Wawancara Teknik Pengumpulan Data

49 observasi dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap. Hal tersebut dilakukan sejak awal penelitian dengan mengamati kondisi fisik, sarana dan prasarana dan lingkungan sekitar Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta. Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi terdiri atas tiga komponen, yaitu: a. Place, yaitu ruang kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta dan perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta. b. Actor, yaitu Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta, Pustakawan Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta, Guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta, dan Siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta. c. Activity, yaitu proses yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan mengenai minat baca siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta.

2. Wawancara

Menurut Lexy J. Moleong dalam Herdiansyah, 2015: 29 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Herdiansyah 2015: 31 menyatakan bahwa wawancara dalam konteks 50 penelitian kualitatif adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam kondisi yang alamiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan kepercayaan sebagai landasan utama dalam proses memahami. Menurut Burhan Bungin 2012: 157-158 menyatakan wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Menurut Esterberg Sugiyono, 2013: 319 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang terstrandar secara baku, dalam hal ini pewawancara telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh, sehingga pewawancara telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dalam wawancara terstruktur pertanyaan yang diberikan kepada informan adalah pertanyaan yang sama, tidak ada pengembangan pertanyaan dan pewawancara mencatatnya. Wawancara semi terstruktur merupakan kombinasi antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur, pewawancara membuat garis besar pokok-pokok pembicaraan namun dalam pelaksanaannya 51 pewawancara mengajukan pertanyaan secara bebas, pokok-pokok pertanyaan yang dirumuskan tidak perlu dipertanyakan secara berurutan dan pemilihan kata-katanya tidak baku tetapi disesuaikan dengan situasi saat wawancara. Tujuan dari wawancara semi terstruktur adalah menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Jenis wawancara semi terstruktur sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Dalam pelaksanaan wawancara tidak terstruktur ini pewawancara dan terwawancara melakukan wawancara secara informal dengan bentuk pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada spontanitas pewawancara itu sendiri, terjadi dalam suasana wajar bahkan terwawancara tidak menyadari ia sedang diwawancarai. Berdasarkan pengertian mengenai jenis-jenis wawancara di atas, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara semi terstruktur. Teknik wawancara semi terstruktur ini digunakan oleh peneliti untuk mempermudah peneliti mendapatkan data yang mendalam dan terperinci dengan mengembangkan pertanyaan tentang minat baca siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta. Wawancara akan dilakukan kepada subyek yang telah ditetapkan yaitu Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman 52 Yogyakarta, Pustakawan Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta, Guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta, dan Siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang apa saja yang menjadi minat baca siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta.

3. Dokumentasi