yang belum memahami cara
untuk membandingkan pecahan satu sama lain. Selain itu siswa kesulitan mengerjakan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan,
siswa belum memahami konsep dari pecahan dimana pecahan merupakan sebagian dari suatu bagin yang utuh. Siswa kesulitan
menerjemahkan maksud dari soal, informasi yang dituliskan terkadang
51
keliru. Siswa sering melakukan kekeliruan dalam melakukan operasi hitung pecahan dalam soal cerita.
Pada materi bangun ruang sederhana juga terdapat beberapa siswa yang manganggap sebagai materi sulit. Saat peneliti melakukan
pengamatan beberpa siswa sulit membedakan kubus termasuk dalam bangun ruang atau bangun datar. Siswa sering salah dalam
menyebutkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada bangun ruang sederhana. Pada bangun ruang kubus dan balok siswa siswa kesulitan dalam
menyebutkan sisi yang saling berhadapan. Selain itu siswa masih kesulitan dalam menentukan gambar yang menunjukkan jaring-jaring
kubus dan balok. Siswa sulit membayangkan jaring-jaring bentuk dari kubus atau balok yang dapat membentuk bangun ruang kubus dan
balok. Dalam mengajarkan materi bangun ruang sederhana guru mengunakan model bangun ruang, hal itu hanya dilakukan pada satu
kali pertemuan, dimana siswa hanya ditunjukkan model bangu ruang kubus, dan balok.
Salain pada materi di atas siswa juga menganggap materi bilangan romawi sulit untuk dikerjakan. Siswa sering salah dalam menyatakan
bilangan cacah menjadi bilangan romawi atau sebaliknya hal ini lebih dikarenakan siswa sering lupa lambang bilangan romawi dan cara
melambangkan lambang bilangan romawi. Pada materi bilangan bulat juga merupakan pokok bahasan yang dianggap sulit. Siswa kesulitan
dalam melakukan pengurangkan bilangan bulat yang mengunakan
52
bilangan negarif. dan siswa kesulitan mengerjakan soal cerita yang berhubungan dengan bilangan bulat negatif.
Tabel 2. Pokok Bahasan Matematika Kelas IV yang Dianggap Sulit oleh Siswa
No Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan Kesulitan
1 5.3Mengurangkan
bilangan bulat Oprasi hitung
bilangan bulat Siswa kesulitan
mengerjakan oprasi hitung mengunkan
bilangan negatif
2 6.1 Menjelaskan
arti pecahan dan urutan
6.2 Menyederhanak
an berbagai bentuk pecahan
6.5 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan pecahan Mengurutkan
pecahan Menyederhanakan
pecahan Menyelesaikan soal
cerita Siswa kesulitan
mengurtkan pecahan dengan penyebut yang
berbeda. Siswa kesulitan
menyederhanakan pecahan
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan oprasi hitung pecahan
3 8.1 Menentukan
sifat-sifat bangun ruang
sederhana Sifat-sifat bangun
ruang Siswa belum mengerti
makna sisi, rusuk, titik sudut pada bangun
ruang sederhana
2. Kesulitan Siswa Dalam Mamahami Materi Matematika