52
bilangan negarif. dan siswa kesulitan mengerjakan soal cerita yang berhubungan dengan bilangan bulat negatif.
Tabel 2. Pokok Bahasan Matematika Kelas IV yang Dianggap Sulit oleh Siswa
No Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan Kesulitan
1 5.3Mengurangkan
bilangan bulat Oprasi hitung
bilangan bulat Siswa kesulitan
mengerjakan oprasi hitung mengunkan
bilangan negatif
2 6.1 Menjelaskan
arti pecahan dan urutan
6.2 Menyederhanak
an berbagai bentuk pecahan
6.5 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan pecahan Mengurutkan
pecahan Menyederhanakan
pecahan Menyelesaikan soal
cerita Siswa kesulitan
mengurtkan pecahan dengan penyebut yang
berbeda. Siswa kesulitan
menyederhanakan pecahan
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
dengan oprasi hitung pecahan
3 8.1 Menentukan
sifat-sifat bangun ruang
sederhana Sifat-sifat bangun
ruang Siswa belum mengerti
makna sisi, rusuk, titik sudut pada bangun
ruang sederhana
2. Kesulitan Siswa Dalam Mamahami Materi Matematika
Berdasarkan data nilai matematika Kelas IV SD Negeri Congkrang 1 tahun ajaran 20152016 diketahui bahwa terdapat siswa yang
memiliki nilai ujian di bawah KKM yang telah ditetapkan oleh guru yaitu 70. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat siswa berkesulitan
belajar matematika di kelas IV SD Negeri Congkrang 1. Berdasarkan wawancara siswa kepada siswa berkesulitan belajar matematika dan
observasi pengamatan di dalam pembelajaran matematika diketahui
53
beberapa kesulitan yang dialami siswa berkesulitan belajar matematika diataranya:
1 Kesulitan dalam bahasa
Guru mengungkpakan bahwa siswa terkadang sulit untuk memahami maksud dari penyataan yang ada dalam buku atau pun
LKS. Siswa mengungkapkan bahwa saat belajar di rumah terkadang tidak memahami penjelasan yang tedapat dalam buku
salah dalm mengerjakan soal cerita pada materi yang berkaitan dengan bilangan bulat dan materi yang berkaitan dengan bilangan
pecahan. Kesulitan memahami bahasan ini sering terjadi pada saat siswa mengerjakan sola cerita, dalam pengamatan banyak siswa
yang. Selanjutnya siswa juga mengungkapkan bahwa terkadang sulit untuk memahami maksud dari soal yang dikerjakan, hal ini
terjadi khususnya pada soal cerita. Guru juga mengungkapkan bahwa saat mengkoreksi pekerjaan siswa ditemui siswa yang salah
mengartikan maksud dari soal sehingga tidak memperoleh jawaban yang diingikan, siswa kesulitan memahami istilah-istilah
matematika yang terdapat pada soal. Dalam pengamatan peneliti berkesempatan untuk mengamati siswa mengerjakan tugas yang
diberikan, siswa diketahui siswa masih sulit memahami soal dimana siswa sering bertanya maksud dari soal tersebut kepada
guru dan sring keliru menuliskan informasi pada soal sebelum menjawab soal cerita.
54
2 Kesulitan dalam memahami konsep
Guru mengungkapkan bahwa beberapa siswa kesulitan untuk untuk memahami materi yang telah dipelajari. Konsep pecahan
kurang dikuasai siswa terlihat siswa yang masih bingung antara penyebut dan pembilang, dimana siswa belum paham bahwa
pecahan merupakan bagian dari satuan yang utuh. Siswa belum memahami bahwa penyebut merupakan jumlah dari keseluruhan
bagian dari pecahan dan pembilang merupakan besaran dari keseluruhan bagian. Hal itu dilihat saat guru mencontohkan
mengajarkan soal bilangan pecahan, siswa masih sulit mamaknai bentuk pecahan dalam soal-soal ceria. Selain itu siswa juga
kebingungan saat ditanya mengenai persegi termasuk dalam bangun ruang atau bangun datar. Siswa belum memahami sifat-
sifat bangun ruang sederhana, seperti rusuk merupakan pertemuan antara dua sisi, begitu pula sisi dan titik sudut.
3 Kesulitan dalam memahami simbol
Berdasar wawancara siswa mengungkapkan bahwa terkadang kesulitan mengerjakan soal oprasi hitung yang mengunakan
bilangan negatif, siswa mengatakan bahwa terkadang binggung untuk menjumlah atau mengurangnya. Dalam pengamatan banyak
yang siswa salah melakukan oprasi hitung pengurangan bilangan bulat yang mengunakan bilangan negatif. Selain itu pada soal
pemecahan masalah yang berkaitan bilangan negatif siswa masih
55
belum memahami besaran pecahan misal pada suhu negatif siswa masih kebingungan menentukan suhu yang lebih dingin dan
sebaliknya. Siswa
kesulitan membandingkan
bilangan mengunakan simbol lebih besar dan lebih kecil .
4 Kesulitan dalam perhitungan
Saat siswa mengerjakan soal merasa bisa tetapi saat dikoreksi ternyata jawaban yang dituliskan salah. Guru mengungkapkan
bahwa saat mengerjakan soal ulangan terkadang terdapat siswa yang mengerjakan soal dengan cara yang benar tetapi hasilnya
salah. Pada saat mengerjakan soal membandingkan pecahan siswa mengerti bahwa perlu disamakan dahulu penyebutnya tetapi
dalam perhitungan yang dilakukan siswa kesulitan mencari KPK dari penyebut pecahan. Ketidak telitian karena siswa sering
tergesa-gesa untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang
dialami siswa berkesulitan belajar matematika diataranya siswa kesulitan memahami maksud penjelasan dan maksud soal, kesulitan
dalam memahami konsep matematika, kesulitan dalam mamahami simbol dan kesulitan dalam perhitungan.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Matematika