Risiko risk Karakteristik Bencana di Indonesia

49

5. Risiko risk

Risiko adalah ukuran kerugian karena bahaya yang terjadi pada area tertentu dan waktu yang spesifik. Risiko adalah fungsi dari kemungkinan kejadian berbahaya terjadi dan kerugiankehilangan yang terjadi karena kejadian tersebut. Tingkatan risiko sangat bergantung pada : a. Karakteristik bahaya b. Kerentanan dari elemen yang terkena bahaya c. Nilai ekonomi dari elemen tersebut Bahaya selalu merata tetapi bahaya menjadi suatu bencana jika terdapat kerentanan yang besar dan kapasitas yang kecil terhadap kejadian tersebut. Dengan kata lain, frekuensi dari suatu bahaya dan kerentanan dari suatu komunitas akan meningkatkan risiko untuk terkena dampak bahaya tersebut. Keterkaitannya dapat dilihat pada illustrasi gambar berikut ini. Bahaya hazard Bencana disaster Kerentanan vulnerability Gambar 4. Keterkaitan bahaya, kerentanan dan bencana

6. Karakteristik Bencana di Indonesia

Berikut ini karakterisitk bencana yang pernah terjadi di Indonesia a. Gempa bumi dan tsunami Gempa bumi adalah adanya gangguan di dalam bumi yang berasal dari tektonik maupun vulkanik yang menimbulkan gelombang elastis. Gelombang seismik di dalam bumi akan menghasilkan goncangan yang keras pada permukaan bumi. Asal dan distribusi dari kebanyakan gempa bumi dapat dijelaskan dengan teori tektonik. Teori ini menjelaskan bahwa permukan 50 bumi terbuat dari sejumlah lempeng yang bergerak dan berinteraksi. Gempa bumi terjadi saat batas lempeng beradu dengan batas lempeng yang lain. Kebanyakan gempa bumi terjadi pada kedalaman lebih dari 300 km. Tiga wilayah yang teridenfikasi sebagai zona batasan lempeng adalah 1 Pasific belt yang memanjang pada Samudera Pasific termasuk di negara Jepang, Indonesia, Papua Nugini hingga di California, USA, 2 Trans-Asia belt dari wilayah mediterania, bagian timur benua Eropa hingga ke Asia melalui Samudera Pasific, dan 3 Mid-ocean ridges Tsunami adalah serangkaian gelombang air laut besar hingga menghantampesisir dengan kecepatan tinggi. Tsunami terjadi karena adanya aktivitas di dasarlaut yang disebabkan oleh lentingan lempeng di bawah laut, letusan gunung apidi bawah laut, maupun longsor yang terjadi di dasar laut. Ciri –ciri umum terjadinya tsunami adalah gempa bumi, letusan gunung api atau jatuhnya meteordi dasar laut yang menimbulkan gelombang besar menuju pesisir laut dengan kecepatan 500-1000 kmjam. b. Gunung Api Meletusnya gunung api diakibatkan endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Gunung api diklasifikasikan menjadi dua tipe besar yaitu gunung api fissure dan gunung api central. Setiap jenis gunung api mempunyai pola letusan dan struktur permukaan yang berbeda- beda. c. Banjir Banjir ditimbulkan karena adanya genangan air di daratan. Penyebab banjir yang utama adalah meluapnya air sungai kelingkungan sekitar dikarenakan curah hujan yang tinggi. Dampak banjir antara lain rusaknya areal pemukiman masyarakat, sulit mendapatkan air bersih, rusaknya sarana dan prasarana, 51 rusaknya areal pertanian, timbul wabah penyakit serta terganggunya transpotasi darat. d. Kekeringan Kekeringan terjadi jika curah hujan berada di bawah rata-rata sehigga mengakibatkan kekurangan pasokan air dalam kurun waktu yang lama, Musim kemarau yang sama menyebabkan kekeringan pada cadangan air bawah tanah. Kekeringan menjadi bencana alam apabila di suatu wilayah mulai kehilangansumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yangditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. e. Tanah longsor Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material itu sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh, yaitu: Erosi, lereng bebatuan yang curam, gempa bumi, gunung meletus, getaran yang berlebihan serta berat yang terlalu berlebihan pada tanah.

D. Aktivitas pembelajaran