18
5. Evaluasi Media Pembelajaran
Untuk mengetahui kualitas dari suatu media pembelajaran perlu adanya evaluasi terhadap media pembelajaran itu sendiri. Menurut Cecep Kustandi dan
Bambang Sutjipto 2011:141 data empiris yang berkaitan dengan media pembelajaran, secara umum adalah sebagai berikut.
1 Menentukan efektifitas media pembelajaran yang digunakan. 2 Menentukan perbaikan atau peningkatan media pembelajaran yang digunakan.
3 Menetapkan cost-effective media pembelajaran yang digunakan dilihat dari
hasil belajar siswa. 4 Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan pada proses
belajar di dalam kelas. 5 Menentukan ketepatan isi pelajaran yang disajikan dengan media tersebut.
6 Menilai kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran. 7 Mengetahui bahwa media pembelajaran tersebut benar-benar memberi
sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan. 8 Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.
Menurut Walker dan Hess 1984 dalam Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto 2011:143 memberikan kriteria dalam me-
review media pembelajaran yang berdasarkan: 1 kualitas isi dan tujuan, meliputi: ketepatan, kepentingan
kelengkapan, keseimbangan, minat atau perhatian, keadilan, kesesuaian dengan situasi siswa; 2 kualitas pembelajaran, meliputi: memberikan kesempatan
belajar, memberikan bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibilitas pembelajaran, hubungan dengan program pembelajaran yang lainnya, kualitas
social interaksi pembelajarannya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberi
19 dampak bagi siswa, dapat memberi dampak bagi guru dan pembelajarannya; 3
kualitas teknis, meliputi: keterbacaan, mudah digunakan, kualitas tampilan atau tayangan, kualitas penanganan jawaban, kualitas pengelolaan programnya,
kualitas pendokumentasiannya. Kerangka pikir kisi-kisi instrumen sebagaimana yang diatur dalam PP Nomor
192005, yaitu komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan, beserta penjelasannya, sebagaimana diuraikan berikut. Komponen penilaian buku
teks pelajaran yang ditetapkan oleh PP Nomor 192005 diadopsi sebagai ukuran buku teks pelajaran yang baik. Itu merupakan amanat pemerintah dan
masyarakat. Selanjutnya, amanat ini oleh tim pengembang dirinci dan atas dasar rincian tersebut dikembangkan instrumen penilaiannya. Sebuah buku teks
pelajaran yang baik adalah buku yang: 1 Minimal mengacu pada sasaran yang akan dicapai peserta didik, dalam hal ini
adalah standar kompetensi SK dan KD. Dengan perkataan lain, sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen kelayakan isi.
2 Berisi informasi, pesan, dan pengetahuan yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang dapat dikomunikasikan kepada pembaca khususnya guru dan
peserta didik secara logis, mudah diterima sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif pembaca. Untuk itu bahasa yang digunakan harus
mengacu pada kaidahkaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya, sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen kebahasaannya.
3 Berisi konsep-konsep disajikan secara menarik, interaktif dan mampu mendorong terjadinya proses berpikir kritis, kreatif, inovatif dan kedalaman
berpikir, serta metakognisi dan evaluasi diri. Dengan demikian sebuah buku
20 teks pelajaran harus memperhatikan komponen penyajian, yang berisi teknik
penyajian, pendukung penyajian materi, penyajiannya mendukung pembelajaran.
4 Secara fisik tersaji dalam wujud tampilan yang menarik dan menggambarkan ciri khas buku pelajaran, kemudahan untuk dibaca dan digunakan, serta
kualitas fisik buku. Dengan perkataan lain buku teks pelajaran harus memenuhi syarat kegrafikaan.
Berdasarkan uraian penjelasan pakar media, dan uraian tentang kisi-kisi instrumen penilaian diatas tentang media pembelajaran dan buku teks materi yang
baik, peneliti menjadikan poin-poin tersebut sebagai acuan dalam pembuatan instrumen validasi untuk menilai media pembelajaran. Dan juga, kriteria dan
mekanisme penilaian tidak digabung menjadi satu, tetapi dipisah dan tiap aspek dinilai oleh orang yang kompeten atau ahli di aspek tersebut. Penilaian media
pembelajaran dikelompokkan pada penilaian ahli media, ahli materi, guru, dan pengguna siswa.
6. Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar