No. Aspek yang
direview Indikator
No. Butir
3 Kualitas
pembelajaran a. Peningkatan motivasi siswa
b. Peningkatan minat belajar siswa c. Kemudahan dalam belajar
d. Penguatan konsep dan pemberian
bantuan dalam belajar e. Keinginan untuk mempelajari materi
yang lain dengan media sejenis 13
14 15
16
17
F. Uji Validitas
Instrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai ketepatan dan ketelitian dalam mengukur aspek yang akan diukur. Uji validitas dilakukan dengan
penilaian oleh ahli expertjudgment oleh 2 orang dosen Pendidikan Teknik Elektro
FT UNY. Butir-butir kuesioner yang telah disusun akan dianalisis dan dievaluasi oleh ahli. Butir-butir kuesioner yang dinyatakan tidak valid maka akan gugur atau
direvisi.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran adalah analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif merupakan salah satu cabang dari
statistik dengan meringkas data supaya data mudah dimengerti dan dipahami. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Hasil angket dianalisis menggunakan kriteria dengan skala 4, untuk menafsirkan hasil pengukuran atau disebut juga penilaian. Skala 4 tersebut
kemudian dikategorikan untuk menilai kelayakan seperti pada Tabel 9. Tabel 9. Katagori Skala Empat
Skor Nilai Interprestasi
4 Sangat Layak
3 Layak
2 Tidak layak
1 Sangat tidak layak
Skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai pada skala 4 yang dijelaskan pada Tabel 10.
Tabel 10. Kategori Penilaian Rerata Skor Jawaban
Kategori X Mi+1,5SDi
Sangat Layak Mi X Mi + 1,5SDi
Layak Mi – 1,5SDi X Mi
Tidak layak X Mi – 1,5SDi
Sangat tidak layak
Rata-rata ideal Mi dan simpangan devisiasi SDi diperoleh dengan menggunakan rumus seperti telihat pada Gambar 2.
Mi = skor tertinggi + skor terendah [1] Sdi = 6skor tertinggi – skor terendah [2]
Gambar 2. Kurva Distribusi Normal Sumber : Suharsimi Arikunto, 2013: 282
Tingkat kelayakan dapat dilihat berdasarkan skor penilaian pada Tabel 10. Skor tersebut dapat menjadi acuan terhadap hasil penilaian dari ahli media, ahli
materi, dan siswa. Skor yang diperoleh dari angket menunjukkan tingkat kelayakan produk media pembelajaran berbasis
mobile learning.
-3 SD
i Kurang Layak
Cukup Layak Layak
Sangat Layak
-1,5 SD
i
M
i
1,5 SD
i
3 SD
i
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Uji Coba 1. Prosedur Pengembangan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan rancang bangun atau
Research and Development R D software oleh Pressman menggunakan model
sekuensial linear atau waterfall dengan tahap-tahap pelaksanaanya sebagai berikut : 1 analisis, 2 desain, 3 implementasi kode,
dan 4 evaluasi tes.
a. Hasil Analisis Kebutuhan
Tahap analisis dilakukan penelitian pendahuluan dengan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada saat guru menyampaikan pelajaran.
Wawancara dilakukan terhadap guru pengampu mata pelajaran teknik elektronika dasar di SMK Muhammadiyah Prambanan. Tujuan penelitian
pendahuluan yaitu, memperoleh data yang dibutuhkan untuk tahap perancangan. Hasil observasi dan wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1.
1 Pengenalan Masalah
Kebutuhan media pembelajaran merupakan komponen vital pada proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran masih sangat terbatas pada
penggunaan papan tulis dan perangkat komputer personal. Penggunaan handphone dan smartphone oleh siswa mengalami peningkatan. Hampir semua
siswa mempunyai handphone sebagian juga telah menggunakan smartphone.